15. past threats

189 32 0
                                    




WARNING⚠️
Sebelum membaca diharapkan untuk vote terlebih dahulu ingat! saya tidak menerima SIDER disini.





(⁠・⁠∀⁠・⁠)


Wonyoung sedang berjalan menyusuri lorong sekolah sambil membawa buku tugas teman-temannya ke ruang guru. Tiba-tiba Haruto datang dan menghadang jalan Wonyoung, Wonyoung menatap dengan tatapan dingin.

"Sini gue bantu," tawar Haruto

"Gak usah," tolak Wonyoung, ia kembali berjalan namun Haruto kembali menghadang jalannya.

Wonyoung memandang jengah Haruto, "Apa sih mau lo? Gak usah gangguin gue!" kata Wonyoung penuh penekanan.

"Salah kalau gue gangguin pacar gue?" tanya Haruto, berniat bercanda.

Wonyoung berdecih, "Pacar lo yang mana? Wonyoung atau Danielle?" tanya Wonyoung sinis membuat Haruto bungkam.

"Gak bisa jawab kan? Jadi minggir," ujar Wonyoung lalu meninggalkan Haruto yang terdiam di tempatnya.

Setelah memberikan tugas temannya pada wali kelas, Wonyoung kembali ke kelasnya. Namun, saat di depan kelas Haruto, tangan Wonyoung di cegat oleh Haruto membuatnya terkejut.

"Lepasin!" bentak Wonyoung.

"Nggak," tolak Haruto.

"Apa sih mau lo?" tanya Wonyoung jengah, ia tak menatap Haruto melainkan melihat teman-teman Haruto yang sedang melihat mereka.

Mereka sedang menjaga di bagian ujung kelas Haruto agar para murid melewati jalan lain menuju kelas mereka dengan berkata. "Lewat jalan sebelah yah, mereka lagi nyelesaiin masalah rumah tangga".

"kok lo nanya gue? Lo yang kenapa?" tanya Haruto balik.

Baeksung yang mendengar pertanyaan yang kaluar dari mulut Haruto rasanya ingin berteriak. la merasa Haruto sangat, sangat goblok.

"Bodoh tuh temen lo," Ketus Baeksung.

"Temen gue gak sih?" gumam Amin tak yakin.

Wonyoung memandang Haruto tajam. Sepertinya lelaki di depannya ini sudah kehilangan akal sehatnya.

"Gak beres otak lo!" ucap Wonyoung sarkas.

"lo pikir Haruto, cewek mana yang gak sakit hati kalau di saat dia koma terus cowoknya selingkuh sama cewek lain? Dan yang parahnya sama adik sepupu ceweknya sendiri," Ujar Wonyoung marah. Dadanya terasa sesak bahkan untuk kembali berkata-kata.

Haruto membeku di tempatnya, "Lo cemburu?"

"Lo tanya sama diri lo sendiri!" bentak Wonyoung sambil menunjuk dada Haruto dengan telunjuk. Sementara teman-temannya sudah geram di tempat mereka.

"Lo suka sama gue?" tanya Haruto lagi.

"Gue udah bilang Wonyoung, jangan pernah jatuh cinta sama gue. Gue gak bisa sama" belum selesai Haruto berbicara Wonyoung memotongnya.

"Gue gak bisa! Gue bahkan udah janji sama diri gue sendiri kalau gue gak boleh jatuh cinta sama cowok jahat kayak lo! Tapi apa? Gue kemakan omongan gue sendiri To...."

"Gue, Alena Wonyoung Amira mengaku kalah sama lo Haruto! Gue cinta sama lo," ungkap Wonyoung membuat Haruto lagi-lagi tertegun.

Mata Wonyoung memanas, dadanya terasa sesak. Sementara Haruto menatap Wonyoung dalam, ia berusaha mencari kebohongan di mata Wonyoung tetapi yang ia lihat hanya mata sedih Yuna.

Haruto menggeleng. la tak bisa membiarkan ini terjadi, ia tak bisa membiarkan Wonyoung jatuh lebih dalam padanya. la tidak ingin Wonyoung seperti Yuna di tambah lagi ia masih sangat mencintai Yuna.

IN BETWEEN [04L]✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang