Maafkan Kakak, Sakura

202 19 4
                                    

Sebelum baca, jangan lupa vote dulu yak
.
.
.
.
.
.
.
.

Setelah serangkaian ingatan yg ia dapat, (Name) mengangkat kepalanya. Melihat Sakura yg... Sudah tidak bernyawa.

"Tolong...biarkan aku menyentuh adikku...kumohon...sebentar...saja..."ucapnya pelan sambil terisak.

"Kakak..." Haru mengerti dengan jelas perasaan (Name) saat ini. Dirinya, Sakura, juga Daiki selalu menunggu kepulangan (Name) yg tidak tentu.

"Ha-Haru.."

"Kak Daiki...?" Haru menoleh ke belakang, terlihat Daiki dalam keadaan terluka parah berusaha mendekatinya.

"Sadarkan Kak (Name), jangan biarkan dia terlalu larut dalam kesedihannya...!" Ucap Daiki.

"Maksud Kakak?" Tanya Haru yg masih bingung.

"Kesedihan, putus asa, itu semua akan menghambat kekuatan Kak (Name). Sadarkan dia Haru!" Ucap Daiki lagi.

"Baiklah Kak!" Ucap Haru menyanggupi.  

Di saat yg sama, Hanji, Levi  yg dalam perjalanan menyelamatkan Eren, Historia dan (Name) mendapatkan ingatan mereka sebagai prajurit pengikut Pengendali (Name).

"Levi, ingatan ini.." ucap Hanji memastikan.

"Hmm, tidak salah lagi" jawab Levi singkat.

Di sisi Erwin.

"(Name)? Ingatan ini..."

Erwin tampak berpikir sebentar. Sebelum akhirnya menemukan jawabannya.

"Jadi, legenda itu benar rupanya"

Balik ke tempat (Name). 

"Kakak!" Teriak Haru memanggil (Name), mencoba menyadarkannya.

Namun, nihil. (Name) tidak merespon panggilan Haru. Tatapan matanya makin terlihat kosong.

"Kak Daiki, ada cara lain untuk menyadarkan kak (Name)?" Tanya Haru kebingungan

"Balas dendam, kemarahan. Selain kesadaran Pengendali, dua hal itu bisa membangkitkan kembali kekuatannya" ucap Daiki yakin. Haru mengangguk paham.

"Kakak!! Balas dendam!" Teriak Haru.

Sesuai perkataan Daiki, (Name) merespon panggilan Haru.

"Balas...dendam...?"

"Balaskan dendam Sakura, Kakak!!" Kali ini Daiki yg berteriak.

"Daiki...? Haru...? Ayah...? Ibu...?"

Usaha Haru dan Daiki tidak sia sia. Kesadaran (Name) kembali.

"(Name)...!"

"Bocah bocah merepotkan"

Kira datang dari arah belakang keluarganya. Raut mukanya bisa dilihat ia jengkel karena rencananya diganggu.

"Padahal dia bisa di manfaatkan untuk beberapa saat"

"Lepaskan aku Kira! Jangan libatkan mereka lagi!" Teriak (Name) melawan.

"Bicaralah sepuasmu"

Setelah itu, Kira dengan sengaja menggoreskan pedangnya pada pelipis Haru.

"Ukh!"

(Name) semakin marah melihatnya. Kemarahannya sudah mencapai batasnya. Ia bisa mengamuk kapan saja.

"Kenapa? Kau marah padaku?" Tanya Kira dengan nada mengejek.

"Penerus tidak berguna! Kau bahkan lengah hanya karena hal hal kecil! Aku heran kenapa Kaisar memilih mu!!"

Dragon Knight [SnK x OC]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang