23. Problem

169 28 4
                                    




____________________

"Apa mencintai mu harus sesakit ini?" -Alena Wonyoung Amira.
____________________


2 minggu setelah bertunangan, Haruto menjadi aneh menurut Wonyoung. Cowok itu semakin posesif padanya, dia terlihat seperti bukan Haruto yang dulu. Contohnya sekarang, cowok itu sedang duduk di meja kantin di mana Wonyoung dan teman-temannya duduk.

Sementara Sullyoon, cewek itu menatap Haruto cengo karena terus memperhatikan Wonyoung yang sedang makan.

"Haruto bucin mampus," cicit Amin.

"WOY! KEDIP NAPA!" teriak Jungwon lalu memukul punggung Haruto kuat.

Haruto menoleh dan menatap tajam Jungwon yang sudah berlari keluar kantin. la takut kena amuk Haruto.

"Sialan!" umpat Haruto lalu mengelus bahunya.

"Lagian lo! Ngelihatin Wonyoung gak ngedip bangke, kayak lagi nonton film jepang aja," sindir Baeksung dengan wajah tengilnya.

"Diem lo! Gue gak kayak lo yang hobby nonton bok*p," ketus Haruto.

"Astagfirullah, Haruto suudzon Ya Allah!" ujar Baeksung mendrama sedangkan Amin dan Jeongwoo tergelak.

"Yee... Sok alim lagi lo!" Jeongwoo menoyor kepala Baeksung yang tengah terkekeh.

"Lo pada ngapain sih di sini?!" tanya Haruto kesal.

"Nungguin lo lah bangsat!" jawab Amin, ngegas.

Haruto memutar bola matanya malas lalu menatap Wonyoung yang terlihat bingung menatap teman-temannya.

"Entar telpon mang Agus jemput loh yah, aku telat pulang masih ada yang harus aku urus sama mereka," ujar Haruto sambil menunjuk teman-temannya.

"Iya," Jawab Wonyoung.

"Telpon aku kalau udah sampai rumah," kata Haruto lagi sebelum pergi bersama teman-temannya dan Wonyoung hanya membalas dengan anggukkan.

Sullyoon, Rei dan Jihan menatap Haruto dan teman-temannya meninggalkan kantin.

"Kayaknya Haruto sayang banget deh sama lo," ujar Rei.

"Hooh, Haruto emang membuktikan kalau dia siap buka hati buat lo" timpal Jihan.

"lo juga kayaknya sayang banget sama Haruto," goda Sullyoon membuat Wonyoung tersenyum malu.


(⁠・⁠∀⁠・⁠)


Saat ini Haruto tengah menunggu Wonyoung yang sedang membeli pakaian untuk Aera. Haruto tidak masuk karena dia sedang merokok, alhasil ia hanya menunggu di depan toko baju anak itu.

"Hai Haruto! Lama nggak ketemu," Haruto membeku saat melihat perempuan di depannya.

"May?"

"Masih ingat ternyata, kamu apa kabar?" tanya cewek bernama May itu.

"Baik, lo sendiri?" tanya Haruto.

"Seperti yang lo lihat," jawab May.

May Andini Fasa adalah adik dari Yuna. Setelah sang kakak meninggal May memutuskan untuk tinggal di Jepang seorang diri.

"Kapan lo balik?" tanya Haruto.

"Belum lama sih, lo gimana? Udah bisa relain kak Yuna?" tanya May membuat Haruto terdiam.

"sedang mencoba merelakan," jawab Haruto.

"lo lagi ngapain?" tanya May berusaha mencari topik.

"Nungguin tunangan gue," jawab Haruto lalu kembali menghisap rokoknya. Tanpa sadar May meremas tangannya kuat saat mendengar jawaban dari Haruto.

IN BETWEEN [04L]✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang