D U A P U L U H E N A M

47 21 0
                                    

2 minggu kemudian.

Tidak terasa ujian kenaikan kelas sudah berakhir dan sudah satu minggu pula Lea dan Reyhan tidak bertemu karena libur sekolah setelah ujian.

Reyhan melihat ke arah kamar Lea dari jendelanya. Entah kenapa dirinya sangat merindukan Lea. Saat Lea mengatakan semuanya pada Reyhan 3 minggu lalu, itu terakhir mereka berbicara. Karena 2 Minggu ke belakang keduanya hanya fokus pada ujian dan tidak ada waktu untuk berbicara, dan juga Lea yang tidak ingin berbicara dengan Reyhan lagi.

Reyhan melihat ke arah meja lipat milik Lea, sepertinya itu bisa jadi alasan untuk dirinya bertemu Lea.

Reyhan bergegas mengambil meja lipat tersebut dan keluar dari kamarnya. Ia berjalan lurus menuju rumah Lea lalu mengetuk pintunya.

"Reyhan, tumben ke sini ada apa?" tanya Hans setelah membukakan pintu rumahnya.

"Siang, Om. Leanya ada?"

"Ohh Leanya lagi keluar sama temannya."

"Kalau boleh tau namanya siapa ya, Om?"

"Kalau gak salah nama temannya itu, Satya."

"Satya?"

"Iya. Mereka pergi udah dari jam 8 pagi."

"Begitu ya. Oh iya Reyhan ke sini mau ngembaliin mejanya Lea. Sekarang, kan dia udah gak belajar bareng Reyhan."

"Loh ini, kan meja lipatnya Lion yang hilang. Kok bisa ada di kamu, Han?"

"Sebenarnya Lea ngambil meja itu untuk belajar, Om."

"Jadi Lion gak ngilangin mejanya di sekolah dong? Dasar anak itu."

"Tolong jangan marahin Lea ya, Om."

"Iya Om gak bakal marahin dia, karena dia gunainnya buat belajar."

"Ya udah kalau gitu Reyhan pulang dulu."

"Gak mau masuk dulu?"

"Nggak Om, makasih. Reyhan pamit."

Pikiran Reyhan masih berputar memikirkan Lea yang tengah keluar bersama Satya. Akhir-akhir ini mereka sering keluar bareng. Reyhan penasaran ada hubungan apa antara keduanya.

Waktu berjalan dengan cepat. Haripun sudah berganti malam. Lea sudah pulang dari jam 3 sore.

"Mama sama papa mau ke mana?" tanya Lea yang baru turun dari kamarnya.

"Lea, Mama sama Papa lagi buru-buru. Tadi Mama dapat telpon dari tante kamu katanya nenek sakit dan sekarang lagi di bawa ke rumah sakit. Mama sama Papa pergi dulu, ya?"

"Aku ikut ya, Mah?"

"Nggak Lea, kamu di rumah aja sama Lion karena besok kalian mulai sekolah lagi. Mama udah titipin kalian ke tante Ratna sama om Dimas. Kalau ada apa-apa bilang ke mereka, ya?"

Jarak rumah Lea yang sekarang, ke rumah neneknya butuh waktu 2 jam. Sehingga Ayumi dan Hans ada kemungkinan akan kembali besok.

"Mama sama Papa akan nginep di sana?"

"Kemungkinan iya. Jadi, untuk hari ini dan besok kamu jaga Lion dan diri kamu baik-baik ya. Mama udah siapin beberapa bahan makanan dan beberapa roti buat kalian sarapan. Ya udah kalau gitu Mama sama Papa berangkat dulu, jaga diri." pamit Ayumi lalu mencium putra dan putrinya.

"Papa juga berangkat. Telpon Papa kalau ada apa-apa, ya?"

"Iya. Semoga nenek cepat sembuh."

"Iya semoga, jaga diri kalian ya. Kalau ada apa-apa panggil om Dimas sama tante Ratna."

S C H O O L  2 0 2 2 (End✓)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang