O16: The Pain Is End

1K 100 11
                                    

Sudah sejak dua jam yang lalu Katarina dan Scorpius sampai di Scotland tepatnya di Mansion Axeras. Namun Katarina tak mengatakan apapun, saat datang ia hanya memeluk ibunya dan duduk disofa ruang tengah.

Scorpius pun tak dipedulikan olehnya. Anak itu bermain sendiri dengan mainannya yang ada di Mansion lalu Elvira mengajaknya untuk tidur karena sudah malam untuk Scorpius.

"Ladybug, ada apa?" tanya Axeras berkali kali tapi tak satu pun dijawab oleh Katarina.

Bukannya enggan menjawab, hanya saja Katarina merasa semuanya kosong seperti ia kehilangan otaknya untuk berpikir. Entah itu karena efek dari kutukan Cruciatus yang Draco lontarkan padanya.

"Ayah, ada apa? Kenapa mengirim Debby sampai ke London?" Nicholas datang bersama Sophie dan putri kecilnya karena Debby—peri rumah Axeras dan Elvira—datang ke London tepatnya kekediaman Nicholas dan Sophie mengatakan jika Katarina datang ke Mansion dengan koper bersama Scorpius.

Sophie membawa putrinya kekamar dimana Scorpius tidur. Scorpius dan Jean hanya berselisih usia satu tahun. Sejak mereka kecil jika berkunjung ke Scotland bersama, Jean dan Scorpius selalu tidur dikamar yang sama.

"Aku tidak tahu, dia tidak bicara sejak datang tadi, yang dia lakukan hanya memeluk ibumu lalu duduk disofa ini," jelas Axeras.

"Kate." Nicholas menyentuh pundak Katarina pelan. "Kate, ayo bicara," kata Nicholas.

Nicholas bukanlah orang yang sabar tapi jika itu berkaitan dengan adiknya, semua yang tudak mungkin menjadi mungkin baginya.

Tiba tiba Katarina terisak dan memeluk Nicholas dengan sangat erat. "Apa seperti ini kau memperlakukan istrimu? Mengutuknya dengan kutukan Cruciatus? Katakan iya, Nick agar aku berpikir itu normal," ucap Katarina akhirnya.

"Apa yang kau bicarakan? Aku tidak mengerti, Kate, aku bersumpah." Walaupun bingung, Nicholas tetap membalas pelukan Katarina.

"Sakit, Nick, rasanya sakit, seperti ditusuk seribu pisau," lirih Katarina halus. Bahkan saat ini ia masih ingat bagaimana rasa sakitnya hingga ia tak bisa menggunakan otaknya untuk beberapa saat.

"Jangan katakan—" Nicholas menghentikan ucapannya. Itu sudah pasti, apa yang dipikirkannya adalah maksud Katarina. "I'll kill that son of a bitch," umpat Nicholas melepaskan pelukan Katarina.

"No, don't go." Katarina mengeratkan pelukannya pada Nicholas tak ingin kakaknya pergi.

Nicholas bisa merasakan tubuh Katarina yang bergetar dan berkeringat dingin. Ia tak akan memaafkan Draco karena telah melakukan ini pada adiknya.

"Apa maksudnya? Nicholas, jelaskan!" tekan Axeras bingung, ia belum mengerti dengan ucapan Katarina tidak seperti Nicholas yang langsung mengerti.

"Draco mengutuknya dengan kutukan Cruciatus," ucap Nicholas memberikan penjelasan pada kebingungan ayahnya.

"Ladybug..." Axeras menatap Katarina dengan mata sedih. Kondisinya serba salah sekarang. Jika Axeras membiarkan apa yang dilakukan Draco, ia tak tega pada anaknya tapi jika ia menghukum perbuatan Draco, Axeras merasa tak enak dengan kakaknya. "Kenapa tidak memberitahuku?" imbuhnya mengusap halus rambut putrinya.

"You wanted this, Father—" Katarina mengatur nafasnya dan mengusap air matanya. "—Bagaimana aku bisa memberi tahumu?" sambungnya.

"Kate... jangan seperti ini, kau menghancurkanku." Axeras menangkup wajah putri bungsunya. Ia tak pernah berpikir hidup putrinya akan seperti ini karenanya. "Apa yang dia lakukan padamu selain kutukan Cruciatus?"

"He asked Astoria Greengrass to named my son," jawab Katarina masih sesenggukan menahan tangisannya. "Aku tidak bisa, ayah, dia melewati batas dan dia tidak pernah memberi tahuku tentang itu."

Trapped: Darkest Side of The MalfoyTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang