D U A P U L U H E M P A T

51 21 0
                                    

1 Minggu kemudian.

Waktu tugas menaripun sudah tiba. Semua murid merasa gugup untuk tampil.

Suara tepuk tanganpun mendominasi ruangan aula ketika Momo dan Radit selesai menarikan tarian tradisional.

Sekarang giliran Mawar dengan Reyhan yang memilih lagu modern. Mereka terlihat serasi ketika menari bersama tidak sedikit murid yang memuji ke-serasian keduanya.

Satya mendekatkan mulutnya pada telinga Lea.

"Gak usah tegang gitu. Santai aja, pas di atas panggung nanti anggap aja hanya ada kita berdua."

"Iya."

Lea ikut bertepuk tangan ketika penampilan Reyhan dan Mawar selesai.

Dan sekarang, giliran Lea dengan Satya.

Lea menarik napas terlebih dahulu untuk menenangkan dirinya dan ketika mulai menari, Lea berhasil melakukan apa yang Satya bisikan padanya. Lea bisa merasakan bahwa sekarang hanya ada dia dengan Satya di aula tanpa memikirkan penonton di depannya.

Tarian keduanya tak kalah menarik. Banyak juga murid yang bilang jika Lea dan Satya sangat serasi.

Tanpa sadar Reyhan mengepalkan tangannya ketika melihat Satya memegang pinggul Lea dengan kedua tangannya. Ada rasa panas dalam hatinya yang tidak bisa ia sembunyikan.

Penampilan Lea dengan Satyapun di akhiri dengan saling berpelukan. Konsep tarian mereka adalah 'emosi cinta'.

Seperti sudah tidak tahan melihat keduanya, Reyhan memilih pergi dari aula.

Semuanya bertepuk tangan atas penampilan terakhir Lea dan Satya. Tarian keduanya sangat bagus sebagai penutup.

"Penampilan kalian sangat bagus. Sekarang kalian boleh kembali ke kelas," ujar guru tersebut yang membuat semua siswa meninggalkan aula.


"Tadi kamu sama Satya bagus banget, Le."

"Kamu sama Radit juga bagus, Mo."

Ketika Lea dan Momo tengah berbincang di bangkunya, tiba-tiba Radit yang kutu buku dengan kacamata di wajahnya menghampiri keduanya.

"Momo, ini buat kamu." Radit memberikan sebuah kotak kecil pada Momo setelah itu ia kembali lagi ke bangkunya.

Lea diam sejenak melihat apa yang terjadi pada keduanya.

"Kenapa dia tiba-tiba ngasih ini ke kamu, Mo?"

Bukannya menjawab, Momo hanya tersenyum malu.

"Sebenarnya ada hubungan apa sama kalian berdua? Jelasin sama aku, Mo. Sekarang!"

"Lea, sebenarnya aku sama Radit udah jadian."

"WHAT?!"

Suara tinggi Lea membuat semua murid melihat ke arahnya.

"Ssst! Lea jangan kencang-kencang!"

"Hehe sorry. Kamu serius, Mo?"

"Iya. Seminggu yang lalu pas kita latihan nari, dia ngungkapin perasaannya ke aku. Dia juga bilang kalau selama ini dari kelas satu dia udah menyimpan perasaan padaku."

"Aku benar-benar terkejut. Aku juga ikut senang karena kamu. Tapi Kenapa kamu baru cerita sekarang? Kalau saja aku gak liat perlakuan Radit tadi mungkin kamu gak akan cerita, kan?"

"Bukan gitu, Le. Aku cuma belum siap aja. Aku malu."

"Aku ngerti. Tapi aku gak mau kamu nyembunyiin apapun dari aku, Mo."

"Selama ini Momo cuma lagi nunggu waktu yang tepat aja."

"Selamat ya, Mo. Aku bahagia kalau kamu juga bahagia."

S C H O O L  2 0 2 2 (End✓)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang