Bab 5

915 42 1
                                    

Assalamualaikum temen-temen
Happy reading 👋


"Lo gak usah kerja disana. Lo kerja sama gue" ucap Zafi enteng sembari menaiki motornya.

"Maksud kamu?" Aisyafa mengerutkan alisnya penuh tanya.

****

"Naik" titah Zafi.

"Kemana?" tanya Aisyafa

"Udah buruan naik. Lo mau dapat kerja nggak?" Zafi yang masih menatap Aisyafa berharap Aisyafa menerima tawarannya.

Aisyafa sangat mau mendapatkan pekerjaan itu, tapi ia masih ragu akan niat Zafi.

"Percaya sama gue, cepetan!!" Zafi seperti cenayang saja mengerti apa yang ada dipikiran Aisyafa.

Aisyafa melihat motor sport milik Zafi yang tinggi, sementara dirinya kini tengah memakai rok. "Mm...gimana naiknya?" tanya Aisyafa.

Mata Zafi bergerak melihat rok yang dikenakan Aisyafa. "Pegang tangan gue trus lo naik. Miring aja." ucap Zafi.

Aisyafa langsung memicingkan matanya menatap Zafi. "Kamu mau modus ya?" pertanyaan yang dilontarkan Aisyafa mampu membuat Zafi terkekeh pelan. Terlihat aura ketampanan Zafi semakin bertambah saat ini.

"Siapa juga yang mau modusin lo. Gue nawarin, kalau gak mau yaudah lo usaha naik sendiri." Bentar, bisa dibilang ini adalah kalimat terpanjang yang diucapkan Zafi kepada lawan jenisnya. Daebak.

'Benar juga, tapi masa harus pegangan sih ish' gerutu Asiyafa dalam hati.

Setelah lama Aisyafa bergelut dengan pikirannya, dengan ragu dan perlahan Aisyafa memegang lengan Zafi yang terbalut jaket. Kaemudian ia naik dan mendudukan dirinya di jok penumpang dibelakang Zafi. Zafi yang melihat hal itupun melengkungkan senyuman dibalik helm full face nya. Dia langsung saja menancap gasnya menuju suatu tempat.

"Gue harap dia bisa buat lo yang dulu balik fi." kata salah seorang yang berada dibalik pohon menyaksikan interaksi Zafi dan Aisyafa.

****

Motor sport Zafi terparkir rapi di depan apartemennya. Zafi selama ini memang tinggal di apartemen aset milik keluarganya. Apartemen mewah, bersih dan juga elit.

"Ikut gue." pinta Zafi. Kemudian melangkahkan kakinya masuk kedalam unit apartemen.

Aisyafa hanya menurut dan berjalan mengekori Zafi. Sebenarnya ia gugup, takut, dan ingin menyampaikan pertanyaan-pertanyaan yang ada dipikirannya kepada Zafi. Namun, ia urungkan terlebih dahulu.

Keduanya sampai didepan unit apartmen milik Zafi yang berada di lantai 5 kamar nomer 117. Zafi membawa Aisyafa masuk. Terlihatlah ruangan yang tidak terlalu besar namun rapi, bersih, dan terkesan mewah.

 Terlihatlah ruangan yang tidak terlalu besar namun rapi, bersih, dan terkesan mewah

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
RenjanaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang