Kini usia kandungan Katarina sudah memasuki tri semester ketiga. Narcissa menganjurkan Draco dan Katarina untuk pindah ke Manor bersama mereka agar ada yang menajaga Katarina saat Draco bekerja. Dan mau tidak mau mereka harus tidur disatu kamar yang sama.
"Jadi... siapa yang tidur disofa?" tanya Katarina duduk diatas sofa yang salah satu dianatar mereka harus tidur disana.
"Tidak ada," jawab Draco membongkar semua barang barang yang mereka bawa dari rumah.
"Hah? Apa maksudmu tidak ada?"
"Kau tidur dikasur, aku tidur dikasur." Draco memasukkan baju bajunya dan Katarina kedalam lemari yang dulu ia pakai karena mereka tidur dikamar lama Draco.
"Tapi—"
"Tidak ada tapi, Kate, kau sedang hamil." Draco memotong kalimat Katarina. Ia menutup lemarinya dan berbalik menatap Katarina yang duduk diatas sofa sambil mengusap perutnya yang mulai terlihat membesar. "Semuanya sudah rapi, aku harus pergi bekerja sekarang. Jika ada sesuatu yang tertinggal katakan saja biar aku yang mengambil," imbuhnya mengambil mantel yang tergantung dibelakang pintu.
"Draco, biar kuantar kebawah." Katarina menghentikan Draco yang hendak keluar dari kamar. "Agar mereka tidak curiga," tambah Katarina. Karena Lucius dan Narcissa tahu jika mereka baik baik saja seperti suami istri pada umumnya.
Katarina membawakan tas Draco kebawah dengan Draco yang berjalan disampingnya, membenarkan mantelnya lalu melingkarkan tangannya dipinggang Katarina. Katarina hanya mengantar sampai pintu depan dan mereka berdua bisa merasakan tatapan Lucius dan Narcissa ada pada mereka.
Draco mengecup kening Katarina, menerima tasnya dari Katarina lalu pergi.
"Ayah, ibu, aku kembali kekamar," ucap Katarina yang melewati Lucius dan Narcissa yang tengah bersantai diruang tengah sambil meminum teh.
"Iya, sayang tidak apa, kau tidak boleh terlalu lelah, jangan khawatirkan urusan dapur," balas Narcissa. Katarina melanjutkan jalannya karena sudah diizinkan oleh Narcissa kembali kekamar.
————————
"Kami pergi makan malam diluar," ucap Draco berpamitan pada ayah dan ibunya yang sudah duduk manis dimeja makan. Draco melingkarkan tangannya dipinggang Katarina.
"Owh... bagus, tidak apa pergi saja tapi jangan pulang terlalu malam, angin malam tidak baik untuk ibu hamil," balas Narcissa memandangi pasangan muda dihadapannya. Ia jadi teringat saat ia muda dulu, bergairah dan jatuh cinta.
"Yes, ma'am," sambar Katarina memegang erat mantel tebalnya, mengisyaratkan pada Narcissa jika ia aman tidak akan kedinginan diluar sana.
Draco dan Katarina berjalan meninggalkan ruang makan, ruang keluarga dan terakhir tuang tamu. Mereka berapparate diluar halaman menuju restoran Prancis yang terkenal di London.
Katarina suka makanan Prancis. Ia mencintai semua tentang Prancis dan satu manusia yang hidup disana. Tapi untuk satu manusia itu, Katarina harus menguburnya dalam dalam sekarang. Sebentar lagi ia akan menjadi seorang ibu dan akhir akhir ini Draco bersikap normal, pergi pagi dan pulang sebelum makan malam.
Draco pun sudah jarang mabuk. Karena ia pernah membaca majalah tentang wanita hamil jika cabang bayi mereka bisa merasakan jika ada sesuatu yang tidak beres dengan orang tua mereka jadi sebisa mungkin Draco tidak membuat Katarina stres.
Draco menarik kursi untuk Katarina, mengelap kursinya sebelum diduduki oleh Katarina. Ia tak ingin ada virus apapun yang menempel pada Katarina yang berujung mengimbas bayinya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Trapped: Darkest Side of The Malfoy
FanfictionKegelapan keluarga Malfoy telah menyebar keseluruh dunia sihir sejak perang dunia sihir ke dua yang membuat identitas mereka sebagai Death Eater terbongkar. Namun tak hanya itu. Ada banyak kegelapan lain yang ada didalamnya. Draco Malfoy harus meni...