Bab 55

11 1 0
                                    

Joss dan gulf telah sampai di bandara incheon.

Joss menghubungi godt
"halo godt kau dimana aku sudah tiba di korea"

godt yang mendapatkan panggilan dari joss menjawab

" halo joss, baiklah aku kesana sekarang kau tunggu aku, aku segera menjemputmu".

Joss membalas
"ok aku tunggu".

Godt berpamitan pada mereka semua yang ada di ruang rawat kit.

Jadwal operasi kit sudah ditentukan hari ini. Dokter yang akan menangani kit tak lain adalah woo-bin sendiri dibantu oleh dokter ahli beda mata.
Semua sudah dipersiapkan tinggal menunggu kit.

Hari yang ditunggu telah tiba semua orang menunggu itu. Woo-bin mendekati kit.

Woo-bin bertanya
"bagaimana aegi kau sudah siap hari ini".

Kit menjawab
" ya appa kit siap, tapi appa kit Takut apa operasi ini bisa membuat kit kembali melihat lagi seperti dulu appa".

Woo-bin tau kekhawatiran sang ponakan, woo-bin mengelus kepala kit dan memberikan pelukan untuk menenangkan kit

"aegi dengarkan appa, appa yang akan melakukan operasi itu padamu jadi, kau tak perlu khawatir oke. Kau akan bisa melihat lagi sayang, itu adalah janji appa. Ehmmm kau tenang saja ya".

Kit mulai tenang dalam pelukan woo-bin. Jaejoong dan Yunho melihat itu merasa sedih karena tak memeluk kit untuk memberikan semangat.

Woo-bin memberikan kode pada perawat untuk membawa kit keruang operasi yang sudah disiapkan.

Sedangkan yang lainnya menunggu didepan ruang operasi, Dengan cemas dan saling menguatkan satu sama lain.

Wave melihat singto sang anak mondar-mandir, menghampiri dia.

"sing tenanglah pho tau kau khawatir dengan kit, kami semua juga begitu. Tapi cobalah tenang, oke dan berdoalah, pho yakin Operasi kit akan berhasil sing. Sekarang kau duduk".

Singto mendengar jawaban wave kembali tenang. Meski masih ada khawatiran di hati singto.

Godt dan Joss, serta Gulf sampai dirumah sakit.

Godt menghampiri tul
"phi mereka sudah ada didalam".

Tul menjawab
"kau sudah datang, ya uncle dan kit sudah didalam".

Godt menjawab lagi
"baiklah aku kedalam dulu".

Gulf menghampiri Jaejoong "bibi".

Jaejoong mendongak menatap Gulf dan memeluknya

"Gulf".

Gulf membalas pelukan Jaejoong

"bibi tak usah khawatir na, Gulf yakin phi kit akan baik-baik saja, bibi duduk kembali na".

Satu jam berlalu, hingga 3jam mereka Menunggu akhirnya lampu operasi padam bertanda operasi selesai.

Godt keluar dari ruang operasi.
Mereka semua berdiri menuju godt.

Jaejoong dan Yunho bertanya secara bersamaan
" bagaimana godt??".

Godt menjawab
"operasi nya berhasil imo dan samchon, sebentar lagi appa akan memindahkan kit keruang rawatnya. Kalian tak usah khawatir, dan aku tau apa yang ingin kau tanya singto. Kit baik-baik saja, kalau begitu aku permisi dulu. Aku harus pergi ke administrasi".

Sebelum meninggalkan mereka godt berbalik.

"phi bawa imo ke cafetaria yang ada di rumah sakit, imo belum makan sama sekali. Ini juga berlaku untuk kalian semua, aku tau kalian belum sarapan pagi ini".

Didalam ruang operasi.
Woo-bin merasa lega dengan semuanya.

"terima kasih atas bantuan kalian semua".

Dokter dan suster serempak membungkuk kan badan mereka sama halnya yang di lakukan oleh woo-bin. Salah satu dokter maju menegakkan badan woo-bin.

"dokter Kim jangan seperti itu kita semua partner oke, jadi berhentilah berterima kasih pada kami semua".

Woo-bin melihat mereka yang tersenyum pada dirinya, woo-bin membalas memeluk dokter oh.

Dilain tempat.

Singto berjalan memisahkan diri dari mereka semua setelah mendengar bahwa operasi kit berjalan dengan lancar dan berhasil. Max dan tul melihat singto pergi mengikutinya, hingga sampai akhirnya singto berhenti diatas atap.

Max dan tul saling memandang
Dan secara bersamaan mengatakan.

"apa dia ingin melakukan bunuh diri".

Tul menarik max menuju singto dan berjalan dengan hati-hati

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.


Tul menarik max menuju singto dan berjalan dengan hati-hati. 

Singto yang tau bahwa dia diikuti oleh seseorang mulai bicara.

"kenapa kalian berdua mengikuti ku phi tul".

Tul menjawab
"sing yang seharusnya bertanya adalah aku, kenapa kau kemarin sing. Jika ada masalah kau bisa bicara baik-baik dengan ku sing, dan kau turun dari sana sing".

Singto tak mendengarkan apa yang dikatakan tul, malah singto mencari posisi agar nyaman untuk duduk.

Singto menoleh kearah tul dan menjawab.

"apa yang perlu dibicarakan denganmu phi, tak ada. Dan kenapa aku disini, aku hanya ingin saja oke. Phi tul tak usah khawatirkan diriku, aku hanya butuh sendiri dan ketenangan saja. Lebih baik phi tul dan orang yang disebelah phi tul pergi dan temui Kitty, Kit pasti akan mencari dirimu phi, pergilah phi. Aku hanya ingin sendiri dulu menata hatiku agar aku bisa menatap kit lagi".

Max mencoba membujuk tul setelah mengetahui apa yang dilakukan Singto sambil berbisik pada sang tunangan "ayo tul kau dengar sendiri dia hanya ingin sendiri untuk apa repot-repot mengikuti dia, ayo pergi".

Tul menjawab
"tapi max aku sama sekali tak percaya, dia.."

Max menahan tul memperingati sang tunangan lewat matanya.

Tul yang mengerti menghela napas panjang.

"baik sing jika kau kesini hanya untuk mendapatkan ketenangan aku akan meninggalkan mu sendiri disini. Aku pergi".

Singto hanya mengangguk kepalanya tanpa melihat tul dan max.

Tul dan max meninggalkan atap rumah sakit menuju ruang rawat kit. Sesampai disana Jaejoong menghampiri tul dan max.

Jaejoong mulai bertanya
"dari Mana kalian berdua?"

Max menjawab
"kami habis dari luar rumah sakit mom, membeli kopi tapi tak jadi takut kit mencari kami, jadi kami kembali deh".

Jaejoong bertanya kembali
"apa kalian melihat singto? Mom dan samchon wave mencari singto dari tadi".

Max menjawab
"tidak mom, aku tak melihat anak samchon wave. Ya kan tul". Sambil menyenggol lengan tul pelan.

Tul kaget
"Akhhh,,,,,haah iya mom. Aku dan max sama sekali tak melihat singto saat kami diluar".

Jaejoong menjawab "baiklah".

Wave menambahkan
"sudahlah jae, mungkin anak nakal itu sedang berjalan-jalan di taman rumah sakit disini. Biarkan saja sebentar lagi juga kembali".

Mengejar Cintamu dan MaafmuTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang