"andrea?! Kamu melamun lagi?!"
"?!" gadis itu terperanjat kaget, benar-benar terkejut. Astaga, khayalannya terasa nyata.
"m-maaf tadi ayah ngomong apa?"
"hah..." menghembuskan nafas pelan sang ayah mengulangi kalimatnya "selagi kamu siap, gapapa"
"o-oh.. Hehe gitu ya" andrea menggaruk kepalanya yang terbungkus kain jilbab pashminanya.
"kamu udah punya calon?"
"ngga! Belum.. Sih ,hehe" tertawa kecil kemudian.
"dikira udah" sang ibu melengos malas, kembali menyantap makanannya
"mba kan jelek, ngga kaya lily, cantik"
Anak kecil itu!! Ikut-ikutan saja, membuat andrea kesal.
"seterah kamuu lily" si sulung menjulurkan lidah dan dibalas hal yang sama oleh sang adik.
Begitulah, kemudian mereka tertawa kecil dan melanjutkan makannya hingga habis.
•••
Hisyam memiringkan kepalanya sedikit saat memandangi kepergian gadis bodoh itu bersama keluarganya. Mereka pulang lebih dulu, baguslah, hisyam tidak perlu repot-repot basa-basi jika saja ia yang pulang duluan.
Sebenarnya bisa saja ia pura-pura tidak mengenali gadis itu namun, gadis itu pasti tersinggung, dan menyumpah serapahinya lagi. Andrea memang handal dalam menyumpah serapahi orang.
Kemudian laki-laki itu menegakkan punggungnya, namun saat ia melirik meja yang sebelumnya diduduki oleh keluarga andrea ada seorang laki-laki tak dikenal dengan pakaian serba hitam sedang mengobrak abrik tas yang andrea bawa tadi, itu benar-benar tas andrea, ia jelas melihat itu tadi.
Segeralah hisyam bangkit dari duduknya, berjalan dengan cepat menghampiri laki-laki tak dikenal tersebut, bahkan pertanyaan dari kedua orangtuanya pun ia abaikan.
Ia menarik kerah baju laki-laki itu dari arah belakang hingga terhuyung kebelakang, dan refleks menjatuhkan tas milik andrea.
Dengan sigap, hisyam mengambilnya dan berkata "ini punya orang lain, bisa-bisanya kamu mengambil barang orang lain tanpa izin?"
Seisi restoran itu memandangi kedua laki-laki yang berhadapan.
Merasa malu, laki-laki berbusana serba hitam itu langsung beringsut pergi dari sana.
Hisyam mendesah lega, untung saja pencuri itu tidak banyak tingkah. Bukan, bukan ia takut ataupun tak bisa berkelahi, ia hanya sedang tidak ingin melukai orang lain, orangtuanya dan juga sang adik sedang ada disini.
Dan datanglah sang gadis, sedikit berlari, orangtuanya menunggu dipintu sambil melihat kedalam.
Sepertinya gadis itu terkejut saat melihat tas selempang miliknya ada pada hisyam, namun kemudian hisyam menyerahkannya.
"coba periksa dulu, tadi tas lo hampir dicuri"
Andrea tambah terkejut, ia membulatkan matanya dan langsung memeriksa isi tasnya, namun beruntunglah, semuanya masih lengkap.
Ia tersenyum kaku "m- makasih hisyam"
"lain kali jangan teledor"
"i-iya"
"lain kali jangan melet-melet, apalagi ditempat umum"
Suara itu sangat pelan seperti berbisik, namun terdengar jelas ditelinga andrea bagai petir yang menggelegar.
Hisyam melihatnya menjulurkan lidah? Ia sangat maluuuuu!!!
Demi apapun ia ingin menghilang dari hadapan hisyam sekarang juga.
KAMU SEDANG MEMBACA
HISYAM
RomanceHisyam, seorang santri salaf yang memiliki semangat menggebu untuk mencari ilmu, baik itu ilmu akhirat dan ilmu dunia, keduanya harus seimbang dan hisyam sama sekali tidak keberatan untuk mempelajari keduanya. Namun cobaan ini memporak-porandakan h...