Zian menoleh ke belakang untuk menatap Jojo dan Aris.
"Jadi siapa duluan yang mau cerita sama Yvanna?" tanyanya."Kami akan selalu menghormati yang lebih tua. Silakan Kakak duluan bercerita," jawab Jojo.
Zian langsung mencebik usai mendengar jawaban dari Jojo, sementara Ben dan Aris kini tertawa pelan akibat merasa geli dengan interaksi konyol tersebut.
"Berhubung aku adalah yang paling tua daripada Jojo dan Aris, maka aku akan memulainya, Yv," ujar Zian.
"Ya, dan aku akan mendengarkan cerita Kakak," tanggap Yvanna.
Ben melirik sekilas ke arah Yvanna dan meraih tangannya untuk digenggam dengan lembut. Tika dan Zian yang duduk tepat di belakang mereka berdua bisa melihat hal tersebut dengan sangat jelas. Zian tahu kalau Tika mungkin akan segera mulai menyindir, sehingga membuatnya segera menggenggam tangan wanita itu agar melihat ke arahnya. Tika benar-benar menoleh dan melihat ke arah Zian yang memberi tanda padanya untuk tidak mengatakan apa pun soal yang dilakukan oleh Ben dan Yvanna.
"Mereka sudah menjadi pasangan suami-istri, jadi kamu tidak berhak melarang mereka untuk melakukan physical touch," bisik Zian.
Tika pun langsung mundur setelah diingatkan tentang hubungan Yvanna dan Ben sekarang. Niatnya yang ingin sekali menyindir mereka mendadak lenyap begitu saja. Genggaman tangan Zian dari tangan Tika pun kembali terlepas, membuat Tika seakan kehilangan tempat untuk berpegang.
"Pertama kali tiba di sana, yang aku lihat adalah sebuah rumah. Rumah itu berdiri kokoh dan tampak begitu bagus. Warna dindingnya putih dan ada beberapa corak pada bagian-bagian tertentu. Hanya saja ketika diperhatikan lebih detail, ternyata dinding itu bukanlah dinding seperti yang terdapat pada rumah-rumah pada umumnya. Aku mulai memperhatikan lebih teliti saat melihat salah satu corak pada dinding putih itu bergerak begitu pelan dan posisinya tak lagi sama dengan yang pertama kulihat. Dan pada saat itulah aku sadar, bahwa itu bukan dinding sungguhan. Itu adalah tubuh seekor ular berwarna putih dengan beberapa corak di bagian tubuhnya," ujar Zian, menjabarkan apa yang dilihatnya pada rumah lama Sasmita.
Yvanna pun mengangguk-anggukkan kepalanya, namun tak mengatakan apa pun.
"Aku juga melihat hal yang sama seperti yang Kak Zian lihat. Hanya bedanya ... aku bukan melihat tubuh ular itu, melainkan melihat ekornya yang berwarna keemasan," ujar Jojo.
Yvanna pun tersenyum sehingga Tika dan Zian bisa melihatnya dengan sangat jelas dari arah samping kanan bagian belakang.
"Wah ... kamu sedang beruntung atau memang hidup kamu dipenuhi dengan keberuntungan, Aris?" tanya Yvanna.
Jojo dan Zian mendadak mengerenyitkan kening masing-masing usai mendengar apa yang Yvanna katakan tentang Aris.
"Maksudnya apa, Yv? Aris belum bercerita apa pun tentang hal yang dilihatnya, tapi kamu sudah berpikir kalau dia beruntung?" tanya Jojo.
Yvanna menoleh ke arah belakang dan menjatuhkan tatapannya tepat pada Aris yang juga sedang menatap ke arahnya.
"Kalau Kak Zian melihat tubuh ular putih itu dan Jojo melihat ekornya yang berwarna keemasan, maka sudah pasti Aris melihat kepalanya yang bermahkota. Mahkota itu berwarna emas dan di sekelilingnya adalah batu-batu berwarna merah delima. Benar begitu, Aris?" tanya Yvanna.
"Iya, kamu benar. Kepala ular itu memiliki mahkota berwarna emas dengan batu-batu merah delima. Aku tidak tahu pasti apa artinya dan juga aku tidak tahu pasti mengapa kamu menyebut yang kulihat itu adalah bagian dari keberuntungan," jawab Aris, apa adanya.
Yvanna pun kembali menatap ke depan dan duduk seperti posisinya semula. Genggaman tangannya pada tangan Ben semakin erat dan penuh dengan kehangatan. Ben benar-benar merasa bahagia karena Yvanna terus menggenggam tangannya tanpa merasa bosan.
"Dinding rumah itu sebenarnya tidak ada, dan yang ada di sana selama ini benar-benar hanya seekor ular putih. Ular putih itu sendiri melambangkan awet muda, sementara ekornya yang berwarna keemasan melambangkan kekayaan, dan kepalanya yang bermahkota batu-batu merah delima melambangkan banyaknya darah janin yang sudah Sasmita tumbalkan selama dia mengikuti pesugihan meteng tembean. Dan kenapa aku menyebut kamu beruntung karena bisa melihat kepala serta mahkota batu-batu merah delima itu adalah, karena tidak semua manusia bisa menemukan letak kepala ular putih tersebut. Biasanya yang tahu di mana letak kepalanya adalah orang yang menjadi Tuannya," jelas Yvanna.
"Hah? Bagaimana, Yv? Yang tahu di mana letak kepala ular putih itu adalah orang yang menjadi Tuannya? Lah terus, kok bisa Aris melihat kepalanya padahal dia bukan Tuannya si ular putih itu?" tanya Jojo.
"Betul itu. Kok bisa begitu, Kak Yvanna?" tanya Lili yang ikut merasa penasaran.
"Aduh ... jalan pikiran kalian kok lambat sekali, sih?" keluh Manda. "Itulah alasannya mengapa Kak Yvanna mengatakan entah Kak Aris itu hanya sedang beruntung atau memang hidupnya dipenuhi dengan keberuntungan. Kalau malam ini Sasmita bisa dikalahkan dan pesugihan meteng tembean yang dia jalani bisa dihancurkan, maka ular putih itu akan mendapatkan Tuannya yang baru dan Tuannya adalah Kak Aris."
"Loh kok bisa begitu? 'Kan Aris tidak melakukan pesugihan meteng tembean seperti yang dilakukan oleh Sasmita. Kok dia akan menjadi Tuan yang baru bagi si ular putih itu?" heran Tika yang segera diamini oleh Zian.
"Tidak semua orang yang dipilih si ular putih itu harus melakukan pesugihan seperti yang Sasmita lakukan, Kak Tika. Sejujurnya, Sasmita yang memaksa si ular putih itu untuk tunduk kepadanya dan menerimanya sebagai Tuan yang baru ketika mulai menjalani ritual tumbal janin. Mahkota yang ada di atas kepala si ular putih itu seharusnya hanya berwarna emas tanpa ada batu-batu merah delima. Mahkota itu seharusnya polos, seperti isi hati Tuannya yang dia pilih. Si ular putih itu mungkin sudah merasa muak dengan kelakuan Sasmita selama ini yang tidak juga memiliki rasa puas setelah melakukan ritual tumbal janin berulang-ulang. Jadi ketika dia melihat ada tiga orang yang bisa melihat wujudnya sebagai dinding rumah lama Sasmita, dia akhirnya memilih Aris untuk menjadi Tuannya yang baru dan hal itu didasari dari seberapa tebal kesabaran yang ada di dalam hati orang-orang yang melihat wujudnya. Jadi kesimpulannya, Aris memenangkan penilaian tentang kesabaran dari si ular putih itu," jawab Yvanna.
"Nah ... bagi yang bisa melihat wujud ular putih itu tadi siang jangan merasa kaget kalau nanti si Sasmita berhasil dihancurkan oleh Kak Yvanna, lalu si ular putih itu muncul dan menghampiri Kak Aris. Dia hanya akan muncul untuk menegaskan bahwa dia akan ikut bersama Tuannya yang baru, lalu kemudian kembali menghilang," tambah Manda.
"Kamu tahu akan terjadi begitu berdasarkan apa, Manda?" tanya Jojo, sangat lembut.
"Karena dulu Almarhumah Nenek pernah bercerita tentang legenda ular putih kepadaku, Kak Jojo. Dulu salah satu tetua dalam keluarga kami ada yang dipilih oleh ular putih itu, dan itulah memang yang akan terjadi ketika ular putih itu menegaskan siapa Tuannya yang baru," jawab Manda dengan santai.
* * *
KAMU SEDANG MEMBACA
TUMBAL JANIN
Terror[COMPLETED] Seri Cerita TUMBAL Bagian 3 Yvanna mengambil keputusan untuk mengorbankan dirinya ketika marabahaya datang menghampiri Adik iparnya yang tengah mengandung. Hal itu membuat Yvanna harus menghadapi serangan dari tempat yang tak pernah ia d...