Minho dan Chan membagi tugas, Chan ke tempat makanan pokok dan Minho ke buah dan sayur. Tak sampai setengah jam mereka kembali bertemu.
"Sudah?" Tanya Chan. Minho nampak terkejut melihat pria itu datang. Tapi dalam sekejam Minho tersenyum pada Chan.
"Aduh dia sangat menggemaskan" batin Chan saat melihat bidadari di depannya itu."Minho ayo pulang" kata Chan. Minho pun mengangguk dan membawa belanjaan mereka.
"Kau kapan ke restoran? Apa aku boleh ikut?" Tanya Minho saat mereka sudah berasa di dalam mobil.
"Nanti saat restorannya sudah ramai, kau boleh ke sana. Sekarang masih sepi dan manajemennya belum terlalu bagus. Ibu saat ini masih sibuk jadi tidak bisa ke sana mengurusnya" kata Chan. Minho nampak menganguk pelan.
"Chan aku dulu kuliah manajemen dan pemasaran, apa aku bisa membantu mu?" Tanya Minho. Chan agak terkejut, tapi dia waktu ini tak sengaja melihat ijazah pendidikan Minho. Ternyata memang Minho sudah S2.
"Apa aku boleh membantu mu?" Tanya Minho berusaha meyakinkan Chan. Pria Bang itu pun mengangguk pelan.
"Ayo cium aku dulu" katanya. Minho nampak menurut dan melakukannya.
***
Dalam beberapa bulan restoran mereka semakin ramai. Itu semua karena masakan mereka yang memang enak dan menejemen yang bagus. Jujur Chan semakin terpesona dengan istri manisnya itu. Dia benar-benar sangat ahli mengatur manajemen karyawan walaupun mungkin dalam bidang memasak dia tidak perlalu berbakat menurut Chan.
Dalam hitungan bulan dia sudah bisa mengai berbagai investor untuk restoran mereka dan yang Chan banggakan, mereka sekarang bisa mengalahkan restoran keluarga Lee Juyeon.
"Minho ayo tidur, kau sudah sangat bekerja keras" kata Chan sambil memeluk Minho dari belakang. Si manis tersenyum dan menyandarkan dirinya pada pria itu.
"Sebentar Chan" katanya sambil mengotak-ngatik keyboar laptopnya.
"Aku sangat bangga pada mu, kau sangat hebat walaupun di bidang memasak kau" Minho langsung menutup suaminya.
Chan kemudian meraba perut pria manis itu.
"Kau lebih gemuk sekarang ya" katanya sambil mencium pipi milik si manis.
"Iya ibu selalu memasak untuk ku, aku sampai kewalahan memakannya" kata Minho. Chan tersenyum, tapi kadang-kadang ibunya mungkin agak terlalu memaksa Minho makan. Terkadang Chan melihat Minho agak tidak nyaman olehnya.
"Minho kita pindah ke apartemen saja ya, kan sudah hampir tiga bulan kita di sini" katanya. Minho sebenarnya agak ragu tapi dia pun mengiyakannya.
Saat akan melakukan presentasi, entah kenapa Minho menjadi sangat gugup. Akan ada tamu yang penting nanti, dia berusaha mengendalikan dirinya. Kepalanya sebenarnya agak saat sekarang.
KAMU SEDANG MEMBACA
MASTER CHEF [BANGINHO] ✔️
FanficSi manis yang menyebalkan, entah kenapa semakin lama semakin enak dipandang. Warning -bxb -mature content -mpreg