23

2.2K 121 6
                                    

Haechan menghela nafas, rumah nya gelap bahkan lampu diluar tidak menyala, dasar mark Jung..

"Kubilang disini sepi, kau ini kenapa ish" omel haechan kepada mark yang menatapnya.

Perhatian mark benar benar terfokus kan kepada bibir haechan yang terus mengomelinya.

"Tidak, jangan sekarang mark.."

"sudahlah ayo masuk." ucap mark dengan nada dingin membuat haechan kembali merengut.

Dengan langkah gontai haechan melangkah menuju pintu yang diikuti mark dibelakangnya..

Ceklek..

Haechan menyerengit heran, kenapa pintunya tidak dikunci? wahh mae pasti akan marah jika ini tahu, tapi mereka kan pergi dengn mae juga, aneh.

Dibelakang haechan, mark sedang menenangkan hatinya dan dirinya yang tiba tiba gugup, astaga mark.. Rileks broo

Gelap.. Itu yang haechan rasakan waktu memasuki rumahnya, ia meraba raba dinding untuk mencari saklar tapi tidak kunjung menemukannya.

Grepp

Haechan menegang, ia benar benar merasakan kalau kakinya dipegang oleh sesuatu. Yang pasti bukan mark karena mark jelas jelas ada disamping nya.

"Mark, ada yang memegang kakiku.. " ucapnya pelan sambil menatap mark dengan melas, tahan mark.. Kita tahu kau ingin tertawa.

Mark melirik kearah kakinya haechan yang ternyata memang ada yang memegangnya, Shotaro.

"Tidak ada apapun chan" jawab mark, haechan menjadi panik.

Sudahlah, tidak ada pilihan lain. Umumnya haechan takut kegelapan apalagi ditambah adegan ini, rasanya ingin menangis.

Grep!

"Hueeee, tidak mungkinn! kakiku markkk maeee~"

Sudahlah, haechan sudah menangis, tidak ada yang tega. Mka dalam hitungan detik..

1

2

3

DORRR!!

"HUAAAA MARK! MAEEEE~! "

"Happy birthday haechanieee!!"

Haechan terdiam sejenak, ia mendongak untuk melihat kearah mark yang tersenyum kearahnya. Mark mengusap rambut haechan dan mengusap pipinya yang basah itu.

Dengan masih sesenggukan, haechan membalikkan tubuhnya dan terlihat lah ruangan yang sudah dihias sedemikian indahnya dan orang orang disana dengan senyum nya.

Haechan ingin menangis lagi, menangis karena terharu akan hal ini. Bagaimana dia bisa lupa hari nya sendiri..

Ia berjalan kearah mae dan memeluknya dengan erat, menangis dipelukan sang mae, adegan seperti ini membuat hati siapapun menghangat.

"Terimakasih.. Aku kira semuanya marah kepadaku" haechan melepaskan pelukannya, ia menghapus air matanya karena ingin...

"Siapa yang memegang kakiku?! " ucapnya kesal, hal itu memang menjengkelkan sekali.

Shotaro yang merupakan pelaku mulai menundukkan kepalanya lalu mengangkat tangan kanannya "aku kak, tapi aku disuruh oleh kak dery" ucapnya sambil menunjuk kearah dery.

Hahhh, dia tidak bisa marah kepada taro karena ada ayahnya disini, ia hanya bisa menatap hendery kesal dengan wajah yang sehabis menangis itu.

"Sudahlah, sebelum ini dimulai mari kita persilahkan mark untuk melakukan sesuatu" ucap jeno yang diangguki semuanya.

Haechan menoleh kearah mark dengan tatapan bingungnya, mark menelan salivanya karena saat ini dia benar benar gugup.

Menarik nafas panjang lalu menghembuskan nya, mark mengambil kado yang ia bungkus sebelum nya dan sebuah kotak ditangannya.

Pipi haechan memerah, ia bahkan bisa merasakannya.

Mark memberi kotak kado itu kepada haechan lalu meraih tangan kanan haechan dan ia dekatkan kepada dirinya sendiri.

"Seo haechan, aku tidak bisa menyusun kata yang panjang tapi aku ingin mengatakan kalau aku ingin membawa hubungan kita lebih serius lagi haechan, so.. "

Mark menggantungkan ucapannya, mengambil nafas dan menghembuskannya lagi.

"Will u be mine, seo haechan?" akhir mark sambil menatap haechan penuh harap.

Haechan melepaskan tangannya dari mark secara perlahan, ia menatap mark dengan sendu, hal itu membuat mark dan yang lainnya khawatir akan jawaban haechan.

"Maaf mark, aku tidak bisa..."











































hayoloh.. kenapa haechan gamau ya?

apa karena...












































To be continue..

[ END ] Relationship? - markhyuckTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang