Kitty telah berada diruang rawat, mereka semua menunggu kit sadar dari sisa-sisa obat bius.
Di satu sisi tul mengkhawatirkan keadaan singto yang berada di atap rumah sakit yang sendirian disana.
Duarrrrr!!!!
Suara petir menyambar menandakan bahwa hujan akan turun.
"Astaga mendung sekali, hujannya pasti akan lama jika seperti ini" ujar Joss sambil melihat keluar jendela.
Tul semakin khawatir tentang singto dalam hatinya dia berharap singto segera turun dari atap sebelum hujan datang. Tapi semua itu hanya angan-angan nya saja karena hujan sudah mulai turun dengan deras.
"Wave oppa kau tak mau mencari singto atau menelponnya diluar hujannya sangat deras oppa" Jaejoong mulai khawatir terhadap anak sahabatnya.
"Tenanglah jae, anakku pasti baik-baik saja dia memang seperti itu. Sudah kau tak usah khawatirkan dia" ujar wave pada Jaejoong.
"Baiklah terserah padamu oppa"
Jaejoong kembali duduk di dekat ranjang kit menunggu sang anak bangun.
Dilain tempat.seseorang berdarah campuran China, Korea dan Thailand. Bergegas menuju Korea setelah mendengar bahwa sepupunya mengalami kecelakaan.
"Baba dan mama kenapa tidak bilang padaku bahwa kit masuk rumah sakit" ujarnya dengan keadaan sangat panik.
"Baba dan mama baru saja mengetahui ini setelah menelpon samchon mu nak, bukan kau saja yang panik. Baba dan mama juga panik dan kaget mendengarnya, lebih baik sekarang bersiaplah kita akan kesana baba sudah menyiapkan jet pribadi kita" ujar orang tua seseorang itu.
"Baiklah ayo baba" dengan semangat.
Mereka bertiga bergegas menuju bandara Incheon.
Skip......
Susana diruang rawat begitu tegang mereka semua menunggu kit siuman. Sedangkan tul mencemaskan kondisi singto yang masih di atap rumah sakit keadaan hujan begitu deras sekarang.
2 jam kemudia ada tanda-tanda kit akan siuman. Semua orang berkumpul.
"Ehmmm..." Gumam kit.
"Aegi...." Ujar woo-bin.
"Appa h.a...uss" sambil terbata-bata ucap kit.
Woo-bin yang mendengar itu membantu sang ponakan bersandar dan mengambilkan air minum untuk kit.
"Ini perlahan-lahan aegi" ujar woo-bin.
"Sudah appa, appa kapan perban Dimata kit dibuka" lanjut kit.
"Kau sudah siap. Appa akan membuka perban nya sekarang, tapi aegi buka matanya perlahan-lahan ya" jawab woo-bin.
Woo-bin membuka perban yang ada Dimata kit. Kit membuka matanya perlahan-lahan, sedikit cahaya yang menyilaukan saat kit membuka matanya. Semua orang yang disana harap-harap cemas.
KAMU SEDANG MEMBACA
Mengejar Cintamu dan Maafmu
FanfictionSingto Prachaya atau lebih dikenal dengan singto adalah anak tunggal dari Keluarga prachaya, keluarga terkaya no 2. Singto mempunyai seorang yang special di hidupnya, tapi karena kesalahannya sendiri membuat sang pujaan hati pergi dari kehidupannya...