Afterlife: "We love you so much."

901 71 10
                                    

Draco dan Scorpius berada didalam satu ruangan yang sama. Ketegangan diantara mereka sangat terlihat jelas dari wajah Scorpius dan urat yang muncul dileher Draco.

Mereka tiba di Malfoy Manor semalam, dan pagi ini Draco berniat untuk mengajak Scorpius bicara di perpustakaan Manor.

"Jadi...ini rumahmu sebelum ibumu membawamu pergi dariku," ucap Draco duduk disalah satu kursi yang ada disana. Sedangkan Scorpius masih berdiri mengamati ruangan.

Scorpius berpikir hidupnya tidak akan susah jika dia tidak pergi, jika ayahnya tidak berhubungan dengan wanita lain selain ibunya, jika ayahnya tidak meminta wanita lain untuk memberikan nama padanya.

"Apa benar wanita lain yang memberiku nama? Wanita lain yang bukan ibuku?" tanya Scorpius akhirnya.

"Iya, benar, aku tidak akan menyangkal," jawab Draco menghela napas, berpikir untuk mengatakan apa selanjutnya. "Aku tahu itu salahku, semua yang terjadi itu salahku, tapi tidak seharusnya ibumu menghapus ingatanmu," imbuhnya.

"Aku tahu. Aku membenci ibuku karena itu," balas Scorpius ikut duduk berhadapan dengan Draco. Raut wajahnya datar seolah tak terjadi apapun. "But, Dad...apa kau memiliki alasan kenapa kau meminta wanita itu menamaiku? Karena ibu memiliki alasan atas tindakannya padaku."

Draco terdiam. Pria itu tak berekspektasi kalimat itu akan keluar dari mulut putra semata wayangnya. Dari segi fisik, Scorpius sangat mirip dengan ayahnya tapi tidak dengan sikap dan pemikirannya. Kalimat itu...tipikal kalimat yang akan keluar dari mulut Katarina.

"Kenapa diam, ayah? Kau tidak memiliki alasan?" tanya Scorpius membuyarkan lamunan Draco. "Sepertinya...semua yang dikatakan ibu benar, dan aku tidak perlu cerita dari sudut pandangmu karena ibu tidak pernah bohong saat dia memberitahuku semua yang terjadi." Scorpius berdiri dari tempat duduknya, berniat meninggalkan perpustakaan.

"Fuck," teriak Draco menghempas semua buku yang ada dihadapannya.

Scorpius mirip–terlalu mirip dengan Katarina. Ekspresinya yang tenang namun ucapannya yang tajam membuat Draco kembali mengingat saat dimana Katarina masih menjadi miliknya.

Sekarang dia kehilangan semuanya. Astoria wanita yang dia cintai, Katarina wanita yang mencintainya, bahkan Scorpius anak kandungnya. Draco kehilangan semuanya dalam satu langkah yang tak sadar telah dia ambil.

Hidupnya berantakan, sangat berantakan setelah bercerai dari Katarina. Dia jarang bekerja yang artinya dia tidak memiliki client, waktunya dihabiskan di pub.

Sedangkan Katarina memiliki hidup bahagia di Prancis. Memiliki anak dan suami.

Tanpa dia sadari, Draco terjebak disituasi ini. Situasi dimana dia masih berada dimasa lalunya, belum bisa menjalani hidup barunya seperti yang dia katakan pada surat yang dikirimkannya pada Katarina.

Draco beranjak dari tempatnya, melangkah menuju kamar Scorpius. Dia membuka pintu kamar anaknya tanpa mengetuk. "Hey, mate, kau boleh tinggal disini selama yang kau mau, ini kamarmu, rumahmu," ucapnya.

"It's okay, Dad, aku akan kembali ke Prancis besok," balas Scorpius sedang merapikan kembali barang barangnya.

"Scorp, aku ayahmu dan ini rumahmu, kau lahir disini, kenapa kau ingin tinggal dengan orang lain?" Draco masuk kedalam kamar, menatap punggung anaknya dengan sedih.

"Katarina bukan orang lain, dia ibuku. Aku mungkin lahir disini tapi aku tumbuh besar dengannya di Prancis dan satu satunya sosok ayah yang kukenal adalah Mattheo walaupun dia bukan ayah kandungku," jawab Scorpius menutup kopernya. Anak itu benar benar menyesali perkataannya pada Katarina dan Mattheo.

"Scorpius, please stay...jika kau tinggal, aku berjanji padamu akan berubah, berubah menjadi ayah yang lebih baik untukmu."

"I barely know you. Jika ibu tidak menghapus ingatanku pun aku akan tetap melupakanmu karena aku masih sangat kecil waktu itu. Dan jika kau sangat ingin berubah, harusnya kau lakukan dari dulu dan mencariku."

"It's my karma, is it?" ucap Draco bermonolog, tertawa sarkas pada dirinya sendiri.

"I guess so," balas Scorpius. "But you should visit me someday, i'm sure Mum would loved having you," imbuhnya.

"I will, of course i will."

----------------

"Oh...my grandson." Elvira memeluk Scorpius saat baru datang ke Malfoy Manor. Narcissa memberi tahu mereka jika Scorpius berkunjung.

"I miss you grandma El," kata Scorpius membalas pelukan Elvira.

"Ayo masuk, makan malam sudah siap," ucap Narcissa memotong pelukan antara nenek dan cucu.

Mereka duduk dikursi makan dan memulai makan malam yang tak biasa. Narcissa sangat senang Scorpius pulang bersama Draco, sudah sembilan tahun sejak Scorpius dan Katarina meninggalkan Manor, tentu saja dia merindukan cucunya.

"Makan yang banyak, aku yang membuat ini sendiri," ujar Narcissa meletakkan banyak makanan ke atas piring Scorpius.

"Grandma, cukup," kata Scorpius tertawa melihat keantusiasan neneknya.

"It's okay, Scorp. Grandma Cissy pandai memasak, kau tidak akan menyesal makan banyak," timpal Elvira yang juga menikmati masakan Narcissa.

"Scorp, bagaimana ibumu?" tanya Axeras.

"Ibu baik, kurasa..."

"Mattheo menyakitinya?" tanya Axeras lagi.

"No, grandpa, Mattheo tidak pernah menyakiti ibu, jika dia menyakiti ibu, dia akan berurusan denganku."

"Libatkan aku, nak."

Semua orang diruang makan tertawa melihat betapa miripnya cara Scorpius dan Axeras bicara. "Cara bicaranya sangat mirip denganmu, adik," ucap Lucius.

"Tentu, dia cucuku."

Lucius tak ingin berdebat dengan adikknya, dia hanya menggangguk setuju. Dia setuju karena Axeras lah yang sering mengunjungi Scorpius jadi dia setuju jika Axeras yang lebih mirip dengan cucunya.

"Aku akan kembali ke Prancis besok," ucap Scorpius membuat seisi ruangan senyap.

"Kau baru disini dua hari, Scorp," kata Narcissa sedih.

"Grandma, aku ingin berlama lama disini tapi aku harus sekolah. Aku berjanji jika aku libur sekolah, aku akan berkunjung lagi." Bohong, sebenarnya Scorpius tak mau datang kesini lagi. Hanya demi kedua nenek dan kakeknya.

"Oh...sweet boy, datang lah sesering mungkin," ujar Elvira.

"Benar, datanglah sesering mungkin, Scorp," Draco akhirnya bicara. Memberikan tatapan penuh harap jika anaknya tidak begitu membencinya.

"Akan kupikir pikir lagi, Dad."

-------------------

"Kau siap, Scorp?" tanya Draco memegang koper Scorpius, siap untuk berapparate ke Prancis mengantarkan Scorpius.

"Yeah," jawab Scorpius, kembali dengan tasnya yang lain.

Sebelum itu Narcissa mencium pipi cucunya dan memberikan beberapa nasihat pada Scorpius seperti: "We love you so much, Scorp, please comeback someday."

"Yes, grandma, i will," balas Scorpius mengecup pipi neneknya.

"Scorpius, you are my heir, aku ingin kau memiliki ini." Lucius memberikan Scorpius sebuah cincin. Cincin itu terlihat seperti cincin biasa tapi dibaliknya terdapat ukiran huruf "M" yang melambangkan Malfoy. "Cincin ini sangat berarti bagi keluarga Malfoy, cincin ini selalu diwariskan kepada keturunan lelaki pertama dikeluarga kita dan cincin ini pernah diwariskan ke ayahmu dan sekarang ini milikmu," sambung Lucius.

"Terima kasih sudah percaya padaku, grandpa, aku akan menjaga cincin ini."













































Guys gue kecanduan character ai😭 kalian juga ga??

Trapped: Darkest Side of The MalfoyTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang