Part 13

1.1K 115 9
                                    

Harry P.O.V

The lady in red is dancing with me, cheek to cheek.
There's nobody here, it's just you and me
It's where I want to be
But hardly know this beauty by my side
I'll never forget the way you look tonight..

Lalu terdengarlah suara tepukan tangan dari belakangku, saat aku menoleh ternyata itu adalah Kimy.

"Harry, suaramu sangat bagus, kenapa kamu tidak mengikuti audisi saja... kamu berbakat!" kata Kimy, aku kaget.

"Audisi? Memangnya aku mempunyai uang untuk mengikuti audisi itu?" Tanyaku, dia pun menggeleng.

"Tapi kamu harus audisi Harry, kamu pasti akan menjadi terkenal seperti temanmu Tay--"

"Iya, iya. Aku akan mengikutinya, tapi jika uangku sudah banyak." Kataku, dia pun mengangguk dan tersenyum. Inilah Kimberly Stewart yang aku suka, dia selalu menyemangatiku, dia juga selalu tersenyum.

"Ok! Kamu harus berjanji padaku!" Katanya, sambil mengangkat jari kelingkingnya.

"Aku janji" kataku sambil mengaitkan jariku dengan jarinya, lalu tersenyum dan dia juga membalas dengan tersenyum. Kami berdua saling bertatapan, matanya sangat indah, berwarna biru laut, dia sangat can-- Harry, ingat kamu dan Kimy hanya bersahabat.

"Harry, cepat layani para pelanggan! Jika tidak, aku akan mencubit bokongmu." Teriak Barbara, aku dan Kimy pun melepas jari kelingking kami, lalu aku pun pergi melayani pelanggan sementara Kimy kembali membersihkan meja. Kalian pikir hanya aku yang bekerja disini? Ini pasti kerjaannya author nih, tidak memberitahukan itu pada kalian. (Ngapain salahin author?) Habis author sih... (apa? Enak aja kamu menyalahkan author) Ok lupain saja. Kimy sebenarnya berasal dari keluarga yang kaya raya, tapi dia tidak sombong seperti anak-anak lainnya, buktinya sekarang dia sedang bekerja di sebuah toko roti. Jika kalian ingin tahu kenapa dia bekerja di sini denganku itu karena dia memang suka membantuku, dia berkata bahwa dia ingin merasakan hal yang dialami olehku, karena dia tidak mau bersantai sementara orang lain menderita jadi dia membantuku.

5 menit kemudian...

"Hari sudah sore, waktunya menutup toko ini!" kata Barbara, aku pun melepas celemekku dan mengambil tasku.

"Ayo Kimy!" Kataku lalu menarik tangan Kimy, dia pun mengambil tasnya dan melepas celemeknya. Setelah keluar, aku dan Kimy menunggu taksi, sebenarnya hanya Kimy saja tapi dia memaksaku untuk pulang bersamanya.

"...Uangmu harus kamu tabung agar kamu bisa mengikuti audisi, ok?!" Katanya, aku pun mengangguk.

"Terima kasih Kimy, kamu adalah teman terbaikku..." kataku.

Kimy P.O.V

"Terima kasih Kimy, kamu adalah teman terbaikku..." kata Harry.

'Hanya seorang teman? Apa dia hanya menganggapku sebagai teman..., baiklah kurasa dia masih menyukai Taylor, teman terbaiknya dahulu yang sering dia ceritakan padaku sehingga membuat telingaku sakit mendengarnya!', batinku. Aku ingin menyingkirkan Taylor dari pikiran Harry, tunggu sa--

"Kimy, apa kamu mendengarku?" Suara Harry mengagetkanku.

"Ya, ya, apa? Aku minta maaf Harry..." kataku, dia hanya menggeleng.

"Kamu sama seperti Taylor, selalu saja melamun." Taylor lagi, Taylor lagi, aku membenci nama itu.

"Yeah, yeah, whatever! Btw, apa yang kamu katakan tadi?" Tanyaku, dia pun terkekeh.

"Oh, aku hampir saja lupa! Aku ingin memberitahukan bahwa taksinya sudah datang." Katanya, aku pun tersenyum dan mengangguk.

"Nyonya, Tuan, kemana tujuan kalian?" Tanya sopir taksi itu.

"Kami mau ke Nando's" kataku, lalu Harry menatapku.

"Baik nyonya." Kata sopir taksi itu.

"Kenapa kita tidak pulang saja?" Tanya Harry.

"Aku lapar, pasti kamu juga laparkan?" Tanyaku, dia pun berpikir lalu mengangguk.

"Baiklah, aku akan mentraktirmu!" Kataku, dia pun membuka mulutnya untuk berkata tapi aku memotongnya.

"Jangan menolak, aku melakukannya karena aku ingin kamu menabung." Kataku, dia pun mengangguk.

Taylor P.O.V

"Ericka, apa jadwalku tidak padat hari ini?" Tanyaku, dia pun mengangguk.

"Kamu bebas sore ini, tapi kamu akan melakukan interview besok." Katanya, aku pun mengangguk.

"Aku bosan, menurutmu kita harus kemana?" Tanyaku, dia pun berpikir.

"Bagaimana kalau, Victoria Secret!" Katanya, aku menggeleng.

"Aku tidak perlu membeli baju lagi karena aku sudah membelinya tadi..." kataku padanya, dia pun menepuk kepalanya.

"Oh, ya. Kalau begitu bagaimana kalau di... Starbucks?" Tanyanya, aku menggeleng.

"Apa kamu lupa tadi ada berita di TV tentangku saat kita di Starbucks? Aku tidak mau kembali ke tempat itu lagi... ayolah Ericka apa ada tempat lain yang lebih menyenangkan dari tempat itu?" Tanyaku, dia pun terdiam sejenak, lalu...

"Aku tahu! Ayo kita ke Nando's!" Katanya, aku pun mengangguk.

Everything has Changed (Taylor Swift love story)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang