4

3.7K 219 3
                                    

05.30

setelah kejadian semalam, haechan merasa canggung pagi ini saat bertemu mark. berbeda dengan haechan, mark hanya tersenyum seperti tidak pernah terjadi apa apa.

"kau masak apa?" tanya mark.

"h-hanya ini, bantu aku membawanya" ucap haechan sambil membawa makanan kemeja.

mark melirik haechan yang sedang makan, mereka duduk berhadapan dimeja. mark berfikir apa haechan malu akibat semalam?

"ekhem, jangan melihatku seperti itu" ucap haechan saat sadar mark yang meliriknya.

"okay, sorry"

sarapan selesai, mereka pergi kesekolah dengan kendaraan masing masing tentunya.

📍sekolah

haechan mematung diam saat sampai dikelasnya, juga tidak percaya dengan apa yang dia lihat.

"J-jaemin?"

orang yang dimaksud haechan tersenyum, dia merentangkan tangannya meminta haechan memeluknya. dan saat itu juga haechan menubruk jaemin lalu memeluknya.

Jaemin mengelus punggung haechan, ia terkekeh saat merasakan pundaknya yang basah. haechan menangis? lucu.

"apa kau sadar sedang dikelas chan?" bisik jaemin.

srett bughh

haechan menyeka air matanya setelah memukul jaemin hingga jatuh terduduk. murid yang ada dikelas mematung diam.

Jaemin terkekeh, ia bangkit bangun lalu kembali memeluk haechan. ia mengusap pipi haechan yang sedikit basah.

"kantin? aku yang bayar" tawar jaemin, haechan tidak menanggapi. ia hanya mendorong jaemin lalu berjalan kearah kantin.

ia menoleh saat melewati mark yang berdiri dipintu, menatap sebentar lalu lanjut berjalan kekantin.

Jaemin hendak menyusul haechan, tapi niatnya tertunda sebentar karena...

mark menarik kerah jaemin, jaemin yang bingung hanya diam.

"Ada apa? lepaskan aku" ucap jaemin sambil mendorong mark agar melepaskan kerahnya.

tidak menjawab, mark hanya melepaskan genggamannya dikerah jaemin itu, jaemin menyerengit bingung dengan tingkah mark, menghiarukan mark lalu kembali menyusul haechan.

📍kantin

"sejak kapan kau kembali?" tanya haechan disela makannya.

"mungkin minggu lalu? seb--HEY"  jaemin mengelus kepalanya yang haechan pukul menggunakan sendok.

"kau pulang dari minggu lalu dan tidak memberitahu ku? teman macam apa kau ini" cibir haechan dengan ekspresi kesalnya.

Jaemin menyengir "karena aku ada urusan, apa kau tau chan? aku dan kembaranku dijodohkan dengan satu bocah, ck menyebalkan"

"kau punya kembaran? aku tidak pernah melihatnya, dimana dia?"

"dia berada di canada, dia belum ingin pulang" ucap jaemin.

haechan mengangguk mengerti, haechan berfikir kalau jodohan jaemin dan kembaran nya itu adalah renjun, atau hanya kebetulan?

jaemin yang melihat haechan diam pun menyenggol tangannya pelan, haechan lanjut makan makanannya.

// pulang sekolah

haechan berdecak kesal saat mark menghalangi jalannya, ia membuang nafasnya panjang lalu mendorong tubuh mark namun nihil.

"minggir sialan" ucap haechan kesal.

mark tidak merespon, dia bahkan tidak berpindah dari tempatnya membuat haechan muak dan kesal.

"apa mau mu, cepatlahhh"

"ayo taruhan" jawab mark.

haechan menatap mark bingung, apa maksudnya? dan untuk apa?

"hhh, dengan apa dan apa yang terjadi bila aku menang?" ucap haechan ringan namun terkesan angkuh.

"motor, pemenangnya boleh meminta apapun kepada yang kalah dan tidak ada penolakan" jelas mark.

haechan merasa tertarik, selain itu ia juga bosan jika tidak memegang motornya diarena balapan itu.

"bagaimana? deal?" tanya mark.

haechan tersenyum simpul lalu menjabat tangan mark "deal"

"okay, nanti malam jam 9 diarena biasa" ucap mark lalu setelahnya pergi meninggalkan haechan.

"hahh dasar, kira kira apa yang bagus kuminta jika aku menang yaa" gumam haechan pede sepanjang jalan.





To be continue
_______________

[ END ] Relationship? - markhyuckTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang