24

344 57 1
                                    

Wang yibo baru saja memarkirkan kendaraannya masuk ke dalam mansion.

Dia keluar lebih dulu, sebelum membukakan pintu untuk xiao zhan.

Xiao zhan menyambutnya dengan senyuman, "terima kasih" ujarnya pelan. karena tenggorokannya masih terasa serak, mungkin karena mendesah semalam suntuk.

Hari telah beranjak siang saat mereka pulang, tak ada hal aneh yang terjadi di mansion, semuanya berjalan normal. Karena pekerja sibuk dengan pekerjaan mereka masing-masing.

Wang yibo hendak memapah xiao zhan, tapi xiao zhan enggan, alasannya karena malu jika di lihat oleh pekerja lain.

Wang yibo mengiyakan saja apa yang menjadi keinginan xiao zhan meskipun dia juga tak tega melihat xiao zhan berjalan pelan karena pantatnya masih sakit.

Xiao zhan berpenampilan seperti biasanya hari ini, karena mereka berpikir bahwa tuan leung telah pergi semalam hingga xiao zhan tak perlu berdandan ala-ala wanita jadi-jadian untuk mengelabui tuan Leung.

Wang yibo telah menyusun rencana, dia akan mengatakan bahwa dia telah putus dengan sean dan jatuh cinta pada xiao zhan yang notabennya adalah laki-laki sepertinya. Wang yibo akan mengakui pada ayahnya pelan-pelan, agar ayahnya bisa menerima kenyataan dan tak berniat menjodohkan wang yibo dengan orang lain lagi. Dia tak ingin menutupi hubungannya dengan xiao zhan lagi, dia sangat mencintai xiao zhan, dan dia ingin ayahnya menerima apapun keputusan untuk hidupnya, termasuk menjadi seorang gay.

Keduanya berjalan dan telah tiba di pintu masuk mansion, wang yibo membuka pintu dengan sebelah tangannya. Xiao zhan memperhatikan di dalam sana tak ada luhan dan pengawal yang berjaga. Kemana mereka? Batinnya.

"Yibo, apa seluruh pengawal mengantar Tuan Wang Leung pergi? Kenapa di dalam mansion justru sepi?" Zhan memindai sekeliling ruangan tamu lantai bawah.

Wang yibo juga heran, karena aktivitas di luar mansion berjalan sebagaimana mestinya, tapi di dalam rumahnya justru sepi.

"Tidak, mungkin luhan sedang melatih mereka di taman belakang." Ujarnya sambil membantu xiao zhan berjalan karena keadaan sangat sepi.

"Astaga, aku melupakan lulu, dia pasti bingung mencari kita semalam" zhan melupakan luhan.

Wang yibo juga lupa, dia tak memberi tahu pengawalnya itu jika dia akan pergi bersama xiao zhan semalam.

"Tak apa, aku akan menjelaskannya nanti, sebaiknya kita ke lantai atas dulu-"

"Wang yibo.."

Deg

Glub

Keduanya menelan saliva mereka, bukan mereka tuli dan tak mengenal suara siapa yang tengah memanggil mereka berdua hingga keduanya tak menoleh.

Suara derap kaki berjalan mendekat ke arah mereka, wang yibo tak memperhitungkan masalah ini, bahwa bisa saja ayahnya gagal pergi dan tetap di mansion.

Wang yibo dengan berat membalikkan badan dan

Plak

Pipinya terasa panas saat sebuah tamparan dari telapak tangan ayahnya menyapa pipinya.

"Yibo.." zhan berteriak panik saat wang yibo di pukul hingga wajahnya memerah.

"Yibo? Kau memanggil nama putra ku dengan tidak sopan? PELAYAN RENDAHAAN!!!" Teriak wang Leung emosi.

Xiao zhan bergetar karena teriakan wang leung, tapi dia tetap berdiri di samping wang yibo.

"Ayah, jangan membentaknya" wang yibo tak terima saat kekasihnya di teriaki ayahnya.

Wang leung mengeraskan rahangnya, "wang yibo, aku membesarkan mu dan menyekolahkan mu di sekolah terbaik, apa kau tak di ajari sopan santun hingga membentak ayah mu?"

Little pumpkinsTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang