"Hai," sapa Satya ketika Lea sudah membuka pintu rumahnya.
"Ayo masuk." ajak Lea.
Hari libur ini Lea dan Satya memang sepakat untuk berlatih tugas menarinya.
"Sepi, orang tua lo ke mana?"
"Papa aku nganter mamaku reunian dan adik aku ada di kamarnya."
"Lo punya adek?"
"Punya satu namanya Lion."
"Pasti kuat kayak singa."
"Harusnya sih gitu."
"Kita mau latihan di mana?"
"Di ruang tengah. Tapi sebelum itu kita harus diskusikan dulu tarian apa yang kita akan lakukan."
"Bagaimana kalau tarian modern?" aran Satya. "Kalau modern, kan kita bisa ngarang atau gabungin tarian-tarian yang mudah yang kita liat di YouTube."
"Boleh tuh. Aku setuju."
"Kita cari lagunya dulu abis itu cari tariannya dari berbagai video."
"Ya udah bentar aku bawa laptop dulu biar nyarinya bareng. Kamu tunggu aja di ruang tengah"
"Oke."
Lea pun naik ke atas lalu tak lama turun kembali dengan laptop di tangannya.
"Kamu cari dulu aja aku mau buatin jus dulu buat kita."
Leapun berlalu pergi ke dapur.
"Kak Lea!" panggil Lion sembari menuruni tangga.
Lion berhenti di tengah anak tangga ketika melihat orang asing di ruang tengah rumahnya.
"Hai, Lion."
"Kamu siapa? kok tau namaku?" Lion kembali melanjutkan langkahnya.
"Karena aku temanmu."
"Aku tidak punya teman sepertimu."
"Mulai sekarang kamu punya. Kamu kelas berapa?"
"Kenapa bertanya? Aku tidak suka basa-basi."
"Lion!" tegur Lea yang sudah kembali dari dapur. "Kalau ditanya tuh dijawab yang benar bukan kayak gitu."
"Aku kelas lima," jawab Lion.
"Ohh. Sama dong kayak adikku."
"Kamu punya adik juga?" tanya Lea.
"Kakaknya punya adik?" tanya Lion juga ikut penasaran.
"Mulai sekarang punya. Kamu adikku sekaligus temanku juga, Lion."
"Satya apaan sih kirain kamu punya adik juga."
"Punya satu kakak saja repot apalagi dua kakak," ujar Lion lalu melenggang pergi ke dapur.
"Lion!" Lea tak habis pikir dengan adik satu-satunya ini. "Maaf ya, jangan di masukin ke hati dia orangnya kayak gitu. Gak asik di ajak becanda."
"Gak apa-apa kok. Gue malah senang sama anak kecil kayak gitu. Jujur," ujar Satya diiringi tawaan.
"ishh, jadi kamu percaya sama ucapan dia yang bilang aku ngerepotin?"
"Ya mau gimana lagi, anak kecil itu selalu jujur, Le."
"Terserah deh. Mana coba aku mau liat apa yang udah kamu cari."
Lea dan Satya pun fokus kembali pada tugasnya.
✷✷✷✷✷

KAMU SEDANG MEMBACA
S C H O O L 2 0 2 2 (End✓)
Dla nastolatków⚠[Follow terlebih dahulu.] Lea Ardana Hansa dan keluarganya pindah rumah. Di sana, Lea bertemu dengan laki-laki yang membuatnya merasakan sesuatu yang belum pernah ia rasakan sebelumnya. Cinta pada pandangan pertama. Laki-laki itu bernama Reyhan Anu...