Tugas memasak.
Hisyam dijemput andi dipondoknya dan mereka berdua menuju kerumah nela.
Jauh sebelumnya, Hisyam memantapkan hati untuk tidak berkomunikasi apapun dengan andrea nanti.
Ia takut andrea berharap kepadanya, sebenarnya ia lebih takut tidak bisa mewujudkan harapan andrea.
"assalamualaikum.." ujar kedua laki-laki yang baru saja datang
Pemilik rumah langsung bergegas keluar, ia menyambut kedua temannya itu dan menyambar seplastik bahan-bahan yang dibawa andi.
"udah dateng semua?" tanya hisyam
"yoi, andrea juga udah"
Hisyam menaikkan sebelah alisnya sedikit, hampir tidak terlihat. Ia tidak menjawab apapun.
"hai andrea, hai chelsea" sapa andi, huh tentu saja, mana mungkin hisyam menyapa mereka.
"hai"
"andi, kok lu gabeli gula merah sih?" tanya nela setelah memeriksa belanjaan yang ia serahkan pada andi
"emang ga ada? Gue beli kok tadi"
"gada anjir, nih lo liat sendiri"
Andi melebarkan matanya saat ia tidak menemukan gula merah dipelastik belanjaannya "ketinggalan dipasar kayanya nel.."
"Lagian lo napa nyuruh andi yang belanja" omel andrea
"terus siapa? lo? Ga bisa naik motor aja belagu lo"
Dukk
"aww" andrea menggetok kepala nela, sang empu merintih meskipun tak sesakit itu, andrea yakin ia hanya menggetoknya sedikit. Nela lebay.
Hisyam mengerjap saat mendapat fakta bahwa perempuan itu tidak bisa naik motor, pantas saja, ia hampir tidak pernah melihat andrea mengendarai motor.
Itu mengejutkan.
Tapi itu adalah fakta yang baik.
"yauda deh, diujung gang rumah gue, ada warung, beli aja disitu, sepuluh ribu. Siapa yang mau beli?"
"gue" jawab Andrea dan hisyam bersamaan, keduanya saling pandang.
"acieeeee" goda nela andi dan chelsea, mereka cekikikan saat melihat wajah andrea merah padam.
Hisyam langsung mengalihkan pandangan "gue aja, yang cewe bantu-bantu didapur"
"oke dah, nih" nela menyerahkan uang sepuluh ribuan, hisyam mengambilnya dengan hati-hati, tak ingin menyentuh nela sedikitpun.
Hisyam langsung bangkit, dan berjalan menuju warung yang ditunjukkan nela, sungguh ia ingin menjauh dari andrea, ia sangat gugup dan terlihat bodoh. Bahkan tadi, kenapa ia dan andrea bisa menjawab bersamaan? Rasanya ia tidak bisa bernafas.
Menggelengkan kepala, ia harus membuang andrea dari pikirannya, sungguh.
Setelah mendapatkan gula merah, ia kembali kerumah nela, jika saja ia tidak mempunyai wajah, sungguh ia akan lari dan tidur diasramanya sekarang juga.
Andrea, membuat suasana hatinya berantakan.
"ini," hisyam menyerahkan pada andi, "kasih ke nela"
"aduh bro, stay halal banget etdah" andi yang sedang duduk manis pun terpaksa berdiri, ia berjalan kedapur dan memberikan gula merah pada perempuan yang sudah mulai memasak.
"andrea andrea" ujar andi
"apa?" perempuan yang sedang menggoreng kacang itu tidak mengalihkan pandangannya
KAMU SEDANG MEMBACA
HISYAM
RomanceHisyam, seorang santri salaf yang memiliki semangat menggebu untuk mencari ilmu, baik itu ilmu akhirat dan ilmu dunia, keduanya harus seimbang dan hisyam sama sekali tidak keberatan untuk mempelajari keduanya. Namun cobaan ini memporak-porandakan h...