OO3: Ex Boyfriend or Husband?

1.2K 117 10
                                    

Hari demi hari berlalu. Katarina dan Draco sekarang tinggal dirumah mereka sendiri jadi mereka tidak perlu berakting.

Kemarin Katarina mendapat surat dari seseorang yang mengatakan jika dia ingin bertemu dengan Katarina hari ini untuk minum di Leaky Cauldron.

Katarina mendengar ketukan pintu dikamarnya lalu terdengar suara. "Kau melihat jubahku?" tanya Draco, hanya kepalanya saja yang terlihat dicelah pintu.

"Astaga, Draco! Aku tidak tahu." Katarina benar benar frustasi. Draco sangatlah manja, ia tidak bisa tinggal jauh dari ibunya.

"Setidaknya bantu cari!"

"Aku tidak mau, sudah kukatakan aku tidak akan melakukan hal hal istri seperti ini, aku bukan istrimu!"

Katarina tidak suka berteriak. Berteriak adalah hal terakhir yang ingin ia lakukan karena berteriak tidaklah elegan, tidak elegan sama dengan tidak mencerminkan pureblood. Tapi tinggal bersama Draco membuatnya darah tinggi dan selalu ingin berteriak.

"Well, you are my wife."

"Okay okay, aku bantu mencarinya." Gadis itu beranjak dari duduknya didepan meja rias menuju kamar Draco.

Yup, mereka tidur dikamar yang terpisah karena privasi. Katarina memeriksa satu persatu gantungan baju yang ada didalam lemari Draco, tanpa kesusahan ia menemukan jubah yang dicari oleh Draco. "Ini disini," ucap Katarina memberikan jubahnya. "Cari pakai mata bukan perasaan," imbuhnya lalu keluar dari kamar Draco.

Katarina melanjutkan bersiap siap karena sebentar lagi ia harus pergi menemui seseorang yang mengiriminya surat. Setelah selesai, Katarina meraih tasnya dan mantelnya yang tergantung dibelakang pintu kamarnya. Katarina meletakkan catatan kecil diatas meja ruang tamu yang berisi "Aku pergi."

Gadis dengan surai platina itu berapparate menuju Leaky Cauldron. Karena masih belum terbiasa berapparate, Katarina merasa sedikit mual dan tubuhnya berkeringat. Ini jarang terjadi, hanya terjadi saat ia merasa kurang enak badan.

Membuka pintu Leaky Cauldron, Katarina menyapu pandangannya kesekitar namun orang yang ingin ia temui belum sampai. Jadi ia memutuskan untuk mengambil duduk duluan didekat meja bartender.

"Minum, nyonya Malfoy?" tanya seorang bartender yang tampaknya familiar dengan keluarga Malfoy. Siapa yang tak mengenal keluarga Malfoy? Rambut pirang platina, struktur wajah yang tegas, warna kulit pucat.

"Beer, please," pinta Katarina lalu kembali kedalam lamunannya. Ia sedikit gugup bertemu dengan orang ini sebab mereka sudah lama tidak bertemu.

Beberapa menit kemudian bartender itu mengantarkan pesanan Katarina, segelas bir yang baru dituangkan dari botol. Katarina belum mau meminum bir nya, ia sibuk mendengarkan desisan dari suara gelembung yang dihasilkan oleh bir nya.

Namun Katarina dikejutkan oleh seseorang yang menyentuh pundaknya. Saat ia melihat, itu orang yang ingin ia temui. "Hai," sapa Katarina tersenyum tipis.

"Hai, kau sudah lama?" tanya laki laki itu duduk disamping Katarina.

"Ah... belum, baru beberapa menit yang lalu."

"Beberapa menit yang lalu, eh? Tapi sudah memesan minum."

"Tapi aku belum meminumnya, lihat." Katarina menunjuk gelasnya yang masih penuh belum tersentuh karena sengaja ingin menunggu.

"One more beer, please," pinta Mattheo pada bartender. Bartender itu dengan cepat membawakan pesanan Mattheo. Mattheo langsung meminum birnya saat bir itu baru saja datang. "Jadi... bagaimana kabarmu?" tanyanya.

"Aku baik," jawab Katarina ikut meminum birnya.

"Ibumu?"

Katarina tertawa pelan saat Mattheo bertanya tentang ibunya. Lucu, padahal dulu mereka sangat dekat. Bahkan Mattheo memanggil ibu Katarina dengan nama depannya. "Ibu baik, terkadang menanyakanmu."

Trapped: Darkest Side of The MalfoyTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang