"Ryu?" panggil Altharel, Ryula menoleh, "Apa?"
"Muka lo jelek banget kalo cemong gitu." celetuk Altharel.
Reflek Ryula memukul lengan Altharel membuat sang empunya meringis nyeri, "Gue bercanda." kata Altharel.
"Di situasi kayak gini gue gak mood bercanda, Al." jawab Ryula acuh.
"Hehe, habisnya gue kangen pas lo lagi marah-marahin gue waktu dikelas kayak kemarin-kemarin .." ucap Altharel.
"Ya itu kan karena lo jarang bayar uang kas!"
"Setelah keluar dari sini, gue janji deh bakal rajin bayar kas."
Ryula tersenyum, ia menidurkan kepalanya dipundak Altharel.
Lalu Ia mendesah pelan, "Emang bisa ya kita keluar? sekarang aja keadaannya kacau banget."
"Menurut lo, rombongan Erik selamat gak?" tanya Ryula lagi.
Altharel bergumam, "emm .."
"gue gak yakin, lo kan tau sendiri mereka kejebak disana, dan setau gue kanan kiri depan mereka api semua, jadi gak ada celah untuk kabur." ucap Altharel pelan.
"Jadi kita sisa berempat?"
Altharel diam sejenak, "Andai aja Gavin gak misahin diri sama kita tadi,"
"Gapapa, keliatan nya Gavin orang yang paling gak takut disini, pasti dia bisa jaga dirinya baik-baik." jawab Ryula.
"Kalau dia kenapa-kenapa gimana? jelas banget dia yang dikejar sama sosok berjubah itu."
"Ya itu takdirnya."
Altharel mendesah kecil, mengingat kejadian tadi ketika Gavin dengan cerobohnya memilih memisahkan diri dari Altharel, Ryula, Revano dan Getzy. Gavin memilih berbelok sendiri dan berakhir ia yang dikejar oleh sosok berjubah itu.
Mereka berempat pun bersembunyi disalah satu kelas, entah kelas berapa ini.
Altharel mengedarkan pandangannya ke langit-langit kelas, gelap, tak terlalu jelas disini.
"Kita sembunyi disini sampai kapan?" tanya Revano tiba-tiba.
Ryula dan Altharel mengedikan bahu nya sekilas, mereka juga tak tahu sampai kapan.
"Syuutt, jangan berisik. Nanti ketahuan sosok itu." ucap Getsy dipojok sana, mencoba memperingati.
"Udah gih sana, Van, mending lo temenin Getsy dipojokan sana, gausah gangguin gue sama cewek gue deh." ucap Altharel, lantas Ryula melotot kesal.
"Enak aja lo, sejak kapan kita pacaran?" sahut Ryula kesal.
"Sejak kapan ya? lo mau nya kapan?" goda Altharel, membuat Ryula semakin emosi, "Ish gak jelas lo jakung."
"Sekarang aja gimana? nanti-nanti keburu gue laku." kata Al.
"Laku sama siapa lo? emang ada ya yang suka sama orang modelan lo ini?"
"Ada sih, kalo dipikir-pikir ada sepuluh sampai dua puluhan."
Ryula rasanya ingin muntah mendengar perkataan Altharel barusan, "Plis jangan halu, Al."
"Ck," Revano mendengus menyaksikan pertengkaran dua sejoli didepannya, "Empet banget jadi nyamuk."
benar juga kata Altharel, lebih baik ia menemani Getsy.
"Lo haus gak?" tanya Revano sembari menyodorkan satu kaleng minuman dan satu bungkus roti pada Getsy.
"Buat aku?"
Revano mengangguk.
Getsy tersenyum, "Makasih." ketika ia hendak membuka bungkus plastik rotinya, Getsy menyadari sesuatu.

KAMU SEDANG MEMBACA
[1] Elixir Class : Survive ❪ ✔️ ❫
غموض / إثارة❝ Harusnya lo semua ikut saran gue tadi, kita cabut sekelas.❞ ⊹ ⊹ ⊹ ⊹ ⊹ ⊹ ⊹ ⊹ ⊹ 26 Siswa yang berjuang untuk tetap hidup di lingkungan yang mereka tidak ketahui mengapa mereka bisa ada disana. Mereka disis...