Assalamualaikum teman-teman.
Happy Reading 👋
•
•
•
•
Saat ini Aisyafa dan Yusuf sedang menata kue lemper dan risol untuk dimasukkan kedalam kardus. Sekitar 15 menit lagi semua pesanan harus sudah diantar ke rumah pak Yanto."Nanti diantar pakai apa kak? Apa perlu Yusuf pesen taksi ke depan?" Tanya Yusuf kepada kakanya yang tengah sibuk menghitung risol.
"Sebentar. 248,249,250 alhamdulilah selesai juga. Gimana suf?" Aisyafa kembali bertanya akan ucapan Yusuf yang tadi dia belum sepenuhnya mendengarkan.
"Kita nganternya pakai apa? Apa perlu Yusuf pergi kedepan untuk cari taksi?" ulang Yusuf.
"Kita antar pakai angkot aja gimana? Kalau naik taksi sayang uangnya. Kan kita harus bawa umi kedokter." jelas Aisyafa kepada Yusuf.
"Betul sih kak. Yasudah Yusuf antar pakai angkot nanti kakak dirumah aja jagain umi."
"Kamu gapapa kalau harus anterin sendiri?" tanya Aisyafa.
"Gapapa lah kak. Yasudah yuk kita angkat kedepan cari angkot. Bentar kak Yusuf pamit ke umi dulu. Kakak siap-siap gih." ucap Yusuf.
Saat mereka berdua hendak keluar rumah, mereka berdua sedikit terkejut dengan kedatangan Bella dan yang lain. Kenapa nggak ngabarin dulu pikir Aisyafa.
"Assalamualaikum Ais." salam Bella.
"Waalaikumsalam. Kalian ngapain kesini?" tanya Aisyafa.
"Emang kita nggak boleh kesini ya?" Aisyafa menggeleng cepat.
"Bukan gitu, kalian tiba-tiba aja kesini dan nggak ngabarin dulu." ucap Aisyafa.
"Kita mau main aja kok. Awalnya cuma gue sama Iin tapi ketemu mereka bertiga jadi yaudah deh sekalian sama-sama kesini." Aisyafa mangut-mangut mendengarnya.
"Iya ning bidadari, kapan lagi kerumah camer ya nggak." Yusuf melotot kaget dengan ucapan cowok didepannya itu.
"Bangun kak jangan miring kalau tidur jadinya ngimpi ga jelas gini deh." yang lain pun sontak ketawa dengan ucapan bocah sekecil Yusuf.
"Yusuf nggak boleh gitu ih."tegur Aisyafa.
"Maaf."
"Double kill...." Azril cengo dibuatnya.
"Lo mau kemana sya?" tanya Dewa.
Aisyafa beralih menatap Dewa "Oh ini aku tadi dapat pesenan kue dan ini mau kedepan cari angkot buat Yusuf nganterin kue."
"Sendiri?" tanya Iin dan Aisyafa hanya mengangguk mengiyakan.
"Iya. Aku dirumah aja jagain umi, soalnya umi lagi sakit." Bella nampak melotot kaget mendengar bahwa umi Wati sakit.
"Sama gue aja cil yok." sahut Azril. Yusuf pun mengangguk lalu mereka berdua melenggang pergi ke depan gang untuk mengantarkan kue.
"Umi lagi sakit? Kok lo nggak bilang sih sya ke kita kalau umi lagi sakit?" Ucap Bella.
"Baru semalam bel. Aku juga nggak tau tiba-tiba badan umi panas dan nggigil gitu, trus batuk-batuk dari tadi." papar Aisyafa.
"Nggak lo bawa ke rumah sakit?" tanya Gio.
"Nanti rencananya setelah Yusuf nganterin kue aku mau bawa ke rumah sakit."
"Jangan bilang karna lo nggak ada uang?" Aisyafa hanya diam mendengar ucapan Dewa. "Sekarang kita bawa umi lo ke rumah sakit, masalah biaya gampang, gue ada." lanjut Dewa.
"Eh enggak, ini nanti uangnya ada dari pesenan kue tadi." bukan maksud Aisyafa menolak tapi Aisyafa hanya tidak mau menyusahkan orang lain apalagi temannya atas masalahnya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Renjana
Spiritual"Wahai arutala saksikanlah renjanaku bersama nabastala agar diriku bisa bertemu dengan sang harsa meski semua terlihat seperti lengkara." Menceritakan seorang laki-laki yang berparas tampan, yang memendam perasaan kepada seorang wanita religius yang...