Bab 19

498 28 0
                                    

Assalamualaikum teman-teman
Happy Reading 👋




"Bagaimana dok keadaan teman saya.?" tanya Aisyafa.

****

"Pasien mempunyai elergi berat pada makanan. Dan sekarang elergi pasien sedang kambuh karena pasien memakan makanan yang seharusnya pasien hindari. Pasien harus menjalani rawat inap sampai kondisinya membaik. Silahkan urus administrasinya dulu dan pasien akan dipindahkan ke ruang rawat." jelas dokter.

"Trimakasih dok." ucap Aisyafa.

"Baik, kalau gitu saya permisi." pamit dokter.

Aisyafa bingung sekarang harus membayar administrasi bagaimana. Secara dia tidak mempunyai uang. Adapun hanya bisa untuk kamar yang biasa bukan VVIP.

"Gapapa, yang penting Zafi bisa dirawat dulu. Nanti aku cari pinjaman." Aisyafa segera beranjak menuju ruang administrasi.

"Ee.. maaf sus, pasien atas nama Zafierio biaya administrasinya berapa ya?" tanya Aisyafa.

"Sebentar ya kak." suster mencoba melihat data di komputer. "Untuk biaya rawat sementaranya dan obat Rp. 3.000.000".

Aisyafa sedikit tertegun mendengar ucapan suster. Tabungannya hanya ada 2,5jt dan biayanya 3jt. Dia harus cari kemana sisanya.

"Sus ini saya punya 2,5jt, sisanya nanti boleh? In syaa allah saya lunasin hari ini kok sus." Aisyafa memohon kepada suster disana.

"Tidak bisa kak. Sudah peraturan rumah sakit untuk melunasi admistrasi terlebih dahulu sebelum melakukan perawatan." ucap Suster.

"Saya mohon sus. Kasian temen saya, ini saya kasih uang yang 2,5jt sekarang. Dan sisanya saya ambilkan dulu dirumah. Saya mohon sus." pinta Aisyafa.

"Sebentar ya kak." suster tersebut nampak menghubungi seseorang.

"Baik kak, kami hanya memberi waktu selama 24 jam untuk melunasi sisa biaya administrasinya." Aisyafa merasa bahagia dan lega setelah mendengar penuturan dari Suster. Kemudian Aisyafa mengeluarkan kartu ATM nya yang berisi hanya 2,5 jt.

'Uangku di ATM hanya sisa ini, setelah ini nggak akan ada isinya lagi ATM ku. Gapapa lah dulu Zafi ikhlas bantuin aku, aku ikhlas.' Aisyafa menatap ATMnya lekat sebelum memberikannya ke Suster.

****

Setelah membayar administrasi Aisyafa duduk didepan ruang rawat Zafi. Ya, Zafi sudah dipindahkan di ruang rawat inap. Tapi bukan VVIP, hanya ruang rawat yang bisa dibilang cukup biasa. Satu ruangan ada 3 orang yang dirawat.

"Aku harus cari kemana sisa uangnya." monolog Aisyafa.

"Apa aku pinjam ke umi?" Aisyafa mengambil handphone didalam tasnya dan mulai menghubungi uminya.

"Halo assalamualaikum kak.." suara wanita paruh baya dari arah sana.

"Waalaikumussalam umi." jawab Aisyafa.

"Ada apa kak?"

"Ee..umi, Aisyafa butuh bantuan umi" ucap Aisyafa.

"Loh ada apa kak? Kakak baik-baik aja kan?" tanya umi yang terlihat panik.

"Enggak kok umi, Ais gapapa." Aisyafa sedikit bingung bagaimana caranya ia bilang ke uminya kalau mau pinjam uang.

"Lalu ada apa nak? Apa yang bisa umi bantu?"

"Zafi lagi dirawat dirumah sakit mi. Elerginya kambuh karena makan makanan yang Ais buat. Ini semua salah Ais mi hiks..hiks. Dan tadi ais udah coba bayar administrasi tapi kurang. Boleh ais pinjam uang. Nanti kalau Ais udah ada ais ganti mi." papar Aisyafa sambil terisak.

RenjanaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang