"Selamat pagi, Reyhan."
"Udah tiga hari, ya?"
"Iya. Makanya Aku udah siap buat sekolah lagi."
"Oh iya ini buat kamu, nasi goreng tanpa sosis. Aku sendiri loh yang buat." Lea menyodorkan kotak bekal berwarna biru pada Reyhan.
"Aku udah sarapan."
"Buat makan siang aja. Plis terima, ya?"
"Ya udah." Reyhan menerima bekal tersebut dan langsung memasukannya ke dalam tasnya.
"Kalau kamu suka nanti aku bisa bikinin lagi."
"Selain nasi goreng, bisa?"
"Hehe sebenarnya aku cuma bisa nasi goreng doang. Tapi kalau kamu mau yang lain aku bakal usahain bisa. Tinggal liat tutorialnya di YouTube, kan gampang."
"Gak perlu." gemas Reyhan sembari memukul kepala Lea dengan buku di tangannya.
"ish!" desis Lea mengelus kepalanya.
Setibanya di sekolah, Lea dan Reyhan berpisah di koridor karena Reyhan harus ke perpustakaan terlebih dahulu.
Lea memasuki kelasnya yang sudah 3 hari ini tidak ia hadiri.
"Selamat datang di sekolah ini lagi, Lea," sambut Satya melihat Lea sudah duduk di bangkunya.
"Makasih, Satya."
"Lo gak bareng Reyhan?"
"Bareng kok tapi, dia ke perpustakaan dulu."
"Ohh."
"Selamat Pagi, Lea," sapa Momo yang baru datang.
"Pagi juga, Mo."
"Ganti baju sekarang yuk, Le," ajak Momo karena pelajaran pertama adalah olahraga.
"Ayo."
Setelah sudah memakai kaos olahraga, Lea dan Momo datang lebih dulu ke lapangan. Mereka duduk di pinggir lapangan sambil menunggu yang lain yang masih berganti baju.
"Eh Le, kamu udah tau belum?"
"Tau apa, Mo?"
"Katanya Mawar sama Reyhan mereka bakal ikut Olimpiade matematika."
"Wah, kamu serius?"
"Iya, aku dengar pas tadi pagi di koridor. Anak kelas satu lagi bahas Reyhan."
"Ohh aku baru tau."
"Reyhan gak ngasih tau kamu?"
"Nggak. Semalam pas belajar juga gak bilang apa-apa."
"Hebat banget, ya, mereka?"
"Iya, jadi tambah suka deh aku sama Reyhan."
Satu persatu murid sudah berdatangan ke lapangan. Begitupun dengan Reyhan yang sudah berganti pakaian ia datang bersama Satya di sampingnya.
Lea melambaikan tangannya ketika Reyhan melihat ke arahnya sekilas.
"Eh, Mo. Gimana cerita yang kamu buat itu?"
"Dengan bantuan informasi dari kamu semuanya lancar, Le."
"Syukur deh."
"Aku juga menceritakan kejadian pementasan drama waktu itu, gak apa-apa, kan?"
"Kamu gambar aku pakai kostum pohon dong?" pertanyaan Lea membuat Momo mengangguk.
"Harusnya kamu ubah dikit, Mo. Aku yang jadi putri saljunya dan Mawar yang jadi pohonnya. Kalau sesuai realita, kan agak menyedihkan jadi aku."

KAMU SEDANG MEMBACA
S C H O O L 2 0 2 2 (End✓)
Teen Fiction⚠[Follow terlebih dahulu.] Lea Ardana Hansa dan keluarganya pindah rumah. Di sana, Lea bertemu dengan laki-laki yang membuatnya merasakan sesuatu yang belum pernah ia rasakan sebelumnya. Cinta pada pandangan pertama. Laki-laki itu bernama Reyhan Anu...