Part VI : Wolf And Pheonix

34 5 0
                                    

---

Kakinya terus menerus berjalan ke arah kanan dan kiri, Haneul merasa seperti akan diterkam oleh Jungkook dan teman temannya. Dan Jungkook hanya menggelengkan kepalanya melihat Haneul tidak diam dan terus berjalan, ia hanya menggunakan bahas isyarat untuk membuat Haneul duduk.

Dan Haneulpun duduk dikursinya, kursinya tidak berada disamping Jungkook melainkan berhadapan dengan Jungkook.

"Eul, aku benar benar meminta maaf padamu, aku tau aku salah, tidak seharusnya kau mempercayaiku"

"Kenapa seperti itu? Apa bersama denganku itu salah bagimu?" tanya Taehyung pada Daeun, namun Daeun hanya sedikit menggeleng dan memandang Haneul lagi.

Namun mata coklat Haneul terus memperhatikan pergerakan Jungkook, dan Jungkook hanya diam, meletakkan kedua tangannya didepan dadanya sambil membalas tatapan Haneul.

"Kook, katakan tujuanmu kesini", ucap salah satu temannya, Park Jimin.

"Jeon Jungkook, kau terlihat mengerikan jika bertingkah seperti ini", sahut Jung Hoseok.

Brug-

"Apa yg kau tatap huh?!", pekik Haneul setelah melempar bantal ke arah Jungkook.

"H-Haneul..."

"Kucabut kedua matamu jika melihat ke arah lain"

"Ancam aku sesukamu, ancamanmu hanya sebagai hembusan angin untukku", ucap Jungkook sinis pada Haneul dan kembali menatap ke arah Haneul.

"Sudah ku katakan akan kucabut kedua matamu jika kau melihat arah lain! Mataku disini!"

"Salahkan dirimu kenapa harus memakai pakaian yg ketat seperti itu, aku ini pria yg normal"

"Aishh....sini kau! Biar kucabut kedua matamu!"

"Eul tenanglah, jangan seperti ini", lirih Daeun sambil menahan tubuh Haneul yg seakan ingin melompat ke arah Jungkook.

"Jangan sentuh aku, kau sama seperti orang ini Jang Daeun. Kau yg mengatakan padaku untuk pergi, kenapa kau ada disini huh?! Semua tempat diKorea Selatan ini memangnya milikmu huh?! Kau akan mengusirku kemana lagi setelah ini?!"

"Sudah ku katakan tadi, aku kesini karena ada alasan lain, jangan berharap jika aku kesini untuk mencarimu. Dan soal tadi, aku hanya bermain sedikit denganmu yg lemah ini", ucap Jungkook sambil menertawakan Haneul.

"Dasar tidak tau diri! Kau pikir dari siapa semua kesuksesanmu itu jika bukan karena Eommaku! Kau tidak tau terima kasih, kau malah menyalahkan Eommaku karena sifatmu yg berubah! Kau harusnya berfikir dari siapa perusahaan Appamu bisa naik seperti sekarang jika bukan karena Eommaku! Eommaku rela menjual semua asetnya demi menyelamatkan perusahaanmu, dan kau menuntut balasan dari Eommaku?! Kau pria yg tidak tau berterima kasih, kau hanya menerima saja jika perusahaanmu itu kembali pulih dari Appamu, kau yg anak manja! Kau yg seperti bayi! Kau hanya bisa mengandalkan Appamu hing-"

Plak-

"Cukup, kau tidak tau yg sebenarnya. Lebih baik kau diam jika kau tidak tau kebenarannya, jadi cerita ini yg Ibumu sebarkan padamu? Ibumu memang wanita murahan-"

"Kau yg diam! Kau tidak berhak berkata seperti itu tentang Eommaku! Kau yg seharusnya mati bukan Eommaku atau Appamu! Kau memang berandal dari dulu, sekali berandal tetap berandal! Pergi kau!", pekik Haneul yg air matanya terus jatuh ke kedua pipi putihnya.

"Kau akan mendengar cerita yg sebenarnya Jang Haneul, mungkin kau juga akan membenci Ibumu saat kau tau kebenarannya. Pria yg kau sayang dan kau anggap seperti Ayah kandungmu ternyata diracun oleh Ibu kandungmu sendiri-"

"Cukup! Pergi dari sini, PERGI! Mulai hari ini aku akan berhenti dari kantormu, jangan pernah menunjukkan wajahmu lagi dihadapanku atau aku akan melakukan sesuatu yg buruk padamu"

Jungkook membungkuk, "aku pergi dulu, Nona Jang Daeun, sepertinya kita bahas proyek kita nanti saja. Kita bahas dikantorku saja, aku akan mati dipukuli jika kita bertemu dirumahmu", ucap Jungkook kemudian pergi tanpa menoleh ke arah Haneul lagi.

"Kami juga harus pergi Daeun-ah, ayo Tae kita kembali ke kantor. Kim Taehyung, Haneul-ah, kami pergi dulu", ucap Min Yoongi kepada Haneul yg masih menangis.

Setelah semua orang pergi, disana hanya ada Daeun, Taehyung dan Haneul. Daeun masih terus meminta maaf sambil menenangkan sepupunya, bahkan sebenarnya Daeun pun sudah tau semua hal yg diucapkan oleh Jungkook tadi.

"Eul-ah, maafkan aku...aku salah, aku benar benar salah. Tapi aku menyayangi Kim Taehyung, aku benar benar tidak berniat mengkhianatimu, jangan bersangka buruk padaku ya? Aku juga hanya mempunyaimu sekarang Eul, hanya kau satu satunya keluarga yg aku punya"

Haneul menatap Daeun yg ikut menangis bersamanya dan kemudian Haneul rangkul sepupu yg ia sayang itu, "sudah, aku juga tidak bisa menyalahkanmu Eun. Kau berada diposisi yg salah, aku tidak seharusnya menyalahkanmu, maafkan aku juga ya?".

"Tentu saja, aku memaafkanmu. Aku sayang padamu Haneul-ah"

Haneul tertawa dan kembali menangis, "aku sayang padamu Daeun-ah".

"Aku juga sayang padamu Daeun-ku", ucap Taehyung yg ikut merangkul Daeun dan Haneul.

"Kenapa kau masih disini? Semua temanmu sudah pergi, kenapa kau masih disini siapa-ah, Taehyung"

"Kau seharusnya memanggilku Taehyung Oppa, aku lebih tua darimu dua tahun, tapi sudahlah. Yg terpenting kalian sudah berbaikan, kau benar Jang Haneul, aku harus kembali ke kantorku"

"Hati hatilah dijalan Oppa", ucap Daeun yg dahinya dicium oleh Taehyung.

"Aku rasa aku ingin muntah"

"Eul-ah, dasar"

"Aku pergi dulu", ketika Taehyung masuk kedalam mobil Dodge Chargernya ia segera mengeluarkan ponselnya dan menelpon seseorang.

"Astaga, siapa tadi yg mengaku dirinya seorang 'The Wolf'? Wolf mana yg jiwanya langsung menciut saat dibentak oleh seorang wanita, jika yg dibentak oleh Haneul tadi itu aku, mungkin aku sudah menggunakan topeng dan malu sudah menggunakan title 'The Wolf'"

"Diamlah Hyung, kau tidak tau seluruh cerintanya jadi kau diam saja. Aku memang sengaja memancing Haneul, mungkin setelah ini dia akan semakin membenciku dan aku bisa dengan leluasa mencari tau siapa pembunuh Appaku"

---

JJ's Industries-

"Aku mendapatkan petunjuk siapa yg menggangu keuangan perusahaan ini dulu dan orang yg meracuni Appaku", ucap Jungkook tiba tiba.

"Apa maksudmu Kook? Jadi kau mencari tau tentang kematian Appamu?"

"Benar Hyung, kau yg membantuku mengautopsi jasad Appaku. Apa yg Yoongi Hyung dapat? Jantung Appaku membiru, lidahnya ikut membiru, aku tau racun jenis apa yg mengenai Appaku", bentak Jungkook sambil mencengkram gelas yg ia pegang hingga terpecah.

"Tenanglah Kook, Namjoon-ah berikan kotak P3K milikku didalam ransel. Bodoh sekali kau, seharusnya kau mencengkram kepala orang jahat itu hingga pecah bukannya gelas ini, sekarang tanganmu yg terluka"

"Aku hanya...aku hanya kesal Hyung, aku sengaja melakukan ini pada Haneul karena jika dia tau, dia juga akan ikut menyelidiki hal yg bukan masalahnya"

Taehyung memainkan rambut Jungkook hingga berantakan, "aigooo....ternyata Alpha Wolf ini sedang melindungi Betanya".

"Berhentilah, aku tidak menyukai wanita itu, aku hanya menepati janjiku pada Appa"

"Jika kau tidak menyukainya mana mungkin kau rela melindunginya sampai seperti ini, jangan membawa Appamu dalam hal ini Jungkook-ah", goda temannya yg paling tua, Kim Soekjin.

-

-

-

-

Will be continued...

Change Me, JJKTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang