Katarina meletakkan tasnya diatas meja, duduk dikursi ruang tamu rumah mereka. Rumah yang dulunya terasa hangat, namun dalam satu malam, suasana rumah mereka hening.
Mattheo membawa sikembar kekamar mereka, membiarkan Katarina dan Scorpius berbicara.
"Jadi dia ayahku?" tanya Scorpius duduk bersebrangan dengan ibunya.
"Ya, dia ayahmu," jawab Katarina seadanya. Ia tak tahu harus memulai semua ini dari mana.
"Kenapa aku tak pernah mengingatnya?"
"Kau baru berumur tiga tahun saat kita pergi dari London, lebih tepatnya dari ayahmu."
Scorpius terlihat bingung sekarang sebab Katarina pernah memberi tahunya jika ayahnya lah yang pergi meninggalkan mereka. "But you said that he left us?"
"No," ucap Katarina tak sanggup melanjutkan penjelasannya.
"You were lying to me? This whole time?"
"No, Scorp just listen..."
Katarina menjelaskan semua yang terjadi mulai dari perjodohan antar keluarga yang dia alami, Draco sama sekali tak mencintainya, Astoria memberikan nama Scorpius, hingga Draco mengutuk Katarina dengan kutukan Cruciatus.
Tak hanya itu, Katarina pun memberi tahu Scorpius jika ia pernah menghapus ingatan Scorpius tentang ayahnya.
"You Obliviate me," kata Scorpius dengan nada tinggi. Intonasinya jelas bukan sebagai pertanyaan tapi menggertak dan tidak percaya atas apa yang dilakukan ibunya.
"Itu untuk kebaikanmu, Scorp, aku tidak mau kau terus berharap ayahmu akan datang karena dia tak akan pernah datang." Air mata mulai menghujani pipi Katarina. Ia tak percaya anak laki laki yang selama ini dia besarkan sendirian membentaknya.
"Buktinya apa, Mum? Dia datang sekarang. You're so selfish," ucap Scorpius berbalik tak tahan melihat wajah ibunya. Didalam hati kecilnya, ia menyesal membentak ibunya tapi disisi lain ia pun marah. "Aku selalu bertanya tanya siapa ayahku dan sekarang kau disini, mengakui jika kau telah menghapus ingatanku? Disaat aku mengharapkan seorang ayah? Ibu macam apa kau?"
"Scorpius," sergah Mattheo memasuki ruangan dimana Katarina dan Scorpius berbincang. "Kau tidak berhak berbicara seperti itu pada ibumu."
"Dan kau tidak berhak mencampuri urusanku dan ibuku." Scorpius menatap Mattheo tajam. Ia yang tadinya berapi sekarang menjadi dua kali lipat berapi api.
"Aku memang bukan ayahmu, tapi itu sepenuhnya hakku disaat seseorang berbicara tidak sopan pada istriku." Mattheo maju selangkah demi selangkah mendekat kearah Scorpius, menatapnya tanpa ekspresi.
"Stop pretending that you love my mother. Kau merebutnya dari ayahku."
"You don't know anything about us, kid."
"Yeah, because my mother wipped my memory and it makes her the worst mother, and a whore."
Suara nyaring kulit bertemu kulit mengiang disekujur ruangan. Katarina yang tadinya menangis tertunduk kini mendongak dan terpaku menyaksikan apa yang baru saja terjadi.
"Kau bisa mengatakan apapun tentangku sesuka hatimu, tapi jangan pernah mengatakan hal itu pada istriku," geram Mattheo menegaskan setiap kata yang ia ucapkan pada Scorpius.
"Aku tidak mau tinggal dirumah ini lagi." Tak ingin kalah, Scorpius juga menggeram marah menahan rasa sakit dipipinya yang baru saja ditampar oleh ayah tirinya.
"Out!" teriak Mattheo kesal. Ia tahu jika mengusir Scorpius bukanlah hal yang tepat karena itu akan semakin membuat Katarina sedih, tapi Katarina tak mengatakan apapun sekarang. "This is my house and you will not treat my wife like that under my roof," imbuhnya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Trapped: Darkest Side of The Malfoy
FanfictionKegelapan keluarga Malfoy telah menyebar keseluruh dunia sihir sejak perang dunia sihir ke dua yang membuat identitas mereka sebagai Death Eater terbongkar. Namun tak hanya itu. Ada banyak kegelapan lain yang ada didalamnya. Draco Malfoy harus meni...