Part 23

871 69 3
                                    

Author P.O.V

Keesokan harinya, Harry pergi hangout bareng Taylor, mereka pergi berolahraga bersama. Kebetulan Taylor tidak ada jadwal di hari itu atau bisa di bilang day-off walau hanya 1 hari.

"Harry, tunggu aku!" kata Taylor, sambil berlari mengejar Harry yang sedang berada tidak jauh di depannya.

"Ayolah Tay, kamu harus kuat. Ini kan olahraga ini membuat kita sehat dan bugar. Apalagi sekarang kan kamu sedang sibuk dengan karirmu dan tidak sempat berolahraga--"

"Enak saja, aku juga masih rutin berolahraga" kata Taylor, sambil memotong perkataan Harry.

"Oh ya? Olahraga apa?" tanya Harry.

"Olahraga menyanyi, belanja, menulis, makan--"

"Astaga, kalo makan bukan olahraga namanya-_-" kata Harry, Taylor hanya terkekeh.

"Tapi setidaknya itu akan buat aku sehat dan bugar" kata Taylor, Harry hanya memutar bola matanya.

"Bagaimana kalo kita makan? Nanti aku yang bayar" kata Taylor, saat mereka sudah hampir mendekati McDonald.

"Kamu ini, pikiranmu hanya makanan dan uang. Kamu harus hemat tau" kata Harry sambil menatap Taylor.

"Iya, tapi kan aku capek terus lelah Har. Kamu nggak kasihan?" tanya Taylor sambil memasang wajah memelas.

"Astaga, baiklah!" kata Harry, Taylor pun tersenyum lalu menarik tangan Harry masuk kedalam McDonald. Didalam mereka memesan makanan lalu mencari tempat duduk.

"Kita duduk disana saja, pemandangannya bagus" kata Taylor, lalu pergi duduk di tempat itu. Saat mereka duduk, mereka pun mulai makan.

Taylor P.O.V

Aku dan Harry sedang asik makan dan tak sengaja mendengar pembicaraan dua gadis yang berada di belakangku.

"Haduh Kimy, kamu ini lapar atau apa sih?" tanya gadis pertama, Kimy? Apa itu beneran Kimy teman Harry atau Kimy yang lain?

"Maaf Ele, aku kelaparan... Hehe.. Kamu tahu kan aku ini ingin mempunyai badan seperti Meghan Trainor, karena dia kan all about that bass, and no treble" kata gadis yang bernama Kimy itu, suaranya sangat mirip suara Kimy.

"Harry, siapa gadis yang Ada di belakangku" tanyaku dengan suara yang pelan, Harry pun menatapku bingung.

"Hah? Bicara yang jelas dong Tay, aku nggak bisa dengar" kata Harry dengan suara yang keras, aduh!

"Ehm.. Nggak jadi deh Har" kataku.

"Harry?!" "Kimy?!" kata Harry dan gadis yang bernama Kimy itu, apa itu Kimy? Aku lihat saja.

"Kimy, Eleanor? Sedang apa kalian disini?" tanyaku, dia hanya menatapku kaget dan gugup? Kenapa?

"Em.. H-hai T-Tay-lor" katanya gagap, aku pun terkekeh.

"Halo juga, kalian sedang berolahraga yah" kataku, mereka pun mengangguk.

"Iya, dan kita pergi kesini karena Kimy lapar" kata Eleanor, sambil menatap Kimy yang sedang menatapnya tajam.

"Ahaha, dasar Kimy.. Dari dulu sampai sekarang masih sama, selalu saja makan" kata Harry sambil terkekeh, aku dan Eleanor juga. Sekarang Kimy menatap tajam ke Harry.

"Oh ya, kalian sedang kencan yah?" tanya Ele, aku pun kaget.

"Nggak kok, kita cuma--"

"Iya kita berkencan" kata Harry memotong perkataanku, aku pun menatapnya bingung. Lalu menatap Kimy.

"Oh selamat yah" kata Eleanor sambil tersenyum, Harry juga tersenyum.

"A-aku rasa kita berdua telah m-menggangu k-kencan me-mereka, Ele" kata Kimy gagap lalu terkekeh.

"Iya, maafkan kami yah Tay, Har" kata Ele, aku hanya tersenyum kikuk, aku dan Harry kan tidak berkencan.

"Tidak apa-apa kok, oh ya Kimy.. Kenapa kamu tidak terlihat fresh hari ini?" tanya Harry, Kimy hanya menatapnya sambil menggeleng.

"Tidak kok, aku baik-baik saja" kata Kimy, sambil tersenyum.

"Oh ya, Taylor, Harry. Aku dan Kimy pergi dulu yah" kata Ele sambil menarik tangan Kimy. Mereka berdua sudah menghabiskan makanan mereka.

"Kimy tunggu! Tetap disini yah Tay" kata Harry sambil beranjak dan pergi menghampiri Kimy. Dia berbincang dengan Kimy, lalu Kimy mengangguk, dan tak lama kemudian Harry kembali.

"Kenapa Haz?" tanyaku.

"Tidak ada apa-apa kok" kata Harry, aku mengerti pasti itu bisnis mereka.

"Oke, setelah ini kita pulang yah. Aku capek" kataku, Harry pun mengangguk. Setelah aku dan Harry menghabiskan makanan itu, kita pun kembali pulang. Harry mengantarku sampai didepan rumahku, lalu dia pergi dengan mobilnya. Aku pun masuk ke dalam rumah dan mendapati ibu yang sedang berbincang dengan seorang wanita paruh baya dengan seorang gadis yang kurasa adalah anaknya.

"Ibu, aku pulang" kataku, lalu ibu dan kedua orang itu menatapku, saat aku menatap gadis itu ternyata dia adalah...

Everything has Changed (Taylor Swift love story)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang