Part XVI : The Games

29 4 0
                                    

----

Masih dihari yg sama, Jungkook mengikuti arah peta diponselnya itu. Ketika ia sampai ditempat yg ia tuju, Jungkook tak langsung parkir tepat dilobby hotel melainkan memarkirkan mobilnya didalam parkiran Mall yg terletak didepan hotel itu.

Jungkook mencoba masuk ke dalam hotel yg bernama Grand Mercure Ambassador itu sebagai pengunjung biasa, namun Jungkook menggunakan kacamata hitam saat itu.

"Permisi Tuan, bisakah kau melepas kacamatamu?"

"Baiklah, aku ingin reservasi hotel", ucapnya sambil memperhatikan seluruh lobby hotel.

"Atas nama?"

"Je-"

"Park Jimin"

"Jika boleh, kartu tanda penggenal-"

"Ini", Jungkook dan Jimin memang sudah membuat kartu tanda penggenal buatan dengan foto mereka masing masing untuk kepentingan yg mendesak.

"Baiklah, terima kasih Tuan"

Selesai mengurus semuanya, Jungkook mengecek kembali ponselnya. Rupanya Yoona sedang berada dilantai 2, karena teknologi yg begitu canggih hingga Jungkook mendapatkan detail lokasi dimana Yoona berada.

Dan Jungkook juga sampai dilantai 2, ia mendekatkan lagi ponselnya ke arah titik dimana Yoona berada. Berhentilah Jungkook disatu kamar, titik lokasi yoona diponselnya berkedip yg menandakan jika ia telah sampai ditujuannya.

Ingin sekali Jungkook menekan bell kamar itu, niatnya gagal setelah ia mendengar suara Yoona bersama dengan suara pria yg sedang mengobrol dengan intens.

"S-suara wanita itu memang benar suara Yoona, tapi pria itu tidak terdengar seperti Cha Eunwoo", bisiknya sambil melihat cctv dihallway lantai hotel itu kemudian pergi ketika ia mendengar Yoona dan pria itu mulai melakukan hal yg menjijikan.

----

Mansion Jeon-

"Jimin Hyung, ternyata dihotel itu memiliki cctv dibagian hallway dan juga lift"

"Baiklah, aku akan mencoba menghubungi hotel itu dan meminta izin mengecek cctv mereka", ucap Jimin sambil pergi dari rumah Jungkook bersama Namjoon.

"Kau baik baik saja Jung? Kau berkata jika Yoona disana bersama wanita"

"Hah?! Aku? Kau menanyakan aku Hae? Tentu saja aku tidak memperdulikan hal itu setelah tau jika dia semenjijikan ini"

Brak-

Jungkook memukul meja kerjanya menggunakan tangan kanannya yg masih terluka, lagi lagi Haneul harus membalut luka Jungkook sambil terus memarahinya.

"Kau ini! Lain kali aku akan memotong tanganmu jika kau masih tidak berhati hati!"

"Tapi ini tidak sakit Hae, aku sudah tidak merasakan sakit lagi. Aduh! Hae! Jangan ditekan, sakit! Arghh!"

"Lebih sakit yg mana, ku tekan seperti ini atau ku potong tanganmu jika kau masih tidak mendengarkan ucapanku?", sinis Haneul dan memasang ekspresi kesal.

"Bukankah luka ini tidak akan sembuh jika kau menekannya terus, kan Yoongi Hyung?"

Haneul mengarahkan pandangannya pada Yoongi yg mengangguk sambil meminum kopinya, "maaf Jung, bagaimana jika dijahit saja Oppa?".

"Boleh, aku memiliki alat bedah dimobilku? Aku ambil dulu"

"Hyung! Tidak perlu, lagi pula luka ditangan kiriku sudah mulai tertutup"

"Kiri dan bukan dikanan kan?"

"Benar Oppa, tangan kanannya masih terus meneteskan darah", ucap Haneul kesal.

Change Me, JJKTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang