Part I : He, Jeon Jungkook

56 7 2
                                    

---

Awan abu abu mulai berkumpul dan menurunkan sedikit demi sedikit air hujan diatas tanah, semua orang mulai membuka payung hitamnya. Disana, ada Haneul yg ditutupi oleh sekretaris Ayahnya yg sayang padanya dan Jungkook, Tuan Go Joonghan namanya.

"Tegakkan pandanganmu Haneul-ah dan berhentilah menangis, Appa tidak akan kembali jika kau terus menangis"

Haneul hanya menunduk, tapi orang disebrangnya dapat melihat air mata Haneul yg turun bersamaan dengan rintik hujan saat itu.

'Berarti setelah ini anak ini akan dibuang kan?'

'Entahlah, kita lihat saja. Jungkook dari dulu membencinya, pasti anak itu akan dibuang oleh Jungkook'

'Belum tentu, mungkin saja Tuan Jeon mewariskan separuh warisannya pada anak itu'

'Mungkin saja, anak itu sangat disayang seperti anaknya sendiri'

'Menjengkelkan sekali, kenapa anak itu harus mengekori sepupuku sampai umurnya sama dengan keponakanku, Jungkook'

Bisikan wanita wanita atau keluarga dari Ayahnya tidak membuat Haneul jengkel, ia sekarang hanya memikirkan kesedihannya karena harus ditinggal oleh Ayahnya setelah beberapa tahun Ibunya pergi.

Namun Haneul merasakan kehangatan dari tangan seseorang ditelinganya, dan Haneul selalu saja berpikir jika yg menutup telinganya itu adalah Tuan Go. Tapi Haneul salah, yg menutup kedua telinganya adalah Jungkook, malahan Jungkook yg kesal karena ucapan Bibi Bibinya itu.

"O-Oppa?"

"Diamlah atau aku yg mendiamkan mereka"

Haneul membalikkan kepalanya dan tersenyum kecil, akhirnya ia merasakan sedikit kehangatan dicuaca yg sedang dingin itu.

---

"Sebelum kalian berdua masuk ke kamar masing masing, aku diperintahkan Tuan Jeon untuk memanggil Pengacara dan membagikan warisan Tuan Jeon", Haneul merasa tidak perlu memikirkan hal ini, toh karena ia bukan darah daging Tuan Jeon dan yg paling dibutuhkan sosoknya disana adalah Jungkook, jadi Haneul membawa tubuh lelahnya ke dalam kamarnya.

"Nona Haneul-"

"Aish anak itu selalu berdiam didalam kamar, entah apa yg ada didalamnya", cibir Jungkook bermalas malasan disofa.

"Lima belas menit lagi, Pengacara Kim akan datang. Tuan tetap disini, saya akan mengawasi Tuan dan Nona sampai Pengacara Kim datang"

"Pfft....apa Pak Go lihat? Appaku baru saja meninggal dan aku ingin pergi? Tidak, tidak, yg ada aku akan dibunuh saudara tiriku itu karena tidak menghargai kematian Appa"

"Untunglah Nona Haneul sangat perhatian dan sayang pada Appamu, Kook. Akan berbahaya jika dia memiliki niat yg lain-"

Jungkook membungkukan tubuhnya dan memasang wajah bingung, "niat seperti apa maksudmu?".

"Seperti film film yg pernah saya tonton, ada sebuah keluarga yg mengadopsi anak perempuan dan ternyata anak perempuan itu psikopat, untunglah Nona Haneul anak yg pintar dan baik, seperti malaikat"

"Astaga....kau banyak sekali menonton film, lain kali akan ku sarankan film film yg bagus untukmu Pak Go. Lagipula, Appa menikah lagi dengan mantan kekasihnya dulu dan ternyata pasangan dari mantan kekasihnya itu sudah meninggal. Jadi nasib mereka sama, dan cinta mereka dipertemukan lagi, ya seperti itulah"

Pak Go menepuk kuat pundak Jungkook yg membuatnya terduduk, "argh! Sakit Pak Go, benar benar anda ini".

"Aku sudah tau jika kisah Appamu dengan Eomma Haneul, Jeon Jungkook"

Change Me, JJKTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang