🔞
"Nghhh Chan sakit ahh" Minho kembali kesakitan saat setengah penis Chan memasukinya. Chan kembali berusaha menengkan Minho.
"Sedikit lagi ya, aku hampir sampai" kata pria itu. Dia pun kembali melumat bibir pria manis itu. Sambil memegang pinggang ramping itu itu
"Arkkhh" Minho terbelalak saat Chan menghentikannya. Pria pria manis itu langsung memeluk Chan dengan erat.
"Chan ahh rasanya penuh panas" kata Minho dengan berkaca-kaca. Chan kemudian berusaha membenarkan posisi mereka. Dia juga menarik selimut untuk menyelimuti tubuh mereka.
"Aku akan bergerak" katanya. Chan kemudian menggempur lubang milik pria manis itu. Minho tidak bisa menahan desahan itu, tadinya dia kesakitan tapi sekarang berubah menjadi kenikmatan.
"Bagaimana rasanya Minho?" Tanya Chan. Minho tidak bisa bicara ini terlalu nikmat menurutnya.
"Ayo katakan" kata Chan sambil memegang wajah si manis dan aktif menggenjot.
"Nghh enah tapi nikmat" katanya. Chan kemudian mencium hidung mancung itu. Saat mereka hampir sampai.
"Kak Chan!" Suara itu membuat Chan berhenti. Sinar dari liar kamar tiba-tiba masuk.
"Kak Chan aku ingin pinjam..ups" tiba-tiba pintu kembali ditutup dari luar.
"Maaf kakak aku lupa kau sudah menikah, aku tidak melihat apa-apa kok" katanya dari liar. Minho dan Chan kemudian saling menatap.
"Anggap saja itu iklan" katanya dia kemudian kembali melumat bibir si manis. Minho merasakan sesuatu yang hangat menyembur di dalam dirinya. Dan penis Chan yang awalnya keras dan kembung kini terasa seperti mengecil.
"Hah hah pengalaman pertama yang benar-benar nikmat" kata Chan sambil memeluk Minho tanpa melepaskan.
Chan menggiring dan menaikan kaki Minho ke pinggangnya.
"Apa belum selesai?" Tanya Minho. Chan mencium wajah Minho berkali-kali.
"Sekali lagi ya Minho, aku sepertinya keras lagi" katanya. Minho tidak punya pilihan, bagaimana Chan saat ini adalah suaminya.
***
"Ayo menantu ku harus makan dengan banyak" kata ibu Chan sambil memberikan Minho makanan yang banyak. Agak aneh tapi Minho pun mengangguk.
"Kau harus segera hamil ya sayang, jadi sebelum kau hamil aku akan menahan kalian di sini" katanya. Minho jadi canggung mendengarnya.
"Ibu aku akan kembali ke apartemen dan tinggal di sana lagi" kata Chan tiba-tiba dapat.
"Tidak bisa, sebelum Minho hamil. Kau tidak boleh membawanya" katanya. Minho terkekeh sambil menatap Chan.
"Tapi di sini ada" kata pria itu. Tiba-tiba seekor anjing besar itu muncul. Minho langsung menutup mulut dan hidungnya.
"Choko sangat merindukan mu, dia terus meraung tau" katanya.
"Tapi Minho alergi binatang" katanya. Wanita itu pun mengangguk pelan.
"Benarkah? Kalau begitu aku akan memasukan dia ke kandang" katanya. Mendengar itu membuat Minho atau sedih kasihan pada anjing malamute itu. Padahal anjing itu benar-benar sangat ceria.
Beberapa minggu kemudian.......
Minho di rumah ibu Chan sendirian, kedua orang tua Chan bekerja. Adik Chan sudah kembali ke kampus dan Chan juga pergi bekerja. Hanya Minho saja yang menjadi pengangguran di sana.
"Guk guk" suara itu membuat Minho teralihkan. Dia kemudian berjalan ke tempat kandang itu. Anjing itu terlihat ingin keluar.
"Kau kenapa?" Tanya Minho berjalan ke sana dan menjongkok agak jauh dari kandang anjing itu.
"Uuwuwuwuwu" anjing itu menggonggong lucu padanya. Minho sekilas tertawa mendengarnya. Dia lalu melihat tidak ada makanan di sana.
"Kau ingin makan ya" katanya. Minho pun berlari ke dalam dan mengambil makanan anjing yang sudah ada.
Dia memberikan makanan jadi itu pada di anjing. Saat Minho meletakan makanan itu Choko langsung makan dengan lahap. Dia seketika ingat dengan kucingnya. Kedua orang Minho memutuskan membawa kucing Minho setelah Minho menikah dengan Chan.
"Kira-kira apa dia sudah makan ya?" Gumam si manis. Tiba-tiba terdengar suara seseorang yang memanggil dirinya.
"Minho ini aku" suara itu membuat Minho langsung kembali masuk ke dalam rumah. Chan tiba-tiba datang.
"Kau kenapa sudah pulang?" Tanya Minho, pria itu nampak tersenyum dan memeluk istri manisnya dengan sayang.
"Tadi aku tak sengaja lewat, aku jadi merindukan mu" katanya sambil mengusap rambut Minho. Pria manis itu terkekeh mendengarnya.
"Kau sendirian di rumah ya?" Tanya Chan tiba-tiba. Minho nampak menganguk, mendapatkan situasi itu Chan langsung membawa Minho masuk ke kamarnya.
Saat sampai di dalam, Chan langsung melumat bibir tipis itu dengan lembut seperti biasa dan memeluk Minho dari belakang.
"Chan kau mau melakukan apa?" Tanya si manis saat Chan menurunkan celananya.
"Minho aku merindukanmu" katanya. Minho jadi merona saat mendengar Chan menurunkan resleting celananya.
"Satu kali saja ya" kata Chan. Minho tidak bisa menolak, Chan memang perayu yang sangat handal menurutnya.
🔞
Chan memegang pinggang rampung itu sambil mulai memasukan penisnya ke lubang pink milik Minho.
Minho nampak meringis saat Chan masuk perlahan, dia sampai meremas tangan pria itu untuk menahan desahannya.
"Kita hanya berdua, jadi lepaskan saja" kata Chan. Minho benar-benar merasa dirinya penuh saat ini.
"Nghh Chan ahh hati-hati" kata Minho sambil meremas tangan Chan yang memegang dirinya. Chan nampak sangat bersemangat menggenjot istri manisnya itu.
Setelah setengah jam akhirnya Minho merasakan di dalam sana hangat dan Chan melepaskannya. Minho jadi lemas setelah itu, untuk Chan memegangi dirinya.
"Ya istirahat lah dulu, setelah itu aku ingin mengajak mu pergi berbelanja" katanya. Minho tersenyum menganguk dan memeluk pria itu.
Keduanya saat ini terlihat sedang memakai pakaian, Minho agak kesusahan karena lubangnya masih agak sakit karena aktivitas panas tadi.
"Sini aku bantu" kata Chan, dia pun membantu Minho memakai celana.
Minho untuk pertama kalinya pergi berbelanja bersama Chan. Pria itu nampak melihat Chan membawa catatan yang agak panjang.
"Ini kebutuhan rumah ya?" Tanya Minho saat melihatnya.
"Bukan ini kebutuhan untuk restoran baru kita" katanya. Mendengar itu Minho jadi berbinar, kenapa Chan tidak pernah memberitahu dia soal ini.
"Kenapa kau?" Tiba-tiba Chan mengecup bibir Minho di tengah keramaian itu.
"Iya aku mau bilang, tapi masih rencana jadi aku menunggu. Sekarang kan restorannya sudah beroperasi jadi aku baru bilang" kata Chan. Minho pun mengangguk pelan.
"Kau masih bekerja di restoran?" Tanya Minho kemudian. Chan menggeleng sambil membawa catatan itu.
"Sejak kau keluar aku juga keluar" katanya. Pantas saja dia jarang melihat Chan pergi ke sana.
"Aku bekerja di banyak restoran jadi bukan di sana saja" katanya kemudian. Minho kembali menganguk dan mengambil sebuah keranjang belanja.
"Maunya aku selesai bekerja di restoran lain, aku ingin fokus pada restoran kita Minho" katanya. Minho hanya bisa mengangguk, ini keputusan Chan dia tidak mau ikut campur.
TBC
Jangan lupa vote dan komen ya
KAMU SEDANG MEMBACA
MASTER CHEF [BANGINHO] ✔️
FanficSi manis yang menyebalkan, entah kenapa semakin lama semakin enak dipandang. Warning -bxb -mature content -mpreg