Taylor P.O.V
Keesokkan harinya...
Sekarang aku sedang berada di taman sekolah, setelah Harry berangkat ke London kemarin semuanya berubah.. Selena menjauhiku aku sendiri tidak tahu kenapa, setiap aku menyapanya dia selalu mengabaikanku. Sedangkan Justin, setiap aku ingin bertanya padanya dia selalu berkata: "maaf Tay, aku sibuk" padahal aku kan pacarnya (•A•"). Aku sedih sekarang, tidak ada orang yang menemaniku.
"Kamu kenapa? Kamu sedih ya?" Tanya seseorang, aku kaget dan mencari tahu siapa itu.. ternyata itu adalah Ericka Anderson, dia adalah orang yang baik yang ada di kelasku.
"Hai Ericka! Iya sepertinya aku sedang membutuhkan teman.. Bisakah kamu menemaniku?" Tanyaku padanya, dia pun tersenyum.
"Tentu! Ehm, kamu kenapa bersedih, Tay?" Tanyanya penasaran.
"Aku merindukan Harry, dia adalah teman terbaikku, tapi dia sudah pindah ke London." Kataku lalu menunduk.
"Oh iya, aku mengerti perasaanmu.. aku juga sedang bersedih, aku tidak mempunyai teman baik disini, semua meninggalkanku :(" katanya, aku merasa kasihan padanya, tiba-tiba muncul ide yang bagus di otakku.
"Kalau begitu, apa kamu mau menjadi teman baikku?" Tanyaku padanya, raut wajahnya seketika langsung berubah menjadi sebuah senyuman.
"Tentu! Aku sangat senang, terima kasih Taylor!" Katanya sambil memelukku, aku juga memeluknya. Akhirnya aku mempunyai teman yang bisa menemaniku, batinku.
"Oh ya, Tay! Aku bingung, kenapa kamu tidak bersama Selena dan Justin?" Tanyanya, aku pun terdiam.
"Eh, mereka.. A-aku tidak tahu kenapa, sepertinya mereka lagi mengalami hari yang buruk." Kataku padanya, dia pun mengangguk.
"Ayo kita ke kelas." Kataku sambil mengajaknya ke kelas.
Harry P.O.V
Setelah 3 jam di pesawat, akhirnya aku sampai juga di London. Aku dan keluargaku sedang berada di rumah baru kami yang berada di Holmes Chapel, Cheshire. (Fotonya ada di Multi media) Rumahku sangat besar, aku sendiri kagum dengannya.
Sekarang aku sedang berada di kamar, aku sedang melihat semua fotoku dan Taylor yang ada di album foto. Kita berdua memang mempunyai album foto dengan semua kenangan kita berdua, ada foto disaat aku dan dia sedang tersenyum, saat aku sedang memeluknya, saat kita berdua sedang tertawa bersama, dsb. Aku pun teringat kalung yang diberikan Taylor kemarin, sepertinya aku harus memakainya agar aku bisa terus mengingat Taylor.
"Harry! Besok kamu akan mulai bersekolah di Westminster school." kata ibu, yang datang dari pintu kamarku.
"Uhm.. Bu, apa ibu yakin aku bisa bersekolah besok? Sepertinya aku membutuhkan istirahat dulu. Kita kan baru--"
"Iya, ibu yakin 100%, Harry. Jika kamu tidak sekolah, nanti kamu akan ketinggalan pelajaran." Kata ibu, memotong permataanku.
"Baiklah, ibu." Kataku pasrah, sebagai anak ibu yang baik aku harus taat.
"Honey, ibu tahu kamu merindukan sekolah lamamu dan teman-temanmu khususnya Taylor, tapi apa boleh buat ini semua sudah takdir Tuhan, kamu hanya bisa menerimanya saja." kata ibu. Mungkin benar kata ibu, aku harus menerimanya.
"Iya, bu. Aku akan berusaha. Uhm.. Ibu? Aku lapar." Kataku sambil menunjuk perutku yang sedang berbunyi.
"Oh iya, kebetulan ibu sudah membuat makanan kesukaanmu." kata ibu, sambil tersenyum.
"Apa itu JAGUNG MANIS?!" Kataku dengan mata yang berbinar-binar, ibu pun mengangguk.
"Tapi kamu harus mandi dulu." Kata ibu, lalu pergi. Aku pun segera melesat ke kamar mandi.
5 menit kemudian..
Aku sudah selesai mandi dan sudah memakai pakaian yang rapi serta sudah mengatur rambutku.
"Sekarang aku makan!" Kataku lalu turun pergi ke dapur dan segera duduk depan meja makan, disini aku melihat ibu, ayah, dan kak Gemma yang sedang makan.
Aku pun ikut makan dengan mereka.
KAMU SEDANG MEMBACA
Everything has Changed (Taylor Swift love story)
FanficTaylor Alison Swift gadis yang mempunyai teman baik bernama Harry Edward Styles. Mereka berdua sering bersama hingga suatu saat mereka ditakdirkan untuk berpisah karena pekerjaan kedua orang tua mereka. Saat mereka berdua sudah dewasa takdir mempert...