----
Semua ingatan dari dirinya bayi hingga saat ini membanjiri kepalanya, Haneul merasa jika kepalanya benar benar sakit. Ingatan yg kembali terasa seperti potongan film yg singkat namun dengan alur yg jelas, hari dimana Haneul bertemu Jungkook, bagaimana kedua orang tuanya bertengkar dengan Bibinya dan hari dimana ia dibawa secara diam diam oleh Bibinya.
"Ughh..."
"Hae? Apa yg terjadi?"
"K-kepalaku, sakit. A-aku ingat semuanya Jung, otakku seperti memainkan sebuah kaset lama yg berdebu dikepalaku, aku ingat Jung", lirihnya sambil meneteskan air mata.
"D-dan aku juga ingat....h-hari dimana aku mengalami k-kecelakaan, a-aku ingat siapa yg sudah menabrakku"
"H-Hae, kau harus mendengar penjelasanku dulu"
"K-kau menabrak sepeda yg ku gunakan hari itu, ugh! Akh....k-kenapa kau melakukan hal itu padaku? A-aku ingat ketika aku sedang berada dirumah sakit, Imo membawaku. Apa kau tau tentang hal ini?"
"Maafkan aku Hae, aku melakukan itu-"
"Jangan! Jangan sentuh aku! K-kau sengaja melakukannya agar aku lupa dengan semuanya dan ketika aku bangun aku yg sedang sakit dan juga kehilangan ingatanku, k-kalian menggunakanku sebagai halaman baru untuk kalian! K-kau! Kau bre*gsek JEON JUNGKOOK!!", pekiknya sambil memukul Jungkook.
"Hae, aku memang jahat, tapi orang yg lebih jahat dariku itu Appaku Hae! D-dia sengaja membuatmu seperti ini dengan memerintahku dalam membuat adegan kecelakaanmu Hae! Appaku merupakan rival Ayahmu sewaktu mereka diMiliter, maafkan aku Hae, biarkan aku menebus semua kesalahanku"
"H-hanya karena ingin memenuhi hasrat balas dendam Appamu kau harus mencelakaiku Jung?! Ku pikir kau memang mencintaiku"
"Aku mencintaimu Hae, aku benar benar tulus mencintaimu dan akan selalu mencintaimu. Hanya karena aku dibutakan oleh cinta aku sampai menutup hatiku hanya untuk mendapatkanmu Hae, Jae menyetujuimu bersama denganku tapi tidak dengan Appamu Hae, jadi maafkan aku dan pukul aku hingga kau puas Hae"
Haneul menghapus air matanya dengan kasar, "kau bodoh! Bodoh Jeon Jungkook! Memukulmu tidak akan pernah membuatku puas! Jadi semua hal yg kau ucapkan hari itu diruanganmu adalah kebohongan jika Eommaku menggantung dirinya sendiri?!".
"Benar, aku membuat semua kebohongan ini Hae. Maaf, kau harus hidup didalam kebohonganku"
"LIAR! Kau memang lebih cocok sebagai penipu Jeon! Ungkapkan semuanya sekarang Jeon! Katakan padaku apa yg terjadi pada Jaehyun sekarang?! Apa yg kau lakukan pada Saudara kembarku?!", pekiknya sambil memukul dashboard mobil.
"Jaehyun sudah dibawa ke rumah sakit Seoul, aku hanya membuatnya pingsan dan tidak membunuhnya. Bisa saja aku membunuhnya namun dia terus menatapmu yg tertidur didalam mobil, aku tau dia melakukan hal ini hanya untuk membawamu kembali. Semua hal dimana Jaehyun melakukan hal ini karena Eomma kalian pernah menjadi korban Appaku itu adalah bohong, dia hanya menginginkanmu. Namun aku tidak pernah berbohong tentang Appaku yg bersifat seperti hewan, ambil ini"
Jungkook mengeluarkan sesuatu dari saku celananya, itu adalah sebuah pisau kecil berwarna hitam namun benar benar tajam. Mungkin ujungnya saja dapat membuat kulit kalian terbelah, memang Haneul kesal dan kecewa pada Jungkook namun hal itu tidak akan pernah membuatnya menjadi seorang pembunuh.
"Singkirkan pisaumu, entahlah apa aku harus marah padamu? Kau memang salah karena kau tidak jujur padaku dari awal, namun kau jugalah yg selama ini merawatku hingga aku tidak yakin apakah Eommaku masih hidup"
"Eommamu masih hidup Hae, dia selalu menunggumu", ucapnya cepat.
"Sekarang antar aku ke rumah sakit dimana Jae dirawat"
KAMU SEDANG MEMBACA
Change Me, JJK
Fanfiction[COMPLETED] Sama seperti saat dizaman kerajaan dahulu, didalam sebuah kekuasaan terdapat seorang raja, ratu, putra mahkota dan tuan putri. Untuk zaman sekarang mungkin ada yg namanya, CEO, Direktur dan yg lainnya. Aku, Jeon Haneul, sedang bertempur...