"Kerjakanlah suatu hal sesuai dengan porsinya dan sebagaimana mestinya."
-Shanum Aisyafa Zahira.Assalamualaikum teman-teman
Happy Reading 👋
•
•
•
•
Setelah 3 hari Aisyafa pulang dari rumah sakit. Hari ini Aisyafa memutuskan untuk sekolah. Dari kemarin uminya selalu melarangnya ke sekolah. Padahal dirinya sudah sangat jenuh sekali dirumah."Kakak yakin mau sekolah? Kalau masih ngerasa pusing dirumah aja kak." umi Wati merasa khawatir dengan Aisyafa.
"Ya allah umi, Insyaallah Ais gapapa kok. Dari kemarin Ais juga udah nggak ngerasain pusing. Ais jenuh dirumah mi, dan nanti Ais ketinggalan banyak pelajaran dong kalau nggak masuk terus." jelas Aisyafa.
"Yasudah. Jangan terlalu capek, hari ini nggak usah kerja dulu. Nanti umi bantu bilang ke nak Zafi." ucap umi Wati.
"Untuk pagi ini Ais tetep ke apart Zafi mi. Udah lama Ais nggak kerja. Nanti gajinya kalau dipotong Ais nggak bisa bantu SPP Yusuf. Trus Ais kan mau ganti uang rumah sakit yang dibayar Zafi." Aisyafa tidak ingin gajinya berkurang. Karna ia masih punya tanggungan SPP Yusuf dan ganti uang Zafi.
"Yasudah tapi pokoknya nggak boleh terlalu capek." ingat sang umi.
"Umi udah bilang berapa kali mi." Yusuf terkekeh melihat uminya.
"Habisnya kakakmu ini kadang selalu ngeyel." ucap umi.
"Iya umiku sayang. Yasudah Ais berangkat ya. Udah hampir jam 6 takut nanti telat." pamit Aisyafa.
"Hati-hati kak." ucap Yusuf. "Maaf ya kak Yusuf selalu merepotkan kakak." imbuh Yusuf.
"Iya suf gapapa. Berapa kali kakak bilang itu sudah tugas kakak. Yasudah Ais berangkat, Assalamualaikum." salam Aisyafa sambil mencium punggung tangan uminya dan Yusuf mencium tangganya.
"Waalaikumussalam." jawab umi dan Yusuf bersamaan.
****
Jam 06.15 Aisyafa sudah sampai di apartemen mewah yang Zafi tempati. Dirinya mulai memasuki lift menuju kamar Zafi. Sesampainya di apartemen Aisyafa berhenti didepan pintu. Ia ragu mau masuk atau tidak.
"Apa sandinya masih sama ya?" monolog Aisyafa.
Aisyafa mencoba memasukkan tanggal lahirnya di pin sandi pintu. Dan ternyata benar, setelah Aisyafa memasukkan pin pintunya langsung terbuka. Kenapa Zafi tidak menggantinya.
"Assalamualaikum." salam Aisyafa saat memasuki apartemen. Namun tidak ada jawaban.
Aisyafa melihat apartemen Zafi yang sedikit berantakan. Kulit kacang dimana-mana dan kaleng minuman yang berserakan. Kenapa berantakan sekali? Padahal biasanya rapi.
Aisyafa memutuskan untuk membereskan itu semua. Menyapu dan mengelap meja yang kelihatannya ketumpahan minuman. Setelah bersih Aisyafa menuju dapur untuk memasak sarapan. Sayuran yang ada di kulkas banyak yang layu dan ada yang sudah tidak bisa dimasak lagi. Karena terhitung sudah 1 minggu lebih dari waktu Aisyafa dan Zafi membelinya. Hanya tersisa ayam yang ada di freezer sama nugget dan sosis.
Aisyafa mulai memasak ayam, dan menggoreng nugget. Ia berencana membuat ayam kecap saja hari ini. Hanya membutuhkan waktu 15 menit Aisyafa selesai bergelut dengan peralatan dapur. Ia mulai menyiapkannya di atas meja tak lupa juga menuangkan susu di gelas untuk Zafi.
KAMU SEDANG MEMBACA
Renjana
Spiritual"Wahai arutala saksikanlah renjanaku bersama nabastala agar diriku bisa bertemu dengan sang harsa meski semua terlihat seperti lengkara." Menceritakan seorang laki-laki yang berparas tampan, yang memendam perasaan kepada seorang wanita religius yang...