10. jealous

246 38 3
                                    




WARNING⚠️
Sebelum membaca diharapkan untuk vote terlebih dahulu ingat! saya tidak menerima SIDER disini.





(⁠・⁠∀⁠・⁠)


Wonyoung terus menatap ponselnya yang sedart tadi bergetar. Wonyoung terus melihat nama Haruto di layar ponselnya, sedari tadi Haruto menelepon juga mengiriminya chat namun tak satupun ja angkat dan membalasnya.

"Gue kenapa sih?! Bukannya lo gak suka sama Haruto!" Wonyoung memarahi dirinya sendiri.

Wonyoung membuang nafasnya kasar lalu meng-silent ponselnya. Ia menyipitkan matanya saat melihat seseorang sedang bertengkar di taman yang saat ini dia datangi.

"Sunghoon?!"

"Loh... Loh... Itu Delon sama Aera" Wonyoung berlari menghampiri bocah kecil yang pernah ia temui bersama Haruto waktu itu.

la menarik kedua bocah kecil itu menjauh dari Sunghoon yang sedang bertengkar. Wonyoung berani bertaruh jika lawan Sunghoon itu adalah penculik anak.

"Kalian tunggu di sini" perintah Wonyoung, keduanya mengangguk.

Wonyoung mengambil balok yang tersembunyi di semak semak lalu berlari dan memukul belakang penculik itu.

"Mampus lo!" Pekik Wonyoung lalu kembali memukul pinggang penculi itu.

Buk!

Sunghoon menatap Wonyoung tidak percaya. Saking sibuknya memukuli preman itu ia sampai tidak sadar dengan keberadaan Wonyoung.

"Mau ngapain lo hah? Mau nyulik adik adik gue lo hah? Taik lo! Gue patahin tulang lo mau?!" Marah Wonyoung dan berniat memukul preman itu lagi.

"ampun mbak, ampun!"

"heh! Lo kata gue penjual sayur lo manggil mbak?!" bentak Wonyoung membuat preman itu kicep.

"Pergi gak lo?! Kalau lo gak pergi gue patahin kaki lo!" ancam Wonyoung membuat preman itu berdiri lalu berlari dengan tertatih.

Sunghoon berusaha menahan tawanya,

"Emang lo berani matahin kaki orang?"

"Yah, gak berani lah njem! Entar gue masuk neraka" jawab Wonyoung santai lalu membuang asal kayu itu.

la menghampiri Delon dan Aera yang masih bersembunyi di balik semak semak.

"kalian gak papa?" tanya Wonyoung, ia memeriksa badan kedua anak kecil itu.

"gak papa kak, untung ada kakak ini yang nolongin kita" jawab Aera sambil menunjuk Sunghoon.

"Bilang makasih sama kak Sunghoon" titah Wonyoung.

Kedua bocah itu menatap Sunghoon. Sunghoon ikut berjongkok di depan kedua anak itu sama seperti yang di lakukan Wonyoung.

"Makasih kak Sunghoon" ucap keduanya.

"Sama-sama, lain kali hati-hati yah" Sunghoon mengelus kepala kedua bocah itu. Setelahnya, kedua bocah itu pamit meninggalkan Sunghoon dan Wonyoung yanh terdiam.

Wonyoung kembali ke kursi tempat ia duduk tadi dan di susul Sunghoon yang duduk di samping Wonyoung.

"Lo bolos kuliah?" tanya Wonyoung.

"Gak bolos, gue Izin sakit" jawab Sunghoon, enteng.

Wonyoung melotot, "Bisa-bisanya yah lo kibulin dosen"

"Gue males di kampus, itu itu mulu yang di lihat"

Wonyoung menggelengkan kepalanya lalu kembali menatap lurus ke depan.

IN BETWEEN [04L]✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang