Minho sudah bisa bermain game dia atas bed sekarang, dia hanya tinggal menunggu keputusan dokter untuk dipulangkan.
Saat pintu kamar mandi terdengar dibuka, dia menghirup aroma perfume yang benar-benar sangat wangi dari sana.
"Aku ada jadwal penting, kau berani sendiri kan?" Suara itu membuat Minho hanya mengangguk. Suara langkah kaki itu kemudian mendekat ke arah Minho.
"Berikan aku ponsel mu" katanya. Minho kemudian menongkakan kepalanya dan menatap pria itu.
Terlihat Chris telah berubah, rambut acak-acakan itu kini sudah rapi dan pakaiannya sudah berganti.
"Anda mau ke mana?" Tanya Minho saat pria itu mengambil ponselnya. Dia terlihat mengotak-ngatik ponsel Minho.
"Ini nomor ponsel ku, jika terjadi sesuatu kau bisa telpon aku" kata Chris sambil memperlihatkannya pada Minho. Sebelum dia mengembalikannya Chris nampak menghubungi nomornya sendiri menggunakan ponsel si manis.
"Ini" katanya. Minho mengambil dan menatap nomor ponselnya.
"Christopher Bang?" batinnya.
***
"Minho"
Suara itu membuat Minho menoleh, dia terkejut saat melihat semua rekan kerjanya ke sana.
"Maaf kami baru datang ya, tadi restoran sangat ramai" kata Sana sambil menaruh makanan itu di meja depan sofa. Minho benar-benar senang mereka menjenguk dirinya.
"Kau sendirian di sini? Di mana orang tua mu?" Tanya Seungmin lagi. Minho tersenyum dan mengangguk.
"Mereka di luar negeri, aku sengaja tidak memberitahu mereka agar tidak cemas" kata Minho. Mereka benar-benar sangat cemas pada Minho si junior.
"Kami tidak tahu kau punya sesak napas" katanya. Minho menggeleng dan mengobrol.
"Oh jadi kau tetangga Chef Bang ya?" Tanya JB lagi. Pria manis itu kemudian mengangguk.
"Padahal ini ulang peliharaan dia, kenapa dia tidak tanggung jawab ya" kata Jaemin kesal pada Minho.
"Bukan dia hanya punya pekerjaan penting" katanya.
"Oh Iya, dia kan juga model. Apa kau tidak tahu?" Tanya Sana lagi. Mereka kemudian menghasilkan Chris di sana.
Tiba-tiba ponsel Minho berbering, mereka semua terkejut melihat nama pemanggilnya.
"Itu si galak, Angkat Minho" kata JB padanya. Minho meneguk menelan ludah.
"Selamat malam"
"Kau baik-baik saja kan?"
"Iya aku baik" kata Minho sambil menatap ke sekeliling. Mereka benar-benar menggerumuni Minho dan melihatnya.
"Setengah jam lagi aku akan ke sana" mereka terlihat menggeleng pada Minho.
KAMU SEDANG MEMBACA
MASTER CHEF [BANGINHO] ✔️
FanficSi manis yang menyebalkan, entah kenapa semakin lama semakin enak dipandang. Warning -bxb -mature content -mpreg