---
Jam sudah menunjukkan pukul 13.45 dimobil Haneul, Haneul memperhatikan palang jalan didepannya. Itaewon, 500 m, ia hampir sampai ke tempat tujuannya, yg Jungkook tidak tau adalah Haneul memiliki sepupu diItaewon. Jadi Haneul sudah memikirkan untuk pergi dari Mansion saat Ayah Jungkook meninggal nanti, dan sepupu Haneul adalah pemilik perusahaan tambang no 2 diKorea yg berarti Haneul tidak perlu merasa khawatir ketika pindah ke Seoul.
Dan sampailah Haneul digerbang rumah milik sepupunya, "permisi Nona, ada yg bisa saya bantu? Ada keperulan penting apa?".
"Aku Haneul, Jang Haneul, sepupu dari Jang Daeun"
"Ah, ternyata Nona orangnya. Silahkan masuk Nona, Boss Daeun sudah menunggu anda", kemudian Haneul melihat gerbang besar yg sama besarnya dengan gerbang diMansion Jeon itu mulai terbuka.
Lalu Haneul memarkirkan mobilnya tepat dilobby depan rumah itu, seperti sudah menantikan kehadiran Haneul. Semua pelayan dan pekerja dirumah sepupunya itu menyambut Haneul dengan hangat, kemudian Haneul dibawa masuk ke ruang tamu dan dipersilahkan duduk.
"Apa Nona ingin minum teh, kopi, susu atau jus?"
Haneul tersenyum dan menolak dengan sopan, "terima kasih, tapi aku baik baik saja, tidak perlu apapun".
"Tidak perlu merasa sungkan Eul-ah, apa kabar sepupuku sayang?"
"Daeun-ah, aku merindukanmu"
Daeun menatap perlahan wajah Haneul dan tersenyum, "maafkan aku yg jarang sekali mengunjungimu, aku ikut berduka atas kehilangan Ayah keduamu Eul-ah".
"Dasar kau, bisakah aku berbicara berdua denganmu?"
"Pergilah kalian semua, tinggalkan aku dan sepupuku", ucap Daeun dengan nada menggertak.
"Tidak perlu seperti itu, kau bisa meminta mereka dengan sopan"
"Biarkan saja, semua pelayanku adalah pemalak, pereman dan pemakai narko*ik. Untunglah mereka bertemu denganku yg bisa membuka mata mereka, jika bertemu dengan yg lain bisa fatal, jadi, apa yg membuatmu datang jauh jauh dari Ansan ke Itaewon?"
"Aku memutuskan untuk pergi dari rumah saudara tiriku, dan tujuanku setelahnya adalah kau Daeun", Daeun tertawa keras setelah mendengar ucapan Haneul.
"Jangan tertawa, memang memalukan, padahal Eomma yg membantu Appanya agar perusahaannya tidak jatuh. Bahkan Eomma berani menjual aset miliknya dan memberikan setengah profit perusahaannya kepada Appanya, lihat apa yg aku dapat setelah Appanya meninggal dunia?"
"Apa?! Imo menjual aset asetnya?! Astaga, jika saja Appaku dan Imo masih hidup, mungkin dia akan memaki adik bungsunya yg rela melepas aset yg ia bangun sendiri demi menyelamatkan perusahaan cinta pertamanya itu. Dan sekarang anak laki lakinya membuangmu? Biar ku patahkan lehernya", Haneul menahan lengan Daeun yg wajahnya memerah akibat kemarahannya.
"Tenanglah, aku berencana menjatuhkannya dari dalam. Dan aku membutuhkanmu untuk membantuku Daeun-ah, kau menguasai setengah kekayaan kota Seoul"
"Tidak seperti saudara tirimu yg sudah membuat perusahaannya menjadi nomor 1 diKorea, aku takut tidak bisa membantumu Eul-ah"
Haneul menatap sekeliling ruangan tempat dirinya dan Daeun mengobrol, "tidak ada alat penyadap disini, apa yg mau kau katakan?".
"Aku hanya berjaga jaga, aku berencana mengambil alih perusahaannya. Dan aku menginginkanmu untuk membantuku menaikkan jabatanku menjadi wakil manajer, kau harus bekerja sama dengannya, aku mendengar jika dia ingin mengikat kerja sama dengan perusahaan yg membuka tambang didaerah Goseong"
KAMU SEDANG MEMBACA
Change Me, JJK
Fanfiction[COMPLETED] Sama seperti saat dizaman kerajaan dahulu, didalam sebuah kekuasaan terdapat seorang raja, ratu, putra mahkota dan tuan putri. Untuk zaman sekarang mungkin ada yg namanya, CEO, Direktur dan yg lainnya. Aku, Jeon Haneul, sedang bertempur...