"Sesuatu yang indah di awal kisah"
-Shanum Aisyafa Zahira.Assalamualaikum teman-teman
Happy reading 👋
•
•
•
"Dia" gumam Zafi pelan namun masih didengar oleh Gio yang ada disampingnya. Gio mengikuti arah mata Zafi.'jadi dia' Batin gio.
**
Aisyafa berjalan menelusuri lorong di sekolah barunya. Semua mata tertuju kepadanya, entah apa yang membuat semua mata menatapnya, Aisyafa juga tidak tahu. Oh, apa mungkin karna disana hanya dia yang memakai hijab panjang. SMA GARUDA tidak mewajibkan siswinya untuk memakai hijab, dan semua siswi disana memakai pakaian pendek dan juga rok pendek.
Namun, Aisyafa tidak memperdulikan itu. Dia melanjutkan langkahnya mencari ruangan kepala sekolah. Saat matanya berkeliling, ia menggaruk kepalanya yang tidak gatal, dia bingung sekolah ini sangat luas, kalau dia nyasar kan juga nggak lucu. Masa pengalaman pertama di sekolah baru kesasar. Sangat buruk.
Disaat ia meneliti semua bangunan, mata indahnya berhenti disalah satu cowok, eh tidak, ada satu cowok lagi dibelakangnya. Ia menatap heran.
'kok kaya familiar ya' gumam Aisyafa dalam hati.
Tiba-tiba ada seseorang yang memukul pundaknya pelan.
"Hei...Lo ngapain berdiri disini sendiri. Lo anak baru ya?" tanya gadis yang berdiri didepannya memakai seragam sama dengannya, dengan rok dan baju yang tidak terlalu pendek rambut dikucir kuda. Cantik."Astaghfirullah, eh iya.. em aku mau tanya ruangan kepala sekolah dimana ya?" tanya Aisyafa sembari menetralkan deru nafasnya yang dibuat terkejut.
"Nama aku Rabella Jihan Kanira, lo bisa panggil gue bella". Bella mengulurkan tangannya dengan mengulas senyum didepan Aisyafa.
Rabella Jihan Kirana. Gadis dengan rambut sebahu, yang selalu mengucir rambutnya ekor kuda. Berkulit kuning langsat dan berpostur tubuh tinggi. Bella orang yang malas berinteraksi dengan orang baru, tapi entah kenapa dirinya tertarik saat melihat Aisyafa berdiri ditengah-tengah lapangan tadi.
"Nama aku Shanum Aisyafa Zahira, kamu bisa panggil aku Aisya atau Ais" jawab Aisyafa dengan membalas uluran tangan dari bella.
Bella manggut-manggut tanda mengerti "Gimana kalau gue antar lo ke ruangan kepsek? Takutnya kalau gue jelasin nanti lo malah gak paham lagi" tawar Bella
"Gapapa? Apa nanti nggak ngrepotin?"
"Alah lo mah kaya ama siapa aja, kita kan sekarang temen yakan?" Bella mulai merangkul pundak Aisyafa dan membantunya untuk ke ruangan kepsek.
"Kamu mau jadi temen aku?" tanya Aisyafa ragu. Pasalnya ia baru bertemu beberapa menit yang lalu? Dan sekarang ia mengajak berteman.
"Tentu kenapa gak mau? Gue jarang loh mau bergaul dengan orang dan berteman. Tapi tadi waktu gue liat lo suka aja. Kayaknya juga lo baik. Gapapa kan? Lo nggak mau temenan sama gue?" papar Bella.
KAMU SEDANG MEMBACA
Renjana
Spiritual"Wahai arutala saksikanlah renjanaku bersama nabastala agar diriku bisa bertemu dengan sang harsa meski semua terlihat seperti lengkara." Menceritakan seorang laki-laki yang berparas tampan, yang memendam perasaan kepada seorang wanita religius yang...