"Terima!"
"Terima!"
"Terima!"
Sorakan dari semuanya membuat Lea merasa terdesak. Pikirannya kosong dalam sekejap.
"Lea?" panggil Satya karena melihat Lea yang hanya diam.
"E-eh iya?"
"Gimana?"
Lea terdiam sejenak lalu mendekatkan bibirnya pada telinga Satya dan berkata,"Maaf."
Bisikan itu hanya dapat di dengar oleh Satya saja saking pelannya.
Semuanya bersorak mengira jika Lea telah menerimanya. Namun, Satya hanya bisa menghela napas berat.
"Oke semuanya. Gue sama Lea ingin bicara berdua jadi, silahkan kalian nikmati pestanya." Setelah mengatakan itu, Satya membawa Lea pergi ke lantai dua rumahnya.
Satya membawa Lea ke tempat yang tidak ada orang untuk mendengar alasan Lea menolaknya.
"Maaf Satya," ucap Lea setelah mereka duduk di samping kasur Satya.
Ya,Satya membawa Lea ke kamarnya.
"Apa alasannya, Le?"
"Satya, aku belum siap menerima hati yang lain."
"Apa di hati lo masih ada Reyhan?"
Lea hanya diam, ia tidak bisa mengatakan 'tidak'.
"Lo yang bilang sendiri ke gue kalau lo mau lupain dia, kan? Jadi, biarkan gue bantu lo buat lupain dia. Biarkan gue secara perlahan masuk ke dalam hati lo, Lea."
"Aku tetap gak bisa Satya. Jika nerima kamu, itu sama aja aku memberi harapan palsu sama kamu karena pada kenyataannya, aku belum bisa menghilangkan Reyhan dari hati aku."
"Jika lo beri satu kesempatan aja. Gue akan berusaha gantiin posisi Reyhan di hati Lo, Lea."
Satya semakin mendekatkan wajahnya pada wajah Lea. Seperti akan menciumnya.
Sedangkan di balik pintu, Reyhan merasa dirinya sudah terlambat menyadari perasaannya. Dirinya terlambat menyadari jika dirinya mencintai Lea. Reyhan beranjak pergi dari depan pintu kamar Satya.
Ya, ketika Satya membawa Lea pergi dari keramaian, Reyhan memang mengikuti keduanya. Dia mencari ke mana Satya membawa Lea pergi. Dan akhirnya ia melihat sebuah pintu yang terbuka sedikit dan ternyata itu kamar Satya. Walaupun terlihat Lea dan Satya yang tengah berbicara. Namun, Reyhan tidak dapat mendengar percakapan keduanya karena jarak mereka.
"Maaf Satya." Lea menahan Satya yang akan menciumnya. "Aku tidak bisa melakukannya."
"Aku lebih anggap kamu sebagai kakak aku sendiri dan gak akan berubah. Semenjak kamu bilang ke Lion bahwa hari itu kamu adalah kakaknya, aku setuju. Karena aku juga menganggap kamu begitu."
"Jadi maaf, jika selama ini sikapku membuatmu salah paham. Tolong jangan tersinggung, aku memang menyukaimu tapi sebagai kakak laki-laki dan gak lebih."
Lea beranjak pergi dari kamar Satya.
Ketika Lea akan berjalan turun, seseorang lebih dulu menarik tangannya ke suatu ruangan.
Dan ternyata orang itu adalah Reyhan. Dia menarik Lea dan membuat punggung Lea menabrak dinding. Reyhan mengunci tubuh Lea dengan kedua tangannya.
"Akh! Apa yang ka_mmmfh." Tanpa kata, Reyhan mencium bibir Lea dengan penuh emosi. Ia menahan kedua tangan Lea yang terus memberontak.
Awalnya Lea enggan untuk membuka mulutnya. Namun, secara perlahan iapun membuka mulutnya dan membiarkan lidah Reyhan masuk menelusuri ke dalam mulutnya.
Lumatan demi lumatan lembut yang Reyhan berikan pada Lea, membuat Lea memejamkan matanya.
Keduanya mulai terhanyut terbawa suasana dan tidak sadar di mana mereka sekarang.
Setelah mengingat bahwa ini ciuman pertamanya, Lea sontak membuka matanya lebar dan mendorong tubuh Reyhan menjauh darinya.
"Apa yang kamu lakukan?!"
Lea mengusap singkat bibirnya yang basah karena ulah Reyhan.
"Maaf."
Kata itu yang pertama keluar dari mulut Reyhan.
"Maaf karena aku terlambat menyadarinya," lanjutnya.
Lea melihat ada rasa penyesalan di mata Reyhan.
"Aku terlambat menyadari bahwa aku menyukaimu, Lea Ardana Hansa."
Mendengar itu membuat Lea terkejut untuk kedua kalinya. Hari ini ia mendapatkan pengakuan dari dua orang sekaligus.
"Apa?"
"Aku menyukaimu!"
"Aku tidak peduli walaupun kamu sudah berpacaran dengan Satya. Aku hanya tidak ingin terus-terusan menyesal karena tidak mengatakan perasaanku padamu."
"Walaupun kamu sudah menikah dengan Satyapun, aku akan selalu mengejarmu. Aku akan membuatmu menyukaiku lagi!" tegas Reyhan.
"Kenapa aku harus menikah dengan Satya? Bahkan hari ini aku tidak berpacaran dengannya."
"Jadi, kamu menolaknya?"
Lea mengangguk dan itu membuat Reyhan tersenyum lega.
Reyhan memeluk Lea karena bahagia mendengarnya.
"Bukan berarti aku akan bersamamu juga, Reyhan." Ucapan Lea membuat Reyhan melepas pelukannya.
"Kenapa? Apa tidak ada kesempatan untuk aku menebus semuanya?"
"Kamu sudah terlalu menyakitiku."
"Aku tahu. Karena itu aku sangat menyesal. Selama ini aku sudah membuatmu berjuang sendiri dan membuatmu tersakiti berkali-kali. Tapi sekarang aku yakin, bahwa aku menyukaimu juga. Seharusnya aku sadar terhadap perasaanku lebih awal," sesal Reyhan menundukan kepalanya.
"Kenapa kamu membuatku semakin sulit melupakanmu, Rey?" ucap Lea membuat Reyhan mendongakkan kepalanya kembali dan menatapnya.
"Di satu sisi aku merasa kesal dan di sisi lain aku merasa senang. Aku kesal jika mengingat sikap kamu selama ini padaku tapi aku senang karena akhirnya penantianku selama ini terjadi hari ini," ujar Lea.
"Kamu berhak merasakan itu. Aku paham rasa kesal kamu padaku, aku menerimanya. Tapi kali ini, aku tidak ingin melakukan penyesalan untuk yang kedua kalinya. Aku tidak mau kehilangan kamu lagi, Lea."
"Aku benar-benar minta maaf atas sikapku selama ini," lanjut Reyhan dengan tulus.
Lea memeluk Reyhan dan berkata,"Tolong. Buat aku percaya bahwa kamu tercipta memang untukku, Rey."
Reyhan mengecup pucuk kepala Lea singkat.
Lea mendongakan wajahnya keatas untuk melihat Reyhan. "Jadi mulai hari ini kita pacaran?"
Pertanyaan Lea membuat Reyhan mengangguk. "Iya."
Lea semakin mempererat pelukannya seperti ia tidak akan melepaskan Reyhan. Ternyata dugaannya selama ini salah. Lea pikir perjuangannya selama ini akan berakhir sia-sia tapi ternyata tidak, usahanya ini sekarang berbuah manis.
Setelah puas dengan moment berduanya, Lea dan Reyhan memilih kembali ke pesta.
Lea sangat tidak enak melihat Satya yang melihatnya kembali bersama Reyhan.
Satya tersenyum lalu berkata,"Lihatlah. Yang nembak siapa yang jadi pacarnya siapa," sindirnya yang membuat tawa semuanya.
Lea merasa malu mendengar sindiran Satya walaupun ia tahu Satya sudah menerima kenyataannya bahwa dia tidak akan mampu menggantikan posisi Reyhan di hatinya Lea.
"Lea." Momo mengampiri Lea untuk meminta penjelasan apa yang sebenarnya terjadi antara dia dan Reyhan.
"Nanti aku jelasin lewat telepon," bisik Lea malu-malu meong.
TBC.
KAMU SEDANG MEMBACA
S C H O O L 2 0 2 2 (End✓)
Jugendliteratur⚠[Follow terlebih dahulu.] Lea Ardana Hansa dan keluarganya pindah rumah. Di sana, Lea bertemu dengan laki-laki yang membuatnya merasakan sesuatu yang belum pernah ia rasakan sebelumnya. Cinta pada pandangan pertama. Laki-laki itu bernama Reyhan Anu...