21

1K 117 6
                                    


Wang yibo mengusap bagian dada xiao zhan dengan lembut, merasakan betapa setiap inci kulit yang di sentuhnya terasa membakar telapak tangannya.

Seluruh bagian tubuhnya terasa panas saat kedua bagian tubuh mereka bersentuhan.

Mereka sama-sama sadar saat tubuh mereka telah telanjang sepenuhnya, sebenarnya tidak juga wang yibo masih menyisakan boxer hitam yang menutupi selangkangannya, entahlah, kain hitam itu belum yibo lepaskan. cumbuan yang membakar gairah keduanya membuat seluruh sisi tubuh mereka bergetar ingin di puaskan.

Wang yibo melepas tautan bibirnya dengan xiao zhan, menunduk mencari tempat baru yang cocok untuk dia nikmati sekali lagi.

Dada putih dan bidang milik xiao zhan juga tak lepas dari incaran mata dan tangan yibo yang nakal.

"Eeeugh.." kembali lenguhan xiao zhan terdengar saat lidah panas yibo menjilat nipple-nya. Dua Biji kecil seukuran kedelai itu di jilat dan di sesap wang yibo bergantian hingga bibir xiao zhan mengeluarkan engahan seksi.

Tangan xiao zhan mengerat di bagian kepala yibo, meremat kuat rambut belakang yibo saat sensasi geli dan nikmat itu menyatu menjadi satu.

Candu, itukah yang di rasakan xiao zhan saat ini? Ini pertama kali baginya merasakan hal seintim ini dengan orang lain, ah tidak lebih tepatnya dengan kekasihnya. Satu-satunya orang yang dia beri gelar kekasih karena memang xiao zhan tak mempunyai sosok seperti wang yibo sebelumnya. Tubuh xiao zhan menerima setiap sentuhan di tubuhnya, bahkan dia ingin lebih dan berulang-ulang. Apakah benar hal itu yang di sebut candu? Kini xiao zhan tahu, tidak hanya narkotika saja yang membuat tubuh seseorang kecanduan dan ketagihan. Bahkan feroplay semacam ini juga bisa membuat tubuhnya menginginkan lebih.

Wang yibo terus melancarkan aksinya dengan sesekali menggigit nipple itu di sela hisapannya, hingga xiao zhan memekik sakit dan perih. Tapi tentu saja itu tak akan yibo hiraukan, bibir dan kedua tangannya benar-benar menggoda dua nipple itu bergantian.

Tak ingin terlalu berlama-lama meskipun dia suka menggoda dada xiao zhan, gerakan bibir wang yibo turun ke arah perut xiao zhan, bermain sebentar di celah pusar xiao zhan dan menggodanya dengan lidahnya hingga bagian itu basah karena liurnya , kemudian bibirnya bergerak turun hingga sebuah benda keras tak sengaja membentur dagunya.

"Aaakh.."

Tubuh xiao zhan bergetar saat bagian pucuk kepala penisnya menekan dagu yibo.

Rasanya tubuhnya seluruhnya geli dan merinding.

Wang yibo menarik kepalanya, dan sebuah benda keras mungil terlihat teganf menantang di depan matanya.

Wang yibo mendongak saat gerakan tangan xiao zhan menahan kepalanya.

Rupanya xiao zhan memperhatikan wang yibo yang menatap kemaluannya, hingga xiao zhan merasa malu.

"Kenapa?" Tangan yibo mencoba mengusap batang keras itu di sela pertanyaannya pada xiao zhan.

"Aakh.. ss- yi- yibo, ja-jangan di lihat ak- aku malu.." zhan mencoba meraih penisnya untuk menutupinya dari yibo.

Tapi wang yibo menahan tangan xiao zhan dan menepisnya dengan lembut.

Wang yibo tersenyum, "kenapa? Aku bahkan telah melihat semuanya?"

Ya, memang benar tapi xiao zhan tetap saja malu hingga dia memalingkan wajahnya yang memerah bak tomat matang.

Wang yibo kembali menunduk dan dengan berani menggoda batang xiao zhan dengan kecupannya.

"Aakh.." tentu saja xiao zhan tersentak dengan ciuman yibo, tapi yibo tak menghentikan aksinya. Dia justru menggoda lubang kencing xiao zhan dengan lidah basahnya.

Little pumpkinsTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang