Seorang gadis berambut pirang platina sedang menempelkan dahinya dipintu batu, satu satunya jalan masuk menuju ruang rekreasi. Gadis itu menyumpahi dirinya sendiri kenapa ia harus mabuk karena jika sudah mabuk seperti ini lah yang terjadi, ia melupakan semua hal bahkan kata kunci untuk masuk ke ruang rekreasi asramanya sendiri.
"Hey, you alright?" tanya seseorang yang diyakini Katarina suara seorang laki laki. Laki laki adalah hal terakhir yang ingin ia temui sekarang karena bisa saja hal yang tidak diinginkan terjadi.
"Lupa kata kunci," jawab Katarina masih menempelkan dahinya dipintu tak ingin sama sekali melihat siapa laki laki itu.
"Katarina, benar? Kenapa disini? Sepupumu mengadakan pesta."
"Yeah, benar. Draco menyuruhku pulang karena dia bilang aku terlalu mabuk." Sebenarnya kepala Katarina pusing tapi mau tak mau ia harus menjawab pertanyaan laki laki ini agar tidak dikira sombong.
"You look fine."
"Holy molly, can you shut your mouth and open this door?" bentak Katarina tak mampu lagi menampung banyak ucapan dikepalanya.
"Jesus, kau butuh bantuanku, setidaknya minta dengan baik." Mattheo mengucapkan kata kunci lalu pintu batu itu terbuka lebar untuk mereka berdua.
"Thanks," ucap Katarina masuk kedalam.
Ruang rekreasi sekarang sedang sepi sebab semua orang pergi ke pesta yang diadakan Draco disalah satu kelas kosong yang tidak terpakai. Jadi hanya ada dua orang diruang rekreasi, Katarina dan Mattheo.
"Just thanks? Where's your manner, miss. Malfoy?" sentak Mattheo saat Katarina berjalan menuju kamarnya.
"Apa maumu? Kau mau aku mencium pantatmu? Hanya karena kau membukakan pintu?"
Katarina menyumpahi dirinya sendiri saat melihat wajah laki laki yang sejak tadi bicara dengannya. Mattheo Riddle, musuh bebuyutannya sekaligus lelaki yang ia taksir—Jangan beri tahu Astoria—Ujar Katarina dalam hati. Rasanya ia ingin menarik kembali ucapannya.
I shouldn't be here with him, that's a terriable idea. Katarina bergumam.
"Owh.. i'd like you to kiss my lips instead," balas Mattheo menatap tajam Katarina.
"Mattie boy, im sorry, aku mabuk sekarang, rasanya sangat tidak sopan jika kau berkata seperti itu."
"Tidak sopan, eh?" Mattheo berjalan maju mendekat kearah Katarina hingga tubuh mereka hanya berjarak beberapa senti. "How about... i'll fuck you until you don't even remember your name, until you think that i am your God."
"Mattie, jangan bodoh, kau membenciku dan aku membencimu. I hate you until my last breath."
"Oh yeah? Hmm.. i like how you lie."
"What d'you mean?"
"Shall we get you to your dorm?"
Katarina hanya diam melihat tingkah Mattheo yang tiba tiba menggandeng tangannya dan membawanya menuju kamarnya. Bahkan Mattheo membukakan pintu untuknya. "Tidur nyenyak, Birdy," ucapnya sambil menepuk pelan kepala Katarina lalu pergi.
—————————
"Aku tidak tahu, Tori dia aneh," bisik Katarina melirik kearah Mattheo yang sedang mengobrol dengan Draco, Theo dan Blaise.
"Kate, aku mengingatkanmu berkali kali, dia benci padamu, kau ingat tahun kedua? Dia menguncimu ditoilet Moaning Myrtle."
Katarina memutar bola matanya malas. Tentu saja ia ingat kejadian itu, kejadian yang membuatnya bermusuhan dengan Mattheo Riddle, putra tunggal Bellatrix Lestrange dan Tom Riddle a.k.a Voldy.
KAMU SEDANG MEMBACA
Trapped: Darkest Side of The Malfoy
FanfictionKegelapan keluarga Malfoy telah menyebar keseluruh dunia sihir sejak perang dunia sihir ke dua yang membuat identitas mereka sebagai Death Eater terbongkar. Namun tak hanya itu. Ada banyak kegelapan lain yang ada didalamnya. Draco Malfoy harus meni...