24. Haruto, Yuna, Sunghoon

168 27 0
                                    




____________________

"Jangan pernah salah mengartikan sikap baik seseorang kamu sukai bisa saja itu hanya sekedar balas budi tak ada rasa sama sekali padamu"-Alena Wonyoung Amira.
____________________


"Lo yakin pulang sendiri Won?" tanya Bahiyyih.

"Gak papa, gue nunggu Mang Agus aja di sini," jawab Wonyoung meyakinkan.

"Maaf yah Won... Tapi gue janji bakal sering main ke rumah lagi," ujar Bahiyyih.

Bahiyyih kembali tinggal di rumahnya karena permintaan pengacara mendiang ibunya. Rumah itu atas miliknya bukan milik Ayahnya maupun ibu tirinya, Ayahnya tak bisa melakukan apapun karena semua harta mereka adalah milik ibunya Bahiyyih.

"Yaudah gue duluan yah supir udah jemput gue, atau mau gue anter?" tawar Bahiyyih.

Wonyoung menggeleng, "Gak usah Yih,"

"Hati-hati yah Won," ujar Bahiyyih lalu masuk ke dalam mobilnya.

Seperginya Bahiyyih, Wonyoung menengadahkan kepalanya ke atas dan menatap langit yang mulai mendung di atas. Wonyoung menutup matanya sesaat.

'Apa gue terlalu kekanakan?' Batin Wonyoung bertanya.

"Nyoung,"

Wonyoung menoleh kedepan saat seseorang memanggil namanya, ia tersenyum saat melihat Sunghoon yang sedang duduk di atas motornya. Wonyoung menghampiri cowok itu lalu menyapanya.

"Mau jemput Liz?" tanya Wonyoung.

"Tadinya iya, tapi katanya dia di ajak pulang bareng temennya." jawab Sunghoon.

"Hah? Siapa? Perasaan ngga----" belum sempat Wonyoung menyelesaikan perkataannya Liz lewat dengan Riki sambil melambaikan tangannya senang.

"Ooohhhh, Sama Riki!" seloroh Wonyoung lalu membalas lambaian tangan Liz.

"Lo kenal sama tuh cowok?" tanya Sunghoon dengan nada serius.

"Lo gak usah panik kali, tuh bocah Namanya Riki, adek lo suka sama dia tarus si Riki juga kelihatan suka tuh sama Liz," jelas Wonyoung.

"Lo yakin?"

"Yakin lah, gue sebagai temannya setuju kalau dia sama Riki, ya walaupun lucu sih pdkt nya sama adkel haha. Dari pada sama Kyungmin yang gak pernah bisa balas perasaannya dia? Mending sama Riki kan?" tanya Wonyoung meminta pendapat pada Sunghoon.

"Iya juga sih," Sunghoon mengangguk setuju.

Wonyoung memeriksa ponselnya karena Mang Agus mengiriminya pesan telat menjemputnya dengan alasan mobilnya mogok. Wonyoung menatap Sunghoon yang sedang memasang Helm yang sempat ia buka tadi.

"Sunghoon," panggil Wonyoung.

"Hm?" balas Sunghoon sambil mengaitkan pengait helmnya.

"Liz kan udah bareng sama Riki, gue sama lo yah?" pinta Wonyoung. Sunghoon menatap, terlintas ide jahil di kepala Sunghoon.

"Ogah! Entar gue di gebukin Haruto," tolak Sunghoon.

"Gak bakal, yah supir gue gak bisa jemput," Wonyoung memohon.

"GAK MAU!" Sunghoon mengeja tiap katanya.

"Pelit lo! Sunghoon jelek!" ledek Wonyoung kesal.

Sunghoon tertawa melihat wajah kesal Wonyoung sementara Wonyoung memandang Sunghoon dengan tampang julidnya.

"Udah gila yah lo?" tanya Wonyoung jengkel.

"Gila gara-gara lo," jawab Sunghoon asal.

"Yodah deh boleh, asal ada syaratnya," ujar Sunghoon membuat Wonyoung kembali menoleh padanya.

IN BETWEEN [04L]✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang