MASTER CHEF 🍽 : XI

868 100 3
                                    

Minho berusaha membawa sampah rumahnya sebelum memanggil Chris. Sore ini dia akan pergi menonton film dengan pria itu.

"Pasti dia masih mandi" guman Minho sambil membuka pintu. Namun alangkah terkejutnya dia saat melihat Chris sudah berdiri di depan apartemennya.

"Wow kau sangat bersemangat ya" kata Minho terkekeh sambil menyeret kantong  sampah hitamnya.

"Tunggu ya aku buang sampah dulu" katanya. Chris kemudian mengambil sampah milik Minho dan membawanya.

"Kau sangat lama" katanya. Pria manis itu terkekeh pelan dan mengekor mengikuti Chris.

"Ternyata umur tidak tidak jauh berbeda ya" kata Minho saat mereka berjalan menuju ke dalam bioskop.

"Memangnya kenapa?" Tanya Chris kemudian.

"Aku kira kau sudah tiga puluh tahunan karena penampilan mu yang sangar, tapi rupanya kau hanya satu tahun lebih tua dari aku" katanya. Ini sudah seperti sebuah ejekan menurut Chris.

"Terserahlah" katanya sambil berjalan masuk.

"Kau hanya pakai hoodie saja ? Kenapa?" Tanya Minho lagi.

"Agar aku tidak ketahuan, kau tahu aku ini kan selebriti" kata Chris sambil memakai kacamata hitamnya.  Minho tertawa sambil memukul bahu pria itu. Melihat reaksi Minho membuat Chris jadi terkekeh.

"Hah kau tersenyum lagi, sini aku foto" katanya sambil mengeluarkan ponsel. Karena malu Chris kemudian menarik tangan Minho untuk mempercepat langkah mereka.

Minho sudah duduk dengan nyaman di kursi penonton itu di sampingnya ada Chris yang sudah membawa berondong jagung ukuran besar.

"Wah ini kan yang jumbo" kata Minho. Pria dingin itu kemudian memberikannya pada Minho.

"Iya makan ini semua" katanya. Minho menjadi tertawa, ternyata Chris itu orang yang cukup random.

Chris menonton film itu, saat pertengahan film dia merasakan bahunya berat. Karena lampu dimatikan dia berusaha merabanya.

"Aiss anak ini tidur" gumamnya kesal. Dia lalu berusaha untuk mendorong kepala Minho ke arah sebaliknya.

"Aiss" suara penonton lain membuatnya terkejut. Chris kemudian kembali membawa kepala Minho ke bahunya.

"Dasar aneh" kata pria itu saat melihat Minho yang sudah terlelap sambil memeluk berondong jagung itu.

"Woaahhmm" Minho meregangkan tubuhnya saat film sudah selesai.

"Kau ini sangat menyebalkan, lain kali jangan ajak aku menonton film" kata Chris kesal. Minho hanya terkekeh sambil mengusap tangan pria itu.

"Hmm kau tahu aku setiap malam tidak bisa tidur, jadi saat aku mengantuk aku pun memutuskan untuk tidur" katanya. Chris terdiam, dia jadi ingat dengan direktur gilanya.

"Sudahlah ayo makan" kata pria itu sembari membawa Minho pergi. Kedua orang itu menghabiskan malam bersama. Minho terlihat sangat senang dan ceria bisa pergi jalan-jalan dengan Chris.

"Hai ganti nama anjing mu" kata Chris tiba-tiba. Minho jadi ingin tertawa.

" Kenapa?" Tanyanya.

"Pokoknya ganti" kata pria dingin itu.

"Baiklah" jawab Minho. Saat mereka berada di depan gedung apartemen dia tak sengaja melihat si kucing ada di sana.

"Chanie uhh sayang, kenapa kau bisa ada di sini?" Kata Minho menghampirinya. Chris entah kenapa mendengar itu jadi bersemu malu.

"Uri Chanie uh kau sangat menggemaskan, pasti kau lapar kan?" Kata Minho sambil menggendongnya.

"Apa aku bilang tadi" kata Chris tiba-tiba menganggu kebahagiaan Minho dengan kucingnya.

"Oh Iya aku lupa" katanya. Tiba-tiba Minho merasakan hidungnya gatal.

"Sini aku yang bawa" katanya Chan merebut kucing itu. Saat berjalan Minho mengamati wajah Chris yang nampak memerah.

"Chan" katanya tiba-tiba pria itu menoleh.

"Apa?" Tanya pria itu.

"Ohh jadi nama korea mu Bang Chan ya?" Tanya Minho. Chris menghela napas pelan dan memasukan kucing itu ke apartemen Minho.

"Mulai sekarang aku akan memanggil mu Chan, okey Chan?" Kata Minho. Pria itu menggeleng lalu masuk ke dalam.

"Sampai jumpa Chan" kata Minho melambai gembira. Chan menutup pintunya, entah kenapa dia jadi malu ketika Minho menyebut namanya.








***







Wajah Minho berubah menjadi pucat pasi saat mendengar direktur sudah kembali. Jujur dia masih sangat trauma saat itu.

"Minho kau baik-baik saja kan?" Tanya Sana saat melihat Minho yang memucat. Minho lalu tersenyum sambil menggeleng pelan. Dia lalu kembali membantu Chef untuk memasak.

"Chan tidak bekerja ya?" Batin Minho berusaha mencari keberadaan pria itu. Bukannya menemukan Chan malah dia bertemu dengan pria yang waktu itu.

"Hai! Kita ketemu lagi" katanya sambil tersenyum pada Minho. Pria manis itu menunduk memberikan hormat.

"Katanya kau bekerja dengan baik" kata Juyeon sambil memegang bahu Minho. Minho terlihat tersenyum kaku dan mundur beberapa langkah.

"Tuan saya harus mengerjakan hal lain" kata pria manis itu. Juyeon nampak tersenyum dan mengusap rambut Minho.

"Ini sudah malam, semua pekerjaan sudah selesesai Minho" matanya. Minho menjadi terengah-engah saat pria itu mendekat.

"Hmmm" suara itu terdengar sembari Minho merasakan tubuhnya ditarik oleh seseorang.

"Sayang kau di sini rupanya ya" kata pria itu sambil memeluk Minho.

"Chef Bang? Apa yang anda lakukan?" Tanya direktur itu saat melihat Chan yang lancang pada Minho.

"Saya hanya berusaha mencari pacar saya, ternyata ada di sini. Minho ayo kita pulang" katanya sambil mengusap rambut Minho.

"Minho kau berpacaran dengan dia?" Tanya pria itu lagi. Minho menatap Chan, pria itu pun mengisyaratkan Minho untuk mengangguk.

"Iya direktur" katanya. Seketika rahang pria itu mengeras tapi berusaha dia tahan.

"Baiklah aku tidak akan menganggu kalian, selamat malam" katanya lalu melalui mereka.

Minho menghela napas panjang, akhirnya pria itu pergi.

"Ayo pergi!" Kata pria itu sambil membawa Minho pergi.








TBC

Jangan lupa vote dan komen ya

MASTER CHEF [BANGINHO] ✔️Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang