---
Paginya Haneul terbangun karena kakinya terasa sangat dingin, ternyata Haneul terbangun dikamarnya. Ia mengusap usap kedua matanya, benar saja, Haneul masih berada dirumah keluarga Jeon.
"Apa yg kulakukan semalam?", tanyanya sambil menyandarkan tubuh lelahnya dibantalnya.
"Apa yg ku lakukan hm?"
Kedua mata Haneul terbelalak, ia mengingat kejadian semalam. Kemarin ia hanya berencana makan malam bersama Timnya, tapi setelah Jungkook datang semuanya menjadi tak karuan. Seharusnya setelah selesai makan mereka harus pulang, tapi Jungkook malah membuat semua Tim termasuk dirinya meminum banyak alkohol.
"Astaga....a-apa yg kau lakukan J-Jang Haneul-ssi", ucapnya terkejut melihat bercak merah dileher dan dadanya.
Haneul memukul pelan kepalanya menggunakan cermin kecil ditangannya, akhirnya Haneul mengingat kejadian yg hampir membuatnya muntah.
Semalam~
Didalam mobil Haneul masih terus melantur dan tentu saja Jungkook menyahuti lanturan Haneul, sesekali Haneul menangis karena mengingat Ibu dan Ayah Jungkook yg sudah pergi, sedangkan Jungkook terus tersenyum dan tidak melepaskan pandangannya ke Haneul.
"Astaga kalian berdua, bagaimana aku harus menepati janji pada mendiang Tuan Jeon untuk menyatukan kalian jika kalian seperti ini", gumam Pak Go sambil terus memijat mijat dahinya.
"Haneul-ah"
"Apa?", teriak Haneul pada Jungkook tapi sambil menangkup wajah Jungkook menggunakan kedua tangannya.
"Siapa yg kau sukai?"
"Kenapa kau...s-angat ingin tau?", Haneul tertawa tanpa melepas tangannya dari wajah Jungkook, dan sebenarnya Jungkook belum begitu mabuk dan masih sedikit tersadar.
"Jawab saja, apa orang itu orang yg sangat kau kenal?"
"Tentu sajaaaaa"
Sekarang giliran Jungkook yg menangkup wajah Haneul menggunakan kedua tangannya, "siapa orang itu? Apa orang itu juga bekerja dikantorku?", tanya Jungkook dengan nada sedikit tegas.
"Iyaaa, pria itu tampan....aku selalu melihatnya dikantor hahaha"
"Siapa? Siapa pria yg beruntung sampai bisa disukai olehmu?"
Haneul mendekatkan wajahnya pada Jungkook lalu tertawa kecil, "kau bodoh, pria bodoh yg beruntung itu kau, Jeon Jungkook".
Kemudian Jungkook langsung menyambar bibir manis Haneul yg sudah ia perhatikan sejak masuk ke dalam mobil, Jungkook terus melumat bibir Haneul. Tangannya tidak diam, tangan kiri Jungkook terus menahan tekuk Haneul agar bibirnya dan Haneul tidak terlepas.
Sedangkan tangan kanan Jungkook mulai meraba tubuh Haneul yg ditutup oleh jas biru tuanya, Jungkook terus meraba tubuh Haneul tanpa menyingkirkan jas itu dari tubuh Haneul. Tidak puas Jungkook melumati bibir Haneul, bibirnya bergerak ke bawah menuju leher dan dada Haneul, dari situlah Haneul mendapat tanda merah itu dileher dan dadanya.
---
Haneul melihat pantulan dirinya dari pecahan cermin yg ia lempar ke depan tv, bahkan tv dihadapannya retak bersamaan dengan pecahan cermin kecil yg Haneul pegang. Dengan cepat Haneul membungkus tubuhnya dengan jubah tidur disampingnya, kaki kecilnya dengan cepat melangkah ke arah ruang kerja Jungkook dan untungnya Jungkook berada disana.
"Oh? Kau sudah bangun?", Haneul benar benar dibuat kesal karena melihat Jungkook yg seperti tidak merasa bersalah.
Dan Haneul juga berpura pura seperti tidak ada sesuatu diantara mereka, Haneul duduk disofa dan menghadap ke arah Jungkook yg sedang sibuk dengan laptopnya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Change Me, JJK
Fanfiction[COMPLETED] Sama seperti saat dizaman kerajaan dahulu, didalam sebuah kekuasaan terdapat seorang raja, ratu, putra mahkota dan tuan putri. Untuk zaman sekarang mungkin ada yg namanya, CEO, Direktur dan yg lainnya. Aku, Jeon Haneul, sedang bertempur...