⚠[Follow terlebih dahulu.]
Lea Ardana Hansa dan keluarganya pindah rumah. Di sana, Lea bertemu dengan laki-laki yang membuatnya merasakan sesuatu yang belum pernah ia rasakan sebelumnya. Cinta pada pandangan pertama.
Laki-laki itu bernama Reyhan Anu...
Suara bel masuk sudah berbunyi. Para siswa siswi mulai memasuki kelasnya masing-masing.
Kedatangan bu Diana membuat kelas mendadak tenang. Alasannya adalah karena seorang siswi yang berada di belakang bu Diana yang membuat semuanya terdiam.
"Pagi anak-anak."
"Pagi juga, Bu...," jawab semuanya serempak.
"Hari ini kita kedatangan murid baru. Silahkan perkenalkan diri kamu," Bu Diana mempersilahkan.
"Halo semuanya. Nama saya Lea Ardana Hansa. Kalian bisa panggil saya Lea. Salam kenal semuanya, terima kasih."
"Jika ada yang ingin ditanyakan, kalian bisa menanyakan di jam istirahat ya. Karena sekarang sudah waktunya jam pelajaran. Kalau begitu Lea, kamu bisa duduk bersama Momo sekarang."
"Baik Bu, terima kasih."
Siswi yang berada di bangku paling belakang mengangkat tangannya memberi petunjuk pada Lea bahwa dia yang bernama Momo.
"Hai," sapa Lea ketika sudah duduk di samping Momo.
"Hai juga. Namaku Monica kamu bisa panggil aku Momo."
Lea dan Momo saling bersalaman perkenalan.
"Aku Lea."
Momo termasuk siswi yang gemuk dan berambut keriting. Walaupun kulitnya tidak terlalu terang tetapi, dia memiliki senyum yang begitu manis.
"Kamu cantik, Lea," bisik Momo.
"Kamu juga Momo. Aku suka rambutmu."
Bukannya mendengarkan penjelasan Bu Diana, keduanya malah asik mengobrol dengan berbisik.
Senyuman Lea mengembang ketika menoleh ke arah kanannya dan melihat bangku Reyhan ternyata di sebelah bangkunya. Dengan begini, Lea bisa terus-terusan menoleh ke samping kanan daripada ke depan di mana papan tulis berada.
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
"Kalau jodoh emang gak ke mana. Buktinya bangku kita aja deketan," gumam Lea.
"Sut! Sut!" Lea berusaha memberi kode pada Reyhan supaya menoleh ke arahnya tetapi tidak berhasil sampai Momo menyikut dirinya.
"Suara kamu bisa kedengaran Bu Diana, Lea," tegur Momo yang membuat Lea menghentikan usahanya pada Reyhan.
Waktu istirahat telah tiba. Kini, di kelas hanya tertinggal Lea dan Momo saja.
"Mmm... mau ke kantin bareng aku nggak?" tanya Momo pada Lea ragu.
"Kok ragu gitu sih? Ya tentu mau dong lagian aku belum punya teman selain kamu sama Reyhan."