16

15 1 0
                                    

Hari ini, hari jum'at.

Dua hari lagi ulangan semester ganjil akan berakhir.

Saat yang mendebarkan bagi para siswa berprestasi disekolah, karena hanya tersisa 4 ataupun 3 pelajaran yang akan diujikan.

Anak gadis satu ini berbeda, dia tidak pernah peduli tentang besar atau kecilnya hasil yang ia dapatkan.

Bukannya tidak berusaha, ia sudah belajar, sudah menghapal, hanya saja.. semua pelajaran yang dipelajarinya tidak ada di soal ulangan.

Sangat menyebalkan bukan?

Andrea hanya bisa pasrah.

"Anne,"

Suara berat itu menyeruak dari belakang, andrea menoleh lalu menautkan kedua alisnya yang berwarna hitam pekat.

"Anne gamau ya ayah kalo dituntut harus bener minimal dua puluh soal" andrea memutar netranya, malas.

"su 'udzon mulu idupnya!, ayah titip lampu ya, yang dipinggir gerbang sekolah kamu." Ucap ayah andrea sambil menyerahkan uang rupiah bernilai seratus ribu.

Dengan malas, tangannya meraih uang berwarna merah muda lalu menaruhnya dikantong seragam "yang berapa watt, yah?"

"Yang 10 watt aja dua"

"Loh bukannya lampu yang mati cuma lampu dapur? Satu lagi buat apa?"

"Nanti juga kepake, sedia payung sebelum hujan"

Andrea mendecak, ia bangkit dari posisi duduknya "ngapain sedia payung, mendung juga belum tentu hujan"

Pria paruh baya itu tertawa "kayanya ada yang jatuh tapi bukan kebawah"

"Mana ada, kalo diluar angkasa mungkin iya ada"

Ayahnya hanya bisa menggelengkan kepalanya sambil terkekeh pelan, memiliki anak dengan kepekaan rendah alias lama loading membuatnya sedikit berlatih cara bersabar.

....

Gadis berusia 17tahun itu barusaja turun dari motor matic. Liora mengeser kaca spion kearah wajahnya lalu merapikan hijab yang sedikit berantakan.

Dengan cepat liora mengambil kunci motor dan bangkit dari duduknya.

Liora memiliki circle pertemanan dikelasnya, selain itu dia juga dekat dengan beberapa kakak tingkatnya, seperti chelsea.

"Lio" salah satu circlenya yang bernama windi menghampirinya.

"Gue pinjem motor lu dong, mau ngebeliin doi obat tuh, lagi sakit dia." Lanjutnya.

"Di uks gaada?"

"Doi sakit gigi, di uks cuma ada bodrek sama promaag"

Liora membulatkan mulutnya, "yauda nih" ucapnya sambil menyodorkan kunci motor yang diberi gantungan boneka panda sebesar genggaman tangan.

"Gue pinjem ya, eh eh-"

Mereka membeku, dan langsung menatap seseorang yang baru saja merebut kunci motor milik liora.

"Panda? Kok kunci motor kita sama ya?"

"Kak andrea? Ngapainn?" Tanya windi tanpa bergerak, mereka tau, bahwa kesopanan itu begitu penting, apalagi andrea adalah kakak tingkatnya.

Liora mengangkat kedua pundaknya "emang kakak punya motor tuh?"

Andrea mengerjap lalu menggaruk kepalanya "maksud gue, motor yang dirumah, hehehe, nih"

Windi mengambilnya ditangan andrea dan langsung capcus ke apotik terdekat.

Sedangkan andrea dan liora masih saling menatap tanpa alasan yang jelas.

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Jun 19, 2023 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

HISYAMTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang