20

2.2K 129 0
                                    

Haechan terdiam, dia kaget sekaligus tidak menyangka kalau akan ada orang itu malam ini.

Hendery, kakaknya.

Hendery mengangkat alisnya sambil menatap haechan membuat sang empu mendengus kesal, dia menghabiskan minumannya dengan rakus.

"Hey bro, jarang sekali kau kemari"

"Ya.. Aku kemari karena pacar adikku menyuruh ku untuk meminta dia pulang" balasnya dengan nada datar sambil tetap melihat kearah haechan.

Tunggu.. Haechan merasa ada kejanggalan.

"Bagaimana mark tau?" tanya haechan kepada hendery.

"Ouwwww, sudah mengakui HAHAHAHAHA" teman teman haechan tertawa membuatnya mendengus kesal.

Hendery hanya terkekeh, menyuruh haechan masuk kedalam mobil hitam di pinggir jalan dengan gerakan jari telunjuk nya.

"Bagaimana denga--"

"Lalu kau fikir aku untuk apa?"

Haechan melempar kunci motornya ke hendery, tanpa bicara lagi dia berjalan kearah mobil dengan perasaan kesal karena acaranya diganggu.

Hendery menggelengkan kepalanya melihat kelakuan adiknya itu, sebenarnya beberapa hari yng lalu juga ia tahu haechan kemari tapi ya dia biarkan.

Sedangkan haechan menggerutu sepanjang ia berjalan, ia berfikir yang didalam mobil adalah driver pribadi keluarganya jadi dia tidak banyak bicara saat didalam mobil.

Mobil pun bergerak, haechan membuka ponselnya dan bermain ponsel dengan malas sambil bersandar pada belakang mobil.

"Kau melanggar peraturan babe.. "

DEG!!

Haechan langsung menoleh kedepan karena suara yang ia dengar benar benar familiar di telinganya, ia menatap orang didepan dengan waspada.

"Mark ?" ucapnya tidak yakin, kalau salah orang kan malu.

Sebuah deheman menjadi jawaban dan membuat haechan melompat kedepan kemudian menyikap tudung jaket n topi yang dipakai orang itu.

Mobil berhenti berjalan bersamaan dengan wajah haechan yang membeku sambil memegang topi dan masih menatap orang itu karena terkejut, itu mark.

"Wajah mu.. lucu, kemari" mark menarik pinggang haechan untuk duduk di pangkuannya; ingin tertawa rasanya melihat ekpresi haechan yang masih sama.

"Hey, sadarlah"

Tepukan pelan di pipinya membuat haechan sadar dari lamunannya, ia mengalihkan pandangannya dari mark dengan cara menunduk, meremat jaket mark karena perasaan aneh.

"Jadi? kamu sengaja melanggar peraturan yang kubuat selama aku pergi, berapa kali kau pergi ke base?"

Skakmat...

Tidak bisa berkata kata, saat ini raga dan jiwanya seperti dilemahkan oleh mark, membuatnya melengkungkan bibirnya sambil menatap mark.

Tidak, kau harus tahan mark!

"Pertanyaan ku sayang" ulang mark dengan menegaskan kata katanya.

"3 atau mungkin 4.. tapi seharusnya 3 karena malam ini dikacaukan oleh hendery" jawab haechan dengan kepala yang menunduk.

Mark menyuruh haechan turun dari pangkuan Nha dan duduk di kursi samping, haechan menurutinya.

Tidak ada pembicaraan, mark langsung saja menjalankan mobilnya kearah rumah haechan. Haechan tau, mark pasti marah.

"Mark a--"

"Turun."

Haechan diam, dia menunduk karena mark marah itu lebih menyeramkan daripada hendery asal kalian tahu, membuat haechan tidak tahu harus melakukan apa selain menuruti ucapannya.

Diapun turun dari mobil itu dan berdiri didepan jendela yang terbuka, mereka saling menatap dan tidak mengatakan apapun.

Mark membuat pose bertanya dengan menaikkan kepalanya singkat kepada haechan.

"Maaf" ucapnya.

Mark tersenyum kecil, ia mengusap kepala haechan gemas kemudian menarik haechan dan mencium bibirnya sekilas.

"Masuk dan langsung tidur, ah.. Mungkin kau harus melewati acara wawancara dulu" ucap nya sambil menunjuk kearah rumah haechan.

Haechan membalikkan badannya dan BANGGG
Ada daddy johnn yang berdiri disana dengan bersedekap dada, hari yang siap untuk haechan.

"bye babe" haechan refleks menoleh kearah mark lagi namun mobilnya sudah berjalan pergi dari sana.

Sekarang tinggal dirinya...






























To be continue

[ END ] Relationship? - markhyuckTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang