Afterlife: "Happier than ever"

866 81 5
                                    

9 years latter...

Katarina tak pernah berfikir akan menikmati hidupnya sekarang. Setelah berpisah dari Draco, ada banyak hal yang terjadi dihidupnya. Belajar di Prancis, menjadi healer terbaik di dunia sihir Prancis, menikah lagi—yeah menikah lagi setelah lima tahun hidup sendiri bersama Scorpius, Mattheo berhasil meyakinkan Katarina untuk menikah dengannya.

"Mummy!" teriak suara anak perempuan setelah itu menangis sangat kencang. Anak perempuan itu menghampiri Katarina yang sedang duduk disofa ruang tengah rumahnya.

"Ada apa, sayang?" tanya Katarina menggendong anak perempuan itu kepangkuannya.

"Scorp and Kai," jawab anak perempuan itu sambil sesenggukan menangis.

Yup. Katarina sekarang memiliki dua anak bersama Mattheo. Harusnya satu berhubung mereka kembar jadilah dua. Kai Santiago Riddle dan Maeve Tulip-Ivy Riddle.

"Yeah? Mereka kenapa?"

"Menjambak rambutku," ucap balita itu dengan suara khas balitanya.

"Scorp! Kai!" teriak Katarina. Kepalanya benar benar pening karena Scorpius dan Kai sangat jahil, selalu mengganggu Maeve hingga menangis.

"It's Kai, Mum, i swear!" balas Scorpius berteriak dari ruang bermain mereka.

"Shut up! You're lying!" Kai berteriak pada Scorpius. "Scorp yang menyuruhku, Mum!"

"Hey, girls—oh no, what's wrong." Mattheo yang baru saja pulang menjatuhkan tasnya dilantai melihat Maeve menangis.

"Papa!" Maeve melompat dari pangkuan Katarina, berlari memeluk Mattheo.

"Ada apa, Tulip?" tanya Mattheo menggendong putri kecilnya. Tulip nama tengah Maeve yang dipilih Mattheo menjadi nama panggilannya untuk putrinya.

"Kai menjambak rambutku," adu Maeve sudah mulai berhenti menangis. Gadis kecil itu mengusalkan hidungnya yang beringus kejubah ayahnya.

Mattheo mendudukkan Maeve disamping Katarina yang sedang membaca bukunya. Akhir akhir ini Katarina kecanduan membaca novel tulisan Muggle.

"Kai, kemari." Mattheo memanggil Kai agar keluar dari ruang main mereka. Saat Kai sampai, ia menundukkan kepalanya takut. "Ada apa?" tanya Mattheo. Ia selalu bersikap adil pada anak anaknya, tidak akan langsung memihak.

"Maeve ingin sapu terbangku, dia merebutnya dan membuatnya rusak. Scorpius bilang kalau seseorang merusak mainan kita, kita harus membalasnya," jawab Kai. Anak laki laki berusia tiga tahun itu berusaha untuk mengatakan apa yang sebenarnya terjadi.

"Jadi kau menjambak rambut Maeve?" tanya Mattheo lagi dengan nada yang pelan.

Kai mengangguk pelan. "Iya," ucapnya.

"Tapi kau tahu itu salah, kan?" Mattheo duduk disamping Kai dan menyentuh pundaknya. "Kai, kau laki laki dan Maeve perempuan. Dia adikmu, kau harus menjaganya bukan berlaku kasar padanya, mengerti?"

"Mengerti," ucap Kai mengangguk paham.

"Dan Maeve, tidak boleh merebut mainan Kai, kalau ingin pinjam katakan dengan baik, minta izin pada Kai, tidak boleh merebutnya saja sampai rusak," ucap Katarina menutup bukunya, menatap fokus pada kedua anaknya bergantian.

"Benar," seru Mattheo setuju. "Sudah, jangan sedih, nanti kita beli sapu terbang yang baru, satu untuk Kai dan satu untuk Maeve," imbuhnya mengusap pelan kepala Kai. Si kembar bersorak senang karena akan dibelikan sapu terbang baru.

"Sekarang minta maaf. Maeve minta maaf pada Kai dan Kai minta maaf pada Maeve," ujar Katarina kembali membuka dan membaca bukunya.

Maeve dan Kai saling berpelukan dan meminta maaf, setelah itu mereka kembali pergi ke ruang bermain mereka.

Trapped: Darkest Side of The MalfoyTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang