Sudah hampir dua minggu setelah memasuki usia kandungannya yang kesembilan, ayah dan ibu Katarina menginap di Manor untuk berjaga jika Katarina ingin melahirkan mereka sudah ada disana.
Malam itu Katarina baru saja selesai memakan buah yang dikupaskan oleh ibunya dan hendak naik kekamarnya. Namun saat ingin menaiki anak tangga pertama, Katarina merasakan keram diperutnya. Wanita itu berhenti sejenak sambil bertumpu pada pegangan tangga.
Ia berfikir jika keram ini akan hilang seperti biasanya. Katarina hanya perlu menarik nafas dan menghembuskannya untuk merasa tenang. Sudah beberapa menit ia melakukannya tapi rasa sakitnya tak kunjung hilang, malah semakin bertambah.
Katarina tak bisa menahannya, ia duduk dianak tangga sejenak dan berfikir kontraksi ini hanya sementara. Kandungannya belum cukup umur, harusnya dua minggu lagi jika memang harus melahirkan.
Bukannya hilang, rasa sakit yang awalnya hanya keram biasa kini berubah menjadi rasa sakit yang benar benar sakit hingga membuatnya meneteskan air mata. "Mother," panggilnya lirih.
"Someone help!" Bahkan untuk mengeluarkan suara lantang Katarina tak mampu.
Jangan bertanya dimana Draco. Katarina tak tahu dimana suami sialannya. Apa dia masih bekerja atau singgah sebentar dikediaman Greengrass.
"Mother!" jerit Katarina akhirnya membuat dua ibunya berlari dari dapur untuk menghampirinya.
"Ada apa, sayang?" tanya Elvira memegangi tangan Katarina yang berkeringat. Narcissa mengusap kening Katarina yang juga dibanjiri oleh keringat.
"Aku tidak tahu. Bayinya ingin keluar!" Teriakannya kali ini membuat Lucius dan Axeras keluar dari perpustakaan Manor atau tempat biasa mereka berdiskusi mengenai bisnis keluarga.
"What do we do?" ucap Axeras bingung. Katarina pernah mengatakan ia tak mau melahirkan dengan healer, ia mau melahirkan dirumah sakit dan ditangani dokter muggle.
"Shut up, brother!" tepis Lucius muak melihat adiknya yang bertingkah berlebihan padahal sudah memiliki dua anak.
"Dokter! Rumah sakit! Jangan St. Mungo, ibu beri tahu ayah jangan St. Mungo aku ingin melahirkan bukannya hilang akal." Katarina terus berceloteh tak karuan berharap ia tidak panik.
"Merlin, kita harus bergaul dengan Muggle, i can't believe this," gerutu Axeras mondar mandir panik.
"Dimana Draco?" tanya Elvira.
"Bugger off, Mother. Just take me to the hospital, god!"
"Okay okay."
—————————
Keluarga Malfoy akhirnya sampai dirumah sakit Muggle tanpa Draco. Mereka segera membawa Katarina kedalam dibantu beberapa suster yang meletakkan Katarina diatas brankar.
"Ibu, sakit," keluh Katarina menutup matanya menahan rasa sakit. Disana hanya Elvira dan Axeras yang menemani Katarina, Lucius dan Narcissa mengurus berkas dan pembayaran.
Katarina masuk kedalam sebuah ruangan namun Elvira dan Axeras dilarang masuk. Pintu ruangan itu ditutup membuat Elvira panik setengah mati. Bagaimana jika Muggle Muggle itu membunuh anaknya?
Yang mereka prioritaskan hanya keselamatan Katarina sekarang. Bahkan mereka tidak peduli dengan para Muggle yang memperhatikan mereka karena pakaian aneh mereka.
"Permisi, ini keluarga nyonya Malfoy?" tanya seorang suster baru saja keluar dari ruangan yang dimasuki oleh Katarina tadi.
"Ya, benar, saya ibunya," jawab Elvira.
"Nyonya, pasien tidak bisa sendirian didalam harus ada yang menemani, dimana suaminya?" Suster itu kembali bertanya namun pertanyaan kali ini membuat Elvira dan Axeras panik.
KAMU SEDANG MEMBACA
Trapped: Darkest Side of The Malfoy
FanfictionKegelapan keluarga Malfoy telah menyebar keseluruh dunia sihir sejak perang dunia sihir ke dua yang membuat identitas mereka sebagai Death Eater terbongkar. Namun tak hanya itu. Ada banyak kegelapan lain yang ada didalamnya. Draco Malfoy harus meni...