Elixir Class, Survive : Selamat tinggal

159 18 11
                                    

"Getsy had lost the game."

Kedua tim yang mendengar pengumuman itu syok bukan main, terutama Lianz. Ia tak menyangka bahwa Getsy lah yang gugur lebih dulu di level ini.

Apalagi yang bisa mereka lakukan sekarang selain menangis, dan ketakutan? ketakutan akan siapa yang mati selanjutnya.

"Selanjutnya, 2 rumah dengan angka 12 dan 1 sumur lingkaran."

Petunjuk itu telah keluar! mereka yang tersisa harus bisa menebak siapa yang akan mati selanjutnya, tapi tetap saja percuma.

Jika mereka tahu siapa yang akan mati selanjutnya, apa yang bisa mereka perbuat? mereka tidak akan bisa mengubah apapun yang telah ditentukan dari tempat ini.

。。。

"Al, Getsy udah mati .." ucap Ryula, matanya memanas.

Ia tidak tahu alasan Getsy mati, mungkinkah karena hewan aneh yang dibicarakan Arka dan Lianz? atau karena sosok jubah hitam menyeramkan itu?

"Jangan takut ya? ada gue disini, siapapun gak bakal bisa nyakitin lo, oke?" Altharel memeluk Ryula erat, mencoba menenangkan perempuan didepannya ini.

PRAANGGG!

Mereka berdua menoleh kaget ke asal suara, "Bunyi apa itu?" tanya Ryula.

"Sebentar, gue cek dulu ya. Lo tunggu dibalik dinding ini oke?" titah Altharel, Ryula mengangguk.

Altharel beranjak dari tempatnya, mengambil tongkat besi yang ia punya, Altharel mulai menelisik ke sumber suara, namun tidak ada apa-apa.

Disini hanya ada kegelapan dan kesenyapan saja.

Ia kembali untuk memberi laporan kepada Ryula bahwa tidak ada yang perlu dikhawatirkan.

Namun, betapa terkejutnya Altharel ketika melihat Revano sedang menodongkan Pisau ke leher Ryula.

"REVANO!" teriak Altharel spontan, ia tak menyangka Revano temannya melakukan hal ini.

"Lepasin gue bangsat," Ryula memberontak, namun pergelangan tangannya dikunci oleh Revano.

"Gimana kalo kita bunuh dia, Al? setelah itu kita cari Lianz, Erik sama Arka untuk dibunuh juga? .. dan terakhir kita bunuh diri?" ucap Revano dengan ekspresi datar.

"Lo udah gila, Van, lo gila!" Altharel masih berteriak,

"Nyatanya, emang kita semua mau dibuat gila sama manusia-manusia psikopat itu!" balas Revano berteriak.

"Maksud lo apa?" ucap Altharel, ia maju beberapa langkah namun Revano menarik Ryula mundur bersamanya.

"Kalo lo berani maju, gue bakal potong leher Ryula didepan mata lo."

"Mau lo apa? tadi kita sepakat kalo diantara kita gak boleh ada yang egois, please lo jangan kayak gini, Van .." ucap Altharel mencoba meredam emosi.

Revano tertawa, tawa nya seperti orang yang sudah kehilangan kewarasan.

"Lo sadar gak sih? dari awal permainan kita semua egois!" kata Revano.

"Van .."

"Getsy bunuh diri! dia bunuh diri!" ucap Revano kembali, ia mengacungkan pisau nya pada Altharel dengan tangan gemetar.

"Lo harus ngerasain gimana pasangan lo mati sia-sia ditempat ini!" timpal Revano dengan suara tertahan.

"Kenapa lo bales dendam nya ke kita? denger gue Van, gue bakal bantu lo buat bales dendam sama psikopat-psikopat itu, tapi tunggu kita keluar dari tempat ini." jawab Altharel.

[1]  Elixir Class : Survive  ❪ ✔️ ❫Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang